Teknologi Pengairan Persawahan Berbasis Mikrokontroler dan IoT (Internet of Things) Karya Mahasiswa UGM

IMG_1198

Indonesia sebagai Negara Agraris masih belum bisa memaksimalkan produktivitas pengembangan pertanian tanaman padi. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya pada sistem pengairan yang kurang baik.
Sistem pengairan di Indonesia mayoritas masih menggunakan model tradisional, maka efektifitas dalam distribusi air kedalam lahan persawahan masih rendah. Hal ini ditandai saat masa tanam tiba, banyak petani berlomba-lomba mendapatkan air untuk mengalirkan ke sawah mereka dengan cara apapun, seperti melakukan pembukaan air milik orang lain. Kejadian tersebut memiliki kecenderungan akan menimbulkan konflik sosial di masyarakat petani karena salah satu pihak merasa dirugikan.

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM bekerjasama dengan mahasiswa Teknik UGM membentuk sebuah tim yang diketuai oleh Khoerul Anam (TekJar SV) dan beranggotakan Riza Nurfaisal (Elins SV), Stefani Galuh (Elins SV), Novrizal Dwi Rozaq (TE FT) dan Shalahudin Al Ayubi (TI FT), melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merancang Interion Smarture “Integrated Distribution Water for Smart Agriculture” sebagai solusi pendistribusian air sawah secara otomatis menggunakan basis mikrokontroler dengan kombinasi teknologi IoT (Internet of Things).

Anam menjelaskan bahwa alat ini diatur secara otomatis dengan mikrokontroler, serta tambahan sensor ketinggian air dan kelembaban tanah di setiap sisi sawah serta sumber air.

“Sumber energi yang digunakan alat ini direncanakan berasal dari panel surya yang ditempatkan di area pesawahan, sehingga tidak akan bergantung terhadap kebijakan energi,” ungkap Anam.

Untuk saat ini Interion Smarture masih dikembangkan dalam bentuk prototype, dimana prototype tersebut dibuat dengan memenuhi dan memerhatikan segala aspek, sehingga fungsional yang dihasilkan oleh prototype akan sama dengan kondisi riil dari alat yang dibuat.

“Teknologi ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi distribusi pengairan persawahan yang lebih baik dan efisien.” Pungkasnya.