Yogyakarta, 27 Oktober 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menggelar Rapat Terbuka Senat sebagai puncak peringatan Dies Natalis ke-16 di Ballroom Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM. Mengangkat tema “Membangun Program Sarjana, Magister, dan Doktor Terapan yang Berdampak”, acara ini menjadi momentum refleksi capaian dan strategi penguatan peran pendidikan vokasi dalam menjawab tantangan masa depan.

Acara dibuka dengan penampilan tari dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Hymne Gadjah Mada, diikuti pembukaan oleh Ketua Senat Sekolah Vokasi UGM, Dr. Fahmy Radhi, M.B.A.
Dalam laporannya, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., memaparkan berbagai capaian sepanjang tahun akademik terakhir. Ia menekankan semangat keberlanjutan dalam membangun program sarjana, magister, dan doktor terapan yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan acara ini membuat kita terus bergairah ke depan. Karena ini tahun terakhir saya menyampaikan laporan, saya ingin menegaskan komitmen kita membangun program-program terapan yang benar-benar berdampak,” ujar Prof. Agus.
Dalam paparannya, ia menyoroti peningkatan jumlah mahasiswa dan dosen, dengan 35 persen mahasiswa penerima beasiswa. Dosen praktisi meningkat hingga 50 persen dari 125 menjadi 159 orang, disertai berbagai prestasi akademik dan profesional. Di bidang penelitian, tercatat 245 judul penelitian sepanjang 2025 serta pengembangan produk unggulan seperti Gama Rain Filter, model 3D dan VR, produk melon, coklat, dan lainnya. Bidang keuangan dan kerja sama juga mencatat peningkatan signifikan: pendapatan Training Center naik 64,%, kegiatan kontraktual dan retail naik 83% persen, serta 249 mitra aktif dengan 380 dokumen kerja sama yang 75% di antaranya berasal dari industri.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., dalam sambutannya mengapresiasi kemajuan Sekolah Vokasi UGM yang bergerak cepat dan solid.

“Saya termasuk saksi tidak bisu terhadap perkembangan SV. Saya masih ingat bagaimana 13 program studi berjuang beralih dari D3 menjadi D4, dan di bawah kepemimpinan Pak Agus, proses tersebut berlangsung cepat dan terarah. Perkembangan lembaga sertifikasi profesi yang pesat juga tidak lepas dari kolaborasi dan dukungan rekan-rekan di SV,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kekuatan UGM bukan terletak pada aspek finansial, melainkan pada modal sosial berupa dedikasi dosen, mahasiswa, dan kolaborasi yang kuat.

Puncak acara diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dr. Dwi Purwantoro, S.T., M.T., bertajuk “Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam orasinya, Dr. Dwi menekankan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama kemajuan bangsa, di mana tingkat kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas edukasi warganya. Ia mengapresiasi kontribusi Sekolah Vokasi UGM sebagai mitra strategis dalam mendukung upaya Kementerian Pekerjaan Umum melalui pengembangan teknologi terapan dan pelatihan vokasional di bidang sumber daya air.
“Kementerian Pekerjaan Umum secara aktif turut serta dalam ritme edukatif Sekolah Vokasi UGM. Kemitraan strategis dengan para ahli lingkungan dan integrasi tujuan SDG’s—terutama terkait perubahan iklim dan ekosistem daratan—menjadi bagian penting dari kolaborasi ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Dwi memaparkan konsep Smart Water Management (SWM) dan Smart Pond System sebagai wujud inovasi pengelolaan sumber daya air yang efisien dan ramah lingkungan. Sistem ini mengoptimalkan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menyediakan data otomatis dan real-time mengenai kondisi sumber daya air, sekaligus mendukung penerapan Integrated Water Resources Management (IWRM) pada tingkat regional dan nasional.
Ia mencontohkan penerapan konsep SWM pada pembangunan Embung Bansari dan Embung Sendangtirto, yang berfungsi tidak hanya sebagai infrastruktur konservasi air (zero delta Q), tetapi juga sebagai ruang publik, cadangan air darurat, serta sarana penghijauan kawasan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip “Go With Nature”, yang memanfaatkan vegetasi hidrofit untuk meminimalisir penguapan air dan menjaga kualitas ekosistem alami.
“Teknologi tinggi seperti Smart Pond System tidak hanya berfokus pada otomatisasi, tetapi juga pada harmoni dengan alam. Tujuan akhirnya adalah menciptakan sistem pengelolaan air yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung Indonesia Emas 2045,” tutur Dr. Dwi.
Ia juga menyoroti dampak ekonomi pembangunan infrastruktur sumber daya air dalam satu dekade terakhir yang telah berkontribusi lebih dari Rp100 triliun terhadap sektor pariwisata melalui peningkatan kunjungan wisata, pendapatan daerah, dan investasi lokal.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian cendera mata, seremoni penandatanganan kerja sama dengan mitra strategis, pembacaan doa oleh M. Sulaiman Arrosyid, S.Fil., MBA., serta penyerahan penghargaan bagi Insan Berprestasi dan pemenang lomba dalam rangka Dies Natalis ke-16.
Melalui kegiatan ini, Sekolah Vokasi UGM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pelopor pendidikan vokasi di Indonesia yang berdampak nyata—melalui inovasi, riset terapan, dan sinergi kuat antara akademisi, pemerintah, dan industri demi pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.