Arsip:

Rilis Berita

Usai 3 Minggu Berkegiatan, UGM dan PAS (The Pasific Asia Society) Korea 2017 Gelar Closing Ceremony

IMG_8876

Jumat (20/01), usai 3 minggu mengikuti program di UGM, The Pasific Asia Society (PAS) Korea bersama dengan Sekolah Vokasi dan Fakultas Ilmu Budaya UGM menggelar acara closing ceremony program. Program yang melibatkan mahasiswa DIII Bahasa Korea SV dan FIB UGM serta sejumlah mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Korea, tidak hanya mempelajari dan praktik pertukaran Bahasa, Seni dan Budaya Negara (Korea dan Indonesia), namun para peserta juga sukses melakukan bakti sosial di salah satu panti asuhan difabel di daerah Bantul.

“Setiap harinya kegiatan dimulai pukul 09.00 dengan membagi peserta menjadi beberapa kelas. Ada kelas gamelan, angklung, bahasa Indonesia, bahasa Korea, tari jawa, tari kontemporer, kpop, membuat kreasi seni seperti topeng, layang-layang, kaligrafi dan batik. Untuk olahraga kita belajar taekwondo,” ungkap Hani selaku wakil ketua panitia dari UGM.

Hani menambahkan dengan waktu yang singkat ini mereka harus memanfaatkan kesempatan langka ini untuk saling belajar. Tidak jarang peserta dari PAS mengeluh kelelahan. Sehingga pada akhir pekan mereka gunakan untuk refreshing, jalan-jalan sambil memperkenalkan tempat wisata di Yogyakarta. Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Malioboro dan Candi Prambanan menjadi pilihan peserta untuk menghabiskan waktu luangnya.

Disela-sela kegiatan peserta PAS, Kim Jae In menyampaikan kebahagiaannya bisa ikut berpartisipasi dikegiatan ini.

“Meski melelahkan tapi waktu ini dirasa kurang untuk kami belajar di Indonesia,” ungkapnya.

Kendala cuaca yang berbeda antara Korea dan Indonesia tak menjadi masalah bagi peserta PAS. Bertempat di Auditorium FIB UGM, mereka cukup bersemangat untuk menampilkan pentas seni yang berkolaborasi dengan mahasiswa UGM, yaitu  tari saman, tari jawa, angklung dan taekwondo.

SV UGM – Jeonju Volunteer Center Korea Selatan Jalin Kerja Sama Bidang Sosial Budaya

IMG_8843

Kamis (19/01), Jeonju Volunteer Center Korea Selatan berkesempatan mengunjungi Sekolah Vokasi (SV) UGM dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua belah pihak. Jeonju Volunteer Center merupakan sebuah organisasi dibidang sosial khususnya fokus terhadap anak-anak kecil di seluruh dunia. Beranggotakan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Korea, organisasi ini setiap tahunnya mengunjungi total 11 negara di Asia Pasifik, salah satunya Indonesia.

Bertempat di Ruang Sidang SV UGM, berlangsung kegiatan penandatanganan MoU antara Dekan SV UGM Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph. D., dan Presiden Jeonju Volunteer Center Korsel yang diwakili oleh Lee Hye Seok.

Kerja sama yang diinisiasi oleh prodi DIII Bahasa Korea ini dimaksudkan untuk merencanakan perkembangan wilayah melalui kegiatan penyebaran budaya pelayanan sukarelawan dan kebersamaan.

Wikan menyampaikan bahwa SV UGM sebagai perwakilan Indonesia dari Pusat Pelayanan Volunteer Jeonju berkerjasama untuk menyediakan bantuan informasi yang dibutuhkan para sukarelawan.

“Kedua belah pihak harus saling menghormati antar budaya. Kedepannya setelah kerjasama ini berlangsung, bukan hanya mahasiswa Korea Selatan yang datang ke Indonesia tetapi juga sebaliknya,” ungkap Wikan.

