Arsip:

Berita Utama

Mahasiswi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Meraih 3rd Winner on Global Entrepreneurship Youth Summit 2019

Yogyakarta (1/2) — Nadya Anggraini, Mahasiswi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan SV UGM 2017, sukses membanggakan SV UGM sebagai 3rd Winner on Global Entrepreneurship Youth Summit 2019 dengan judul karyanya “Life Lighter: Application for Connecting Smoker (want to Quit from Their Bad Habit) with Professional Health Worker at Smoking Cessation Therapy”. Acara tersebut diselenggarakan di Malaysian Global Innovation and Creativity Center (MaGIC) 3730, Persiaran APEC, Cyberjaya, Selangor, Malaysia pada tanggal 26 s.d. 29 Januari 2019.

Mahasiswa D3 Teknik Sipil Meraih Best Award dalam Konferensi Mahasiswa Optimalisasi K3

Yogyakarta(31/1) Mahasiswa D3 Teknik Sipil, Divvia Nurray, berhasil membanggakan Sekolah Vokasi dengan meraih Best Award dalam Konferensi Mahasiswa Optimalisasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan karyanya “Mewujudkan Pembangunan Konstruksi ZERO ACCIDENT dengan Kualitas SDM Seperti Apa?”. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Modern Methods of Construction ITB Civil Engineering Expo (ICEE) 2019 dan dilaksanakan dari tanggal 24 s.d 27 Januari 2019 di Institut Teknologi Bandung, serta terdapat tiga event sekaligus yaitu konferensi, kompetisi, dan seminar nasional.

Mahasiswa Prodi Teknik Geomatika SV UGM Meraih Prestasi pada lomba Geospatial Challenge dan Lomba Karya Tulis Kegiatan Lustrum Ikatan Mahasiswa Geodesi Indonesia (IMGI)

Mahasiswa SV UGM kembali menorehkan prestasi gemilang dalam bidang Geomatika. Iqbal Hanun Azizi (2016), Adji Dwi Nugroho (2016), dan Dhani Yudi Prasetyo (2018), dari Program Studi (Prodi) D-III Teknik Geomatika berhasil mengharumkan nama UGM pada lomba Geospatial Challenge dalam rangkaian Geopoint 2019. Tujuan dari lomba ini adalah untuk mengukur kemampuan antar mahasiswa Geodesi dan Geomatika seluruh Indonesia dalam memahami bidang ilmu kebumian serta untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan pengetahuan keilmuan Geodesi dan geomatika. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 18 – 20 Januari 2019 di kampus Institut Teknologi Bandung.

Prodi Bahasa Korea DBSMB Selenggarakan Kegiatan Bakti Sosial Kerjasama dengan Jeonju Voluntary Center

Program Studi Bahasa Korea, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) bekerjasama dengan Jeonju Voluntary Center (Pusat Pelayanan Sukarelawan Jeonju) pada tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini diikuti oleh 21 mahasiswi-mahasiswa dan 3 orang pendamping berasal dari Korea dan 10 tim penerjemah dari Prodi Diploma Bahasa Korea. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan 25 Januari 2019 dan bertempat dan bertemat di SD Negeri 2 Patuk.

Prodi Bahasa Inggris SV UGM menjadi Tuan Rumah Kapurel Goes to Campus

Sekolah Vokasi (25/1) — Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi (SV) UGM menjadi tuan rumah Pertemuan Keluarga Public Relations (Kapurel) Goes to Campus. Kapurel selalu mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya dan menghadirkan pembicara yang berbeda. Acara ini dihadiri oleh tamu undangan dari dosen Program Studi Bahasa Inggris serta PR dari berbagai organisasi bisnis atau lembaga di Jogja.

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Meraih Best Paper Award ASEAN Student Conference 2019

 

(23/1) Eka Hafsari, Mahasiswa D3 Manajemen SV UGM tahun 2017,  berhasil meraih Best Paper Award ASEAN Student Conference 2019 dengan judul karyanya (Forest Protection Group and Springs Preserver) As Life Supporters of Mendiro Village. Kegiatan ASEAN Student Conference (ASC) tersebut diselenggarakan di Universiti Utara Malaysia pada tanggal 20 hingga 26 januari 2019.

ASC merupakan konferensi yang telah dilaksanakan dua tahun ini, dimana mahasiswa se-ASEAN mengirimkan paper terkait lingkungan dan bagi yang lolos akan diundang untuk mengikuti konferensi tersebut. Konferensi ini juga memiliki tujuan untuk memahami latar belakang dan solusi masalah lingkungan di Indonesia regional, nasional, dan internasional.

