FPTVI Gelar Nonton Bareng Film “Tengkorak” (Film Nasional Karya Dosen & Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM)

(17/10) — Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) kembali menyelenggarakan kongres tahunan untuk yang ke-5 kalinya. Namun demikian, tahun ini menjadi istimewa karena adanya agenda Nonton dan Diskusi Bareng Film Tengkorak, sebuah film karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM yang akan ditayangkan serentak di bioskop nasional pada 18 Oktober 2018. Agenda ini diprakarsai oleh Sekolah Vokasi IPB selaku Ketua FPTVI dan didukung sepenuhnya oleh FPTVI dan Fakultas Vokasi UNAIR.

Acara ini digelar di XXI Grand City Surabaya mulai pukul 19:00. Hadir di dalamnya para peserta Kongres V FPTVI yang terdiri atas para pimpinan dan dosen Pendidikan Tinggi Vokasi se-Indonesia. Dalam acara ini, Rektor UNAIR juga diundang sebagai tuan rumah penyelenggara Kongres V FPTVI.

Acara Nonton dan Diskusi Bareng Film Tengkorak: Bongkar Tengkorak menghadirkan Yusron Fuadi, dosen Sekolah Vokasi UGM yang merupakan sutradara dan juga pemeran utama dari film ini. Meskipun memiliki judul film yang terkesan horor, genre film ini adalah science fiction yang mengungkap sebuah temuan berupa tengkorak yang panjangnya melebihi batas wajar (1.850 m). Dalam film ini diceritakan, temuan tersebut memiliki kaitan dengan adanya gempa di Yogyakarta tahun 2006. Tokoh utama dari film ini adalah seorang gadis yang ditakdirkan untuk menjawab teka-teki dan akhir dari temuan tersebut. Peran ini dibawakan oleh Eka Nusa Pertiwi, seorang aktris teater yang sudah malang melintang di dunia pertunjukan.

Film Tengkorak yang digarap selama kurang lebih 4 tahun dengan biaya patungan ini telah mengikuti berbagai festival film seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival di Yogyakarta bulan Desember tahun lalu, kemudian masuk nominasi dalam Cinequest International Film Festival di California, USA, pada bulan Maret 2018, dan yang terbaru, Balinale International Film Festival Bali pada akhir bulan September 2018.

“Keseluruhan pembuatan film ini dimulai dari 0 tanpa bantuan dari produser besar di baliknya. Namun begitu, karena dengan kerja keras dan kemampuan seluruh mahasiswa dan dosen dari SV UGM khususnya prodi D3 Komputer dan Sistem Informasi (Komsi), akhirnya film ini bisa memberikan sajian yang berbeda dengan visual effect yang bisa dikatakan hampir setara dengan film Amerika,” ujar Bapak Wikan Sakarinto, Dekan Sekolah Vokasi sekaligus produser film ini.

Film Tengkorak menjadi salah satu bukti nyata bahwa pendidikan vokasi yang mengedepankan praktik mampu menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. (Nkv)