Turut hadir dan menyaksikan penandatanganan MoU ini, Tim Leader of Jeonju Volunteer Center Lee Hye Seok, Personal Manager Yoon Seung Hyeon dan Asistant Manager Jeonju Volunteer Center Song Hyun Taek, Manajer KUI SV UGM Andri Handayani, S.S., M.A serta Kaprodi DIII Bahasa Korea SV UGM Supriadianto, S.S., M.A.

Vokasi UGM Serius Garap Kerja Sama dengan SES Jerman

IMG_8809

Menindaklanjuti hasil sosialisasi Senior Experten Service (SES) Jerman (10/01) untuk mendatangkan professor ahli ke SV UGM, Kantor Urusan Internasional SV UGM mengadakan presentasi proposal yang sudah dibuat oleh masing-masing program studi (prodi) atau departemen di SV UGM.

Acara yang diikuti oleh perwakilan prodi dan departemen turut dihadiri juga oleh Adam Pamma, perwakilan SES Jerman di Indonesia. Presentasi proposal ini dimaksudkan untuk mengajukan Expert sesuai dengan kebutuhan prodi masing-masing. Biaya untuk program kerja sama dengan SES Jerman sepenuhnya ditanggung oleh Universitas, prodi atau departemen hanya ditangguhkan untuk biaya  akomodasi selama program berlangsung.

Presenter perwakilan dari prodi dan departemen yang berkesempatan hadir dan mempresentasikan proposal pengajuan Expert dibimbing langsung oleh Adam Pamma sehingga diharapkan nanti Expert yang dihadirkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan prodi atau departemen masing-masing. Rata-rata waktu yang diminta prodi atau departemen sekitar tiga minggu. Harapannya bulan April 2017 program kerjasama ini sudah bisa terealisasikan, hal ini sejalan dengan target SV UGM untuk mendatangkan Total 20 Expert di tahun 2017.

Dari kegiatan ini, diharapkan proposal yang sudah selesai di revisi oleh prodi atau departemen dikumpulkan di KUI SV UGM untuk segera diproses.

SV UGM Perkuat Kerjasama Bidang Transportasi Laut dengan PIP Semarang

PIP Semarang

Kamis (13/01), Sekolah Vokasi (SV) UGM mengunjungi Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam rangka penandatanganan MoU dengan Direktur PIP Semarang. Sejalan dengan salah satu program pemerintahan Presiden RI Joko Widodo tentang pembangunan tol laut di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, melalui program pemberdayaan masyarakat kurang mampu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PIP Semarang dipercayai untuk mendidik pemuda kurang mampu di Jateng dan DIY untuk tenaga kerja bidang kelautan, bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yaitu Sekolah Vokasi UGM dan UNDIP untuk mempersiapkan calon peserta pelatihan dari masing-masing wilayah.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi yang berkesempatan turut hadir dalam acara tersebut ikut serta menyaksikan penandatanganan MoU antara Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc.,P.Hd., dengan Direktur PIP Semarang, Capt Wisnu Handoko M.Sc., M.IP.

“Indonesia saat ini tidak hanya dibanjiri produk impor, tapi juga tenaga kerja impor, hal ini tidak perlu disesali, tapi justru kita jadikan semangat untuk terus mengembangkan diri,” ungkap Budi Karya.

Melalui program kerja sama pelatihan tersebut, para pemuda yang berasal dari keluarga tidak mampu diharapkan dapat bekerja sebagai anak buah kapal. Direktur PIP Semarang mengungkapkan bahwa pelatihan dasar kelautan ini rencananya akan berlangsung selama 14 hari dengan materi basic safety training, security awarness training dan advance fire fighting training yang merupakan pelatihan dasar yang harus dimiliki pekerja kapal tingkat kelasi. Selain itu para peserta pelatihan ini juga akan mendapatkan fasilItas berupa modul pembelaran dan arusansi.