Eka termotivasi untuk mengikuti kegiatan ini karena dia merasa dirinya memiliki keresahan dalam bidang lingkungan khususnya deforestasi dalam hutan. Kemudian dia terinspirasi bahwa dari sekian banyaknya anak muda yang tidak peduli terkait hutan, ternyata ada beberapa orang yang cukup usia untuk memperjuangkan lingkungannya. Selama di sana, Eka mengikuti beberapa rangkaian acara meliputi fonferensi, forum dan diskusi, bonding, game, dan field trip. Pesertanya pun juga beragam dari negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, bahkan Brunei Darussalam.

“Saya senang ketika masalah yang saya angkat ternyata sama dengan yang lain dan saya dapat memberikan inovasi yang berbeda dan dapat diterapkan dengan mudah diseluruh Negara”, ungkap Eka. Dengan begitu, dia berharap agar generasi muda dapat untuk lebih memahami latar belakang masalah lingkungan di Indonesia dan dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Vokasi UGM dengan Cyber Hankuk University Foreign Studies Korea Menjalin Kerja Sama

 

Yogyakarta (21/1), Dekan Sekolah Vokasi (SV) UGM, Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan President of Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Korea, Joong Ryul Kim, Ph.D. resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara kedua belah pihak yang bertempat di ruang SV 138. Penandatanganan tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama di bidang akademik, pengabdian, dan penelitian.

Dalam kesempatan ini, Dekan SV UGM didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kantor Urusan Internasional dan Humas & TIK, Ketua DBSMB, dan Ketua Prodi Bahasa Korea. Sebelum penandatanganan MoU dan MoA, mereka berdiskusi mengenai program kerja sama antara kedua belah pihak. MoA yang ditandatangani tersebut berisi tentang studi lanjut bagi lulusan mahasiswa prodi Bahasa Korea SV UGM untuk  ke CUFS; setidaknya selama tiga semester. Untuk MoA sendiri, berisi exchange program bagi staf dan dosen yang bertujuan untuk kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

CUFS merupakan universitas yang secara khusus berkonsentrasi pada penguasaan kemahiran berbahasa asing, dan yang istimewanya, sistem perkuliahan di CUFS dilakukan secara online dan kapan saja, di mana saja. Program ini tidak hanya terkhusus untuk mahasiswa lulusan Program Studi Bahasa Korea, namun juga tersedia bagi karyawan Sekolah Vokasi UGM atau perusahaan lain.

Dekan SV UGM menyambut baik kehadiran tamu dari CUFS dan berharap agar kerjasama yang dijalin antara Sekolah Vokasi dan Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Korea bisa memberikan manfaat khususnya bagi lulusan dari Prodi Bahasa Korea.

President of Cyber Hankuk University of Foreign Studies dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya karena dapat bekerja sama dengan Sekolah Vokasi UGM. “Saya Harap MoU dan MoA tidak berhenti sampai disini, saya harap bisa membawa dampak positif bagi kita semua,” ucap beliau saat memberi sambutan.

Setelah ditandatanganinya MoU dan MoA terkait program kerjasama tersebut, pihak CUFS langsung memberikan sosialisasi kepada mahasiswa SV UGM Prodi Bahasa Korea terkait program-program yang harapannya bisa dimanfaatkan untuk menambah pengalaman internasional bagi mahasiswa.

MoU SV UGM dengan Yayasan Indonesia Rumah Kebinekaan (YIRK) sekaligus Launching Ensiklopedia Digital “jogjapedia.org”

Yogyakarta (7/1) – Dekan Sekolah Vokasi UGM, Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., telah menandatangani MoU kerja sama dengan Yayasan Indonesia Rumah Kebinekaan di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat serta menghadiri launching Ensiklopedia Digital “jogjapedia.org”.

Yayasan Indonesia Rumah Kebinekaan (YIRK) berperan sebagai inisiator dan penggagas awal dari jogjapedia.org. sampai pada peluncurannya (11 Januari 2019), sudah ada beberapa lembaga yang ikut mendukung/ berkolaborasi antara lain Koperasi Jasa Seniman dan Budayawan Yogyakarta (Koseta) dan Sekolah Vokasi UGM.

jogjapedia.org adalah platform literasi digital dengan konten positif untuk melawan bermacam-macam penyimpangan dan penyalahgunaan (hoax, hate speech, cyber bullying, cyber radicalism, dll). Selain itu, pengembangan ensiklopedia digital “jogjapedia.org” memiliki latar belakang sebagai kebutuhan akan sinergi dan kolaborasi dalam pemerintahan dan masyarakat yang berbasis budaya digital. Tidak hanya itu, jogjapedia.org memiliki fungsi khusus dalam hal seperti edukasi, literasi, sinergi, kohesi, dan promosi. Selain di bidang pariwisata wilayah Jogja, jogjapedia.org juga memberikan kesempatan bagi pelajar/mahasiswa sebagai sarana pembelajaran berbasis digital berupa kegiatan e-learning.

