Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian Masyarakat (SNH2PM) 2018 dengan tema “Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0” di University Club UGM pada Hari Sabtu, 10 November 2018. Seminar ini diselenggarakan sebagai forum bagi para akademisi dan peneliti untuk mendesiminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Para peserta datang dari UGM, UNY, ITS, UNPAD, STIEPARI Semarang, UB, BATAN, IPB, Universitas Negeri Makassar, serta PIP Makassar. Di sesi presentasi paralel yang terbagi atas lingkup sains-teknologi, sosial humaniora, kesehatan dan agro, para peserta dapat menyebarluaskan gagasan dan hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Tenaga Kerja Kulon Progo Bp. Eko Wisnu Wardhana selaku keynote speaker, Kepala BI Perwakilan DI Yogyakarta Bp. Budi Hanoto, S.E., M.B.A., Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T., Reviewer Dikti Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo, serta Kepala Desa Purwoharjo, Bp. Ari Wibowo. Acara ini diawali dengan sambutan dari Dekan Sekolah Vokasi UGM Bp. Wikan Sakarinto, Ph.D. dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T. Selanjutnya, Ibu Dr. Silvi Nur Oktalina selaku WD PPM memaparkan laporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM. Acara dilanjutkan dengan keynote speech oleh Bp. Eko Wisnu Wardhana mewakili Bupati Kulon Progo Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K).
Bp. Eko Wisnu Wardhana memaparkan upaya menjalankan misi pemerintah Kabupaten Kulonprogo dengan menggulirkan slogan “Bela-Beli Kulon Progo”. Dalam konteks pertanian dan pangan, slogan ini dideklarasikan sebagai tekad bersama antara pemerintah, masyarakat Kulon Progo, dan pemangku kepentingan lainnya melalui gerakan “Madhep mantep mangan pangane dhewe, madhep mantep ngombe banyune dhewe, nganggo klambine dhewe.” Tujuan dari tekad ini adalah untuk membangun kepercayaan publik tentang potensi Kulon Progo dan memberikan nilai tambah bagi para petani produsen pangan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Bp. Ghifari Yuristiadhi MM, S.S., M.A. Beliau memoderatori 3 pembicara yakni Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo, Bp. Budi Hanoto, S.E., M.B.A., dan Bp. Ari Wibowo. Bp. Wisnu memaparkan materi pengabdian masyarakat dari sudut pandang DIKTI, sementara Bp. Budi berfokus pada Peran Bank Indonesia DIY untuk Masyarakat DIY, dan Bp. Ari selaku Kepala Desa Purwoharjo memaparkan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan Sekolah Vokasi UGM di Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo.
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu Kabupaten di DI Yogyakarta yang memiliki potensi yang besar. Destinasi wisata di Kulon Progo di dominasi wisata alam baik pantai, perbukitan, air terjun, kebun teh, dan lain-lain. Perkembangan destinasi wisata tersebut mendorong pemerintah daerah Kulon Progo dan kelompok sadar wisata beramai-ramai mengembangkan destinasi wisata baru untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Pengembangan kawasan wisata di daerah Kulon Progo ini selaras dengan program Dinas Pariwisata Pusat yang sedang mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur yang meliputi sebagian Kulon Progo dan Magelang. Hal ini menjadi salah satu motivasi pemerintah daerah Kulon Progo dalam mengembangkan potensi daerah.
Potensi tersebut juga memotivasi civitas akademi khususnya UGM untuk berperan dalam mengembangkannya. Salah satu peran nyata universitas adalah melalui salah satu kegiatan Tri Dharma, yaitu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. PkM merupakan kegiatan yang mensinergikan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat diarahkan kepada pengembangan, pemanfaatan dan penuntasan permasalahan masyarakat; terutama terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya hayati dan kelautan, teknologi, budaya, sosial kemasyarakatan dan kesehatan.
Secara umum, perkembangan IPTEK membawa pengaruh besar pada sistem dan struktur sosial. Proses industrialisasi merubah pola hubungan kerja tradisional menjadi modern rasional sehingga muncul permasalahan baru bahwa masyarakat dituntut cepat beradaptasi terhadap perubahan tatanan sosial tersebut. Kegiatan PPM yang melibatkan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaannya merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan baru tersebut. Sinergi dari industri pendidikan, masyarakat, dan stakeholders akan memunculkan gagasan-gagasan kegiatan yang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada.
Dengan adanya kegiatan seminar ini, diharapkan terbukanya peluang kerja sama dengan mitra dan para pemangku kepentingan di masa yang akan datang. Dengan demikian, sinergi yang baik dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat serta mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki dalam bersaing dan menyongsong revolusi industri 4.0. dapat tercipta. (Ardhi Wicaksono, Nabilla KV)