“Peserta juga akan dibuatkan sertifikat kelautan sebagai bukti kompetensi yang dimiliki dan akan ditawarkan kepada perushaan pelayaran sebagai tenaga kerja,”ungkapnya.

Radhian Krisnaputra selaku Plt. Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Perencanaan Strategi, mengungkapkan bahwa kerja sama yang terjalin antara SV UGM dengan PIP Semarang nantinya akan mencakup 3 hal yaitu proses rekrutmen dan pembekalan calon peserta pelatihan kompetensi dasar kepelautan, sandwich program yaitu mendidik lulusan SV UGM prodi diploma teknik mesin dan teknik elektro untuk memperoleh sertifikat kompetensi Pelaut ATT-III (Ahli Teknika Tk.III), serta membuka kesempatan magang bagi para dosen SV UGM dalam bidang ilmu kemaritiman di kapal latih milik PIP Semarang.

PIP Semarang (9)

SV UGM Sosialisasikan Hibah Inovasi Kreatif Untuk Tenaga Kependidikan

img_8748

Rabu (11/01), Bertempat di Ruang Sidang SV UGM, berlangsung acara sosialisasi “Hibah Inovasi Kreatif Tenaga Kerja Kependidikan SV UGM 2017”.

Kegiatan yang merupakan salah satu terobosan kreatif yang dicanangkan Plt. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia SV UGM, Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA  ini dihadiri oleh tenaga kependidikan yang ada di lingkungan SV UGM.

“Hibah untuk tenaga kependidikan ini pertama kalinya diadakan oleh SV UGM,” ungkap Faiz. Faiz Zamzami juga menambahkan bahwa selain untuk menggugah inovasi kreatif tenaga pendidik di lingkungan SV UGM, hibah ini bertujuan untuk mencari solusi dari beberapa permasalahan yang ada di setiap departemen masing-masing.

“10 tim terpilih akan mendapat besaran hibah maksimal sebesar Rp 5.000.000,- termasuk PPh untuk masing-masing tim di tahun ini,” tambahnya

Tidak menutup kemungkinan ditahun selanjutnya besaran hibah akan dinaikan menjadi Rp 8.000.000,- s/d Rp 10.000.000,-.  Penghargaan untuk dosen dan tenaga kependidikan juga diskemakan akan digelar diakhir tahun. Tidak cukup dengan itu, kunjungan kedalam dan keluar negeri untuk tenaga kependidikan juga tengah dipersiapkan.

Pada kesempatan tersebut, disampaikan oleh Asisten Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM, Nabella Duta Nusa, M.Acc., CA., bahwa proposal disampaikan paling lambat 28 Febuari 2017. Pengumuman penerima hibah akan diumumkan pada tanggal 31 Maret 2017. Tahap Selanjutnya untuk implementasi dan monitoring dilaksanakan pada tanggal 10 April 2017 s/d 31 Agustus 2017 dan presentasi laporan akhir pada tanggal 26 September 2017.

Kesempatan ini terbuka untuk semua tenaga kependidikan SV UGM. Proposal dapat diusulkan oleh tenaga kependidikan SV UGM secara berkelompok. Diharapkan semua civitas akademika ikut menyebarluaskan informasi dan berperan aktif dalam inovasi kreatif ini.

img_8772

2017, SV UGM Siap Datangkan 20 Professor Ahli dari Jerman

whatsapp-image-2017-01-10-at-4-58-40-pm

Selasa (10/1/), Kantor Urusan Internasional Sekolah Vokasi (SV) UGM kembali mengadakan workshop dan sosialisasi kerjasama dengan Senior Experten Service (SES) Jerman. Skema kerjasama yang sudah berjalan sejak tahun 2014 ini adalah dengan mendatangkan Senior Professor atau Senior Expert (tenaga ahli senior) dari Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya ke SV UGM untuk memberikan asistensi kepada staf pengajar (dosen) dan beberapa esensi penting dalam institusi pendidikan vokasi seperti kurikulum, metode pengajaran berbasis praktikum, kegiatan laboratorium, lapangan, dan sebagainya.