Kerja sama yang dijalin antara Sekolah Vokasi UGM dengan YIRK antara lain berupa publikasi dan promosi penelitian, validasi data, dll. Validasi tersebut bekerjasama dengan dosen dari SV UGM. Sehingga arahannya bagi siapapun baik dosen/mahasiswa bisa sebagai referensi dalam melakukan penelitian, terutama yang membawa konsep pariwisata ataupun bidang lain yang berhubungan dengan Yogyakarta.

MoA antara Sekolah Vokasi UGM dan Asia University, Taiwan Resmi Ditandatangani

Setelah menunggu proses perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada dan Asia University Taiwan, sebagai tindak lanjut dari kunjungan delegasi Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) ke Asia Unviersity pada bulan Oktober tahun lalu, pada Selasa (8/1) kemarin bertempat di Ruang Sidang SV 138 ditandatangani Memorandum of Agreement antara Sekolah Vokasi UGM dengan International College, Asia Univeristy Taiwan. Penandatanganan dilakukan oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. selaku Dekan International College Asia University Taiwan.

Dalam kesempatan tersebut Dekan didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Humas dan Urusan Internasional,  Manajer Humas Sekolah Vokasi, Ketua DBSMB, dan Manajer Unit Kerjasama, Alumni dan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat DBSMB menandatangani tiga MoA sekaligus. Ketiga MoA yang ditandatangani tersebut terkait kerjasama Summer Course dan Top Up Degree 3+1/3+1+1 untuk mahasiswa, serta bridging program untuk persiapan Ph.D bagi dosen Sekolah Vokasi.

“Kami tidak ingin MoA ini hanya menjadi sleeping MoA,” tutur Dekan Sekolah Vokasi dalam sambutannya. “Kami dalam waktu dekat akan berkunjung ke beberapa kampus di Taiwan dan Asia Unviersity tentu akan menjadi top list kunjungan kita. Kita akan berkunjung balik, tambah Dekan.

Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa akhirnya setelah menunggu lama perpanjangan MoU dengan UGM yang dibuat sejak 2004, akhirnya bisa diperpanjang dan bisa menjalin kerjasama dengan UGM dalam program yang lebih kongkrit. “Kami memiliki banyak program yang bisa dimanfaatkan oleh Sekolah Vokasi, UGM. Kami berharap Sekolah Vokasi UGM bisa memanfaatkannya. Saya yakin MoA ini tidak menjadi sleeping MoA,” lanjutnya.

Setelah ditandatanganinya MoA untuk tiga program kerjasama tersebut, dalam waktu dekat DBSMB akan memberikan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen terkait program-program yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pengalaman internasional mahasiswa maupun dosen di lingkungan DBSMB secara khusus dan Sekolah Vokasi secara umum.

Text: Humas DBSMB

Foto: Humas SV

Fatmawati Djafri, Dosen DBSMB, Raih Gelar Doktor di Waseda University, Jepang

Fatmawati Djafri, Dosen Program Studi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB), Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada berhasil meraih gelar doktor dengan mempertahankan desertasi berjudul “Study in Japan and Investment in Japanese Language Learning: Narratives of Indonesian Learners of Japanese” di Graduate School of International Culture and Communication Studies (GSICCS), Waseda University Jepang, Jumat (11/1) kemarin.

“Disertasi ini merupakan penelitian multidisipliner yang menggabungkan antara bidang ilmu terapan pendidikan bahasa Jepang, sosiolinguistik, dan pendidikan internasional. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena meningkatnya minat pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk melanjutkan studi ke Jepang sambil bekerja paruh waktu di sana,” tutur wanita kelahiran Ujung Pandang, 6 November 1980 ini.

Peningkatan ini, lanjutnya, terlihat signifikan setelah tahun 2012 dengan menjamurnya program-program studi ke Jepang yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah bahasa Jepang, yang didukung pula oleh perubahan kebijakan imigrasi pemerintah Jepang.

