Inovasi Mahasiswa UGM: Program SMARTernak Sulap Limbah Jadi Pupuk dan Pakan Ternak, Tingkatkan Kesejahteraan PKK

Ikon SDGs 4 Pendidikan BermutuMasyarakat Desa Pacarejo, terutama di Padukuhan Banyumanik, selama ini menghadapi tantangan besar dalam bidang pertanian dan peternakan akibat keterbatasan air dan dominasi tanah karst yang membatasi jenis tanaman yang bisa tumbuh. Selain itu, serasah daun dari pohon jati dan kotoran ternak seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. Tim PKM-PM UGM melalui program pengabdian ini memberikan solusi nyata untuk masalah-masalah tersebut. Solusi yang ditawarkan sebisa mungkin bersifat murah, mudah diaplikasikan, tepat guna untuk mengatasi keterbatasan pakan ternak dengan mengintegrasikan beberapa kegiatan SMARTernak yang berkelanjutan. Lebih lanjut, pemberdayaan kelompok wanita (Ibu-Ibu PKK) dalam kegiatan SMARTernak juga turut berkontribusi untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dalam dua tujuan yaitu tanpa kemiskinan (no poverty) untuk memperkuat produksi pangan asal ternak melalui swasembada pakan dan tanpa kelaparan (no hunger) dengan mempromosikan pertanian dari sub sektor peternakan yang berkelanjutan.

pemberdayaan kelompok wanita (Ibu-Ibu PKK) dalam kegiatan SMARTernak
pemberdayaan kelompok wanita (Ibu-Ibu PKK) dalam kegiatan SMARTernak

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, program ini mengusung budidaya tanaman cepat tumbuh seperti Indigofera sp. dan rumput Gama Umami yang toleran terhadap kondisi tanah karst. Selain itu, kotoran ternak dan serasah daun diolah menjadi pupuk organik, serta pakan ternak diolah menjadi hay dan silase, Urea Molasses Block (UMB), dan Mineral Block (MB).

Kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) turut berkontribusi secara aktif dalam program ini. Mereka adalah Ahwan Maulana Fauzul Ngadim (Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi, Angkatan 2022), Sevrika Naomi Virginia (Teknologi Veteriner, Sekolah Vokasi, Angkatan 2022), Refi Nurani Nurohmah (Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Sekolah Vokasi, Angkatan 2022), Muhammad Aditya Farhan (Bisnis Perjalanan Wisata, Sekolah Vokasi, Angkatan 2022), dan Yoenanto Patrianggoro (Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Angkatan 2021). Keikutsertaan mereka memberikan dimensi tambahan dalam penerapan solusi yang lebih terintegrasi dan praktis. Mereka di bawah bimbingan Ibu Febri Ariyanti, S.Pt., M.Sc. dosen Program Studi Teknologi Veteriner, Sekolah Vokasi.

“Menurut saya, adanya program PKM ini sangat bermanfaat, menambah pengetahuan dan pengalaman saya, mulai dari sosialisasi hingga pembuatan silase. Pokoknya terima kasih kepada Tim PKM-PM SMARTernak yang sudah memberikan banyak ilmu kepada saya dan Ibu-Ibu PKK” ujar Yanti salah satu anggota PKK yang aktif mengikuti program SMARTernak, Kamis (18/7).

Kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM)
Kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM)

Program dimulai dengan sosialisasi dan penyuluhan yang menjelaskan tujuan serta manfaat dari setiap kegiatan. Untuk memudahkan penerapan di lapangan, disediakan buku pedoman dan video tutorial yang berisi panduan teknis langkah demi langkah. Pelatihan intensif juga diberikan, termasuk cara pembuatan UMB dan MB, serta pengolahan kotoran ternak dan serasah daun menjadi pupuk organik.

“Pelatihan ini sangat membantu, terutama dalam menghadapi musim kemarau. Sekarang kami bisa membuat pakan ternak yang tahan lama,” ucap Pairah. 

Selain meningkatkan keterampilan dalam memproduksi pakan ternak dan pupuk organik, program ini juga memperkuat struktur kelembagaan PKK. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Desa Pacarejo, BPDAS Serayu Opak Progo, Kepala Dukuh Banyumanik, Banyumanik Research Center, PT Lintang Jati Kencana dan KHT Ngudi Makmur dapat memastikan kelangsungan program ini melalui dukungan kebijakan, material, serta finansial.

Giyanto, Dukuh Banyumanik, menyatakan, “Program ini memberikan dampak positif yang nyata bagi warga kami, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga lingkungan.”

Hasil dari program ini sangat menjanjikan. Sebanyak 300 bibit rumput Gama Umami dan legume Indigofera sp. berhasil ditanam, serta instalasi sistem irigasi sprinkler yang membantu menghemat air. Pusat pengolahan pupuk organik dan pakan ternak didirikan sebagai fasilitas utama untuk kegiatan operasional dan pelatihan berkelanjutan.

Dengan program ini, Padukuhan Banyumanik tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan, tetapi juga membuka peluang usaha baru dalam agribisnis. Inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam ini memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan signifikan menuju kemandirian dan keberlanjutan.

Penulis : Refi Nurani Nurohmah dan Ahwan Maulana Fauzul Ngadim (Sekolah Vokasi)

Editor: Humas SV UGM
Dokumentasi: Tim PKM-PM SMARTernak

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*