Workshop yang dihadiri oleh Ketua Departemen, Ketua Program Studi, dan Dosen serta tenaga kependidikan SV UGM ini dibuka langsung oleh Dekan SV UGM Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph.D.

“Kerjasama yang SV UGM upayakan selama ini tujuannya cuman satu, satu semangat untuk SV UGM dan Indonesia dimasa depan” jelasnya.

Menurut Wikan, kerjasama dengan SES ini diharapkan menggugah inovasi-inovasi di Sekolah Vokasi. Hingga saat ini, kerja sama ini telah memberikan perubahan positif untuk program studi yang terlibat, ditargetkan professor yang datang ke SV UGM tahun 2017 ini adalah 20 orang.

Lebih lanjut Adam Pamma selaku perwakilan SES Jerman di Indonesia yang menjadi narasumber dalam workshop ini menyatakan bahwa 56% lulusan sekolah menengah atas di Jerman memilih Sekolah Vokasi untuk melanjutkan studinya.

“Bidang otomotif, kimia, dan teknik masih menjadi favorite, sangat tepat jika SV UGM mengadopsi pendidikan vokasi di Jerman untuk pengembangan pendidikannya,” ungkap Adam.

“Tiga expert ditahun ini sudah siap untuk bergabung dengan SV UGM. Prof. Dr. Berd Teichert untuk Remote Sensing, Prof. Dr. Ing. Em. Wilfried Hesser untuk Dual system Teknik Mesin, dan Prof. Dr. Ing. Wolfram Stanek untuk Instrumentasi program studi Teknik Elektronika dan Instrumentasi,” imbuhnya.

Acara yang pandu oleh Andri Handayani, S.S., M.A. selaku Manajer Kantor Urusan Internasional SV UGM dilanjutkan dengan sesi diskusi dan presentasi. Sesi ini menjadi sesi paling dinantikan peserta sehingga komunikasi dua arah yang terjalin antara narasumber dengan peserta terasa hidup. Acara ditutup dengan pengisian formulir permintaan expert yang diperlukan disetiap prodi masing-masing.img_0164

Jalin 9 Tahun Program Kerja Sama, SV UGM dan Presiden PAS (Korea) Sepakat Perpanjang MoU

kunjungan-pas-korea

Jumat (06/01) Sekolah Vokasi (SV) bersama dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM melakukan penandatanganan perpanjangan kerja sama dengan Pasific Asia Society (PAS). PAS merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Korea. Tahun 2017 ini merupakan kali ke 9 terselenggaranya program kerja sama yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

Setidaknya sebanyak 27 Mahasiswa Korea dikirim ke Indonesia untuk saling mempelajari dan melakukan pertukaran Bahasa, Seni dan Budaya masing-masing Negara (Korea dan Indonesia) dengan Mahasiswa UGM (Prodi D3 Bahasa Korea SV dan S1 Bahasa Korea FIB).

“Selain mengikuti program pertukaran bahasa, seni dan budaya, Mahasiswa Korea bersama dengan mahasiswa UGM nantinya juga akan dilibatkan dalam kegiatan sosial yaitu mengunjungi panti asuhan,” ungkap Supriadianto, S.S., M.A., selaku Ketua Prodi D3 Bahasa Korea yang juga sekaligus menjabat sebagai Manajer Hubungan Masyarakat SV UGM.

Program ini akan berlangsung selama 3 minggu yaitu mulai dari 5-25 Januari 2017. Bersamaan dengan upacara pembukaan program tersebut, juga dilakukan penandatanganan perpanjangan MoU antara Presiden PAS Jong Dong Gu dengan Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc.Ph.D, dan Wakil Dekan Bidang Akademik FIB UGM.