Fatmawati melanjutkan, tujuan desertasinya ditulis untuk dua hal: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap investasi yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Jepang tersebut, dan (2) memahami bagaimana implementasi kebijakan pendidikan bahasa Jepang dan pendidikan internasional yang diterapkan di Jepang dan Indonesia mempengaruhi investasi pembelajar bahasa Jepang.

Analisis yang dipakai dalam desertasi Fatmawati menggunakan kerangka teoretis Model of Investment in Language Learning dari Ron Darvin dan Bonny Norton, yang dikombinasikan dengan Push-Pull Factors yang merupakan salah satu teori sosiologi di bidang migrasi internasional. Sedagkan metodologi yang digunakan bersifat mixed methods, yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif melalui narrative inquiry dan metode penelitian kuantitatif melalui cross-sectional survey. Pengumpulan data dilakukan sejak awal 2015 hingga akhir 2017 di Jepang dan di beberapa Jurusan dan Program Studi Bahasa Jepang di empat universitas besar di Indonesia, termasuk Program Studi Bahasa Jepang Sekolah Vokasi UGM.

Fatmawati Djafri menyelesaikan desertasi ini didampingi oleh pembimbing utama, Prof. Masakazu Iino dari Graduate School of International Culture and Communication Studies, Waseda University) dan dua deputi supervisor Prof. Satoshi Miyazaki dari Graduate School of Japanese Applied Linguistic, Waseda University dan Prof. Kazuo Kuroda dari Graduate School of Asia Pacific Studies, Waseda University.

“Karena periode beasiswa yang saya peroleh dari Pemerintah Jepang (MEXT Scholarship) hanya 3 tahun, maka sedari awal saya sudah membuat rencana studi yang menjadi target yang harus saya lakukan untuk tiap semester. Saya juga mendiskusikan rencana ini secara terbuka dengan Profesor pembimbing saya dan meminta kesediaan beliau untuk mendukung saya mencapai target-target tersebut. Setiap akhir semester, saya juga melaporkan sejauh mana pencapaian target tersebut kepada Profesor pembimbing saya. Selain itu, saya berusaha memanfaatkan kesempatan untuk presentasi di konferensi-konferensi internasional sebagai sarana berdiskusi dengan para peneliti dari berbagai dunia dan mendapatkan masukan-masukan berharga untuk perbaikan disertasi saya,” tuturnya menyampaikan suka dukanya menyelesaikan desertasi ini.

Menurut saya, salah satu kunci untuk menempuh dan menyelesaikan studi S3 adalah dengan menyusun perencanaan matang sebelum memulai studi dan disiplin untuk melaksanakan rencana-rencana yang sudah disusun tersebut. “Studi di luar negeri dan jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Banyak hal-hal yang tidak terduga terjadi,” tuturnya.

Fatma mencontohkan, “Seperti ketika saya tiba-tiba mendapatkan berita duka bahwa Bapak saya sedang kritis di rumah sakit dan saya hanya memiliki kesempatan selama beberapa jam bersama beliau, setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Jepang, sebelum akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini menjadi pukulan terberat saya dalam menempuh studi S3 karena beliau adalah motivator terbesar saya dalam melanjutkan studi. Namun hal ini pula yang menjadi dorongan terbesar saya untuk menyelesaikan studi S3”.

Dalam laporan tertulisnya kepada Humas DBSMB, Fatmawati juga memberikan pesan kepada kolega di DBSMB yang akan ataupun sedang memulai studi doktoral, “Menempuh studi S3 adalah sebuah jalan sepi, di mana kita harus merencanakan dan melakukan banyak hal secara mandiri. Karena itu, dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman di sekitar kita sangat membantu. Bersosialisasi dan tetap menjaga hubungan baik dengan mereka sangat membantu kita untuk menghadapi masa-masa sulit penyelesaian studi S3.”

Ditanya bagaimana perasaannya ketika dinyatakan lulus tanpa revisi, ia menyampaikan, “Rasanya lega dan bebas karena masa pengumpulan versi final disertasi saya hanya seminggu dari jadwal ujian akhir saya. Saya sangat bersyukur karena Tuhan sangat memudahkan semua prosesnya, termasuk juga ketika menempuh ujian akhir tersebut. Saya juga sangat berterima kasih untuk semua dukungan dan doa dari keluarga, rekan-rekan kerja, teman-teman dan sahabat-sahabat saya.”

Omedetō, Fatma-sensei!

Text: Humas DBSMB

Foto: Fatmawati Djafri