Penandatangan MoU yang dilakukan di Auditorium FIB UGM turut menghadirkan Pimpinan PAS, Pimpinan SV dan FIB UGM, serta disaksikan oleh Mahasiswa dari Korea dan Indonesia (UGM).

Wikan Sakarinto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedepannya SV UGM akan terus mengembangkan program kerja sama yang sudah terjalin lama dan baik dengan PAS.

“Selain kunjungan Mahasiswa Korea ke UGM, PAS juga memberi kesempatan kepada Mahasiswa dan Dosen UGM untuk mengikuti program summer camp selama 3 minggu di Korea,” tutur Wikan.

Perkuat Kerjasama Bidang Transportasi, SV UGM Gandeng KEMENHUB

kunjungan-kemenhubSekolah Vokasi (SV) UGM dan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) sepakat melakukan kerjasama di bidang pengembangan pendidikan transportasi.

Kamis (05/01), dalam rangka kunjungan ke Kemenhub, SV UGM yang diwakili oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto, ST., M. Sc., Ph. D., Pelaksana Tugas Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Perencanaan Strategik Radhian Krisnaputra, S. T., M. Eng., dan Direktur Vocational Development Center SV UGM Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi , M. T., IP. Md disambut baik oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajarannya.

Bersamaan dengan itu, untuk mendukung program Kemenhub yang akan membuka pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat putus sekolah minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP)  di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),  SV UGM di didapuk sebagai partner kerjasama untuk menyiapkan SDM-nya.

‘Bulan Maret 2017 mendatang diharapkan kami sudah memiliki nama-nama SDM yang putus sekolah yang mau dan siap bergabung diprogram ini. Sehingga kami akan segera lakukan publikasi dan seleksi”, Ungkap Radhian, Wakil Dekan Kerjasama SV UGM.

Pelatihan ini dirancang 100% gratis untuk masyarakat DIY yang putus sekolah. Hasil dari pelatihan ini diharapkan meluluskan SDM yang siap dipekerjakan secara profesional di bagian Anak Buah Kapal (ABK), perawatan mesin kapal maupun dibagian lainnya, tambahnya.

Harapannya kerjasama ini bisa membantu masyarakat putus sekolah dan mengaplikasikan perbaikan fasilitas transportasi, sehingga masyarakat mendapat manfaat yang lebih besar. Hal ini jua dinilai sebagai langkah sinergi Kementrian Perhubungan yang memang konsen terhadap pendidikan vokasi.

Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan  ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ( STPI ) Curug, dan ditemui langsung oleh Kepala STPI Curug.

Pada kesempatan kali ini rombongan SV-UGM berkeliling STPI Curug melihat ruang praktik dan beberapa alat yang digunakan untuk proses pembelajaran STPI Curug. Mengingat SV UGM akan segera membuka konsentrasi Maintenance Repair and Overhaul (MRO) pesawat terbang di bawah naungan program studi (prodi) Diploma IV (DIV) Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat maka pada kesempatan kali ini tidak terlewatkan untuk saling berbagi terkait proses pendirian dan perawatan pesawat di STPI Curug.

“Sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Departemen Perhubungan yang bertugas menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang penerbangan tentu  SV UGM harus banyak belajar dari STPI,” tutur Wikan Sakarinto selaku Dekan SV UGM.

Kerja sama yang akan terus dikembangkan ini, diharapkan berjalan sukses dan semua elemen yang bertanggungjawab akan bersama-sama membantu memecahkan permasalahan-permasalahan transportasi dan mampu meningkatkan pelayanan pada publik.

kunjungan-gmf-2

Persiapkan SDM Ahli Perawatan Pesawat Terbang, SV UGM Jalin Kerja sama dengan PT. Garuda Maintenance Facility (GMF)

kunjungan-gmf-1

Melihat minimnya bengkel pesawat terbang yang ada di Indonesia, Sekolah Vokasi (SV) UGM berencana untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk pemeliharaan  pesawat terbang. Salah satu langkah yang dilakukan untuk menyiapkan SDM yang siap kerja dan kompeten adalah mempercepat pembentukan konsentrasi Maintenance Repair and Overhaul (MRO) pesawat terbang di bawah naungan program studi (prodi) Diploma IV (DIV) Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat.

Untuk mendukung gagasan pengembangan konsentrasi MRO tersebut, Kamis  (05/01) SV  UGM melakukan kunjungan ke PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) dengan agenda pemetaan kebutuhan sumber daya manusia di PT. GMF.

Kunjungan tersebut dilakukan oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto, ST., M. Sc., Ph. D., Pelaksana Tugas Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Perencanaan Strategik Radhian Krisnaputra, S. T., M. Eng., dan Direktur Vocational Development Center (VDC) SV UGM Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi , M.T., IP.Md., serta diterima dengan sangat baik oleh Direktur Human Capital beserta jajaran dan manajemennya.

Selanjutnya, Radian mengungkapkan bahwa ditambahkannya konsentrasi MRO di DIV Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat SV UGM diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang berkompeten untuk instansi atau perusahaan. Terutama terkait SDM dalam perawatan pesawat. “Kedepannya pesawat-pesawat terbang Indonesia tidak perlu ke luar negeri untuk keperluan pemeliharaan pesawat melainkan bisa di negara kita sendiri,” ungkap Radhian.

SV UGM menjadi institusi pendidikan ke-10 yang dibina oleh PT. GMF, sebelumnya PT.GMF sudah membina 9 politeknik di Indonesia. Sebagai salah satu institusi pendidikan binaan dari PT. GMF, SV UGM berkesempatan mengirimkan mahasiswa magang untuk di tempatkan di beberapa devisi yang ada di PT. GMF.

Dengan adanya sinergi yang terjalin antara SV UGM dan PT. GMF diharapkan kedepannya bisa menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional dan internasional sebagai pusat pendidikan terapan di bidang pemeliharaan pesawat terbang yang mampu bersaing, mandiri dan profesional.

SV UGM Jalin Kerja Sama Terkait Praktik Pendidikan Lapangan (PPL) dengan PT. Wijaya Karya Tbk

dsc_0106

Rabu (04/01/2017), Sekolah Vokasi (SV) UGM dan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, menandatangani Perjanjian Kerja Sama  terkait Praktik Pendidikan Lapangan (Magang) di Jakarta. Penandatanganan ini dihadiri oleh General Manager Human Capital PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Yunanto, Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto, ST., M. Sc., Ph. D., Direktur Vocational Development Center SV UGM Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi , M. T., IP. Md., Pelaksana Tugas Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Perencanaan Strategik Radhian Krisnaputra, S. T., M. Eng., serta Manager Humas dan TIK Supriadianto , S.S., M.A.

Kerja sama meliputi kegiatan peningkatan mutu keterampilan peserta didik, melalui kegiatan praktik industry dan pendidikan teknis mahasiswa SV UGM di lingkungan kerja PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan jangka waktu kerja sama PPL Magang 5 sampai 6 bulan.

Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan Universitas Gadjah Mada. Selain Fakultas Sekolah Vokasi, Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum UGM juga menandatangani perjanjian kerja sama ini.

“Setiap tahunnya PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk membutuhkan 2500 Sumber Daya Manusia, kesempatan ini dimanfaatkan SV UGM untuk menjalin kerjasama mahasiswa magang sehingga mahasiswa kita bisa dikader untuk menjadi salah satu bagian PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk nantinya setelah lulus kuliah tentunya lewat seleksi yang akan kita siapkan besok,” ungkap Radhian.

Diharapkan dengan disepakatinya perjanjian kerja sama ini, kegiatan kerja sama dapat ditindaklanjuti dalam bentuk pelaksanaan teknis yang melibatkan semua unsur-unsur SV UGM yang bersangkutan.