Arsip:

UGM

Tim Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Menangkan 3 Emas dalam PIMNAS ke-31

UGM meraih gelar juara umum pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sejak 29 Agustus – 1 September 2018. Kemenangan ini diumumkan pada acara penutupan PIMNAS yang digelar pada Sabtu (1/9) malam di Gedung Olahraga UNY.

Gelar tersebut diraih UGM setelah melalui perhitungan dewan juri PIMNAS dari perolehan medali sebanyak 10 emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Dari 10 medali emas tersebut, 3 di antaranya diperoleh tim dari Sekolah Vokasi (SV) UGM.

Dua tim dari SV yang berhasil menang di PIMNAS ke-31 yakni Tim Aveo (Achilles Physhiotheraphy Orthosis) dengan produknya sepatu pencegah kontraktur ankle kaki pada penderita kelumpuhan. Kelompok ini diketuai oleh Muhammad Fahmi Husaen, dengan anggota Widiyanto dari Program Studi D3 Komputer dan Sistem Informasi serta Danar Aulia Husnan dari Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi.

Tim ini berhasil mendapatkan 2 medali emas dengan kategori Poster dan Presentasi pada PKM-Karya Cipta.

Tim kedua yaitu Tim BAMPERPAD (Ballon Tamponade for Postpartum Haemorrhage and Pad) dengan karyanya Alat Penanganan Kasus Atonia Uteri yang berhasil meraih 1 medali emas untuk kategori Presentasi pada PKM-Kewirausahaan. Tim ini diketuai oleh Fina Lala Uzilla dengan anggota Zannuba Arifah Noor, Putri Dwi Arumsari, Ramadhani Nur, dan Dimas Novandias. Mereka semua adalah mahasiswa Prodi D4 Kebidanan.

Keberhasilan dari tim tersebut memberikan kebanggaan tersendiri bagi Sekolah Vokasi dan juga UGM. Yang pastinya tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan mahasiswa yang tergabung dalam Penalaran Center Community (PCC) SV UGM.

Sebanyak 1.143 Lulusan Program Diploma Diwisuda pada Periode IV Tahun 2018

Kamis, 30 Agustus 2018, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., kali ini kembali meluluskan 1.060 Ahli Madya dan Sarjana Terapan dari total 3.693 lulusan yang diwisuda. Prosesi wisuda dilaksanakan selama dua hari, 29-30 Agustus di Grha Sabha Pramana. Untuk hari pertama, Rabu (29/8), sebanyak 419 lulusan diploma diwisuda; mereka berasal dari Departemen Teknik Mesin, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya, Departemen Ekonomika dan Bisnis, dan Departemen Teknologi Kebumian. Pada hari kedua, Kamis (30/8), 641 lulusan program diploma dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Departemen Teknik Sipil dan Departemen Layanan Informasi Kesehatan diwisuda.

Masa studi rata-rata untuk program diploma adalah 4 tahun 2 bulan dengan waktu studi tersingkat diraih oleh Erwin Darmawan dari Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, yang lulus dalam waktu 2 tahun 8 bulan 2 hari. Lulusan termuda dari program diploma diraih oleh Alda Tri Maharani dari Prodi D3 Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi diplomanya pada usia 19 tahun 3 bulan 19 hari. Adapun untuk IPK tertinggi, untuk lulusan diploma diraih oleh Lathifa Rahmah dari Prodi D3 Bahasa Korea, Sekolah Vokasi, yang lulus dengan IPK 3,98.

Selama Prosesi Wisuda, mahasiswa/i serta orangtua/wali dihibur oleh penampilan dari The Dean Band serta Paduan Suara Mahasiswa Sekolah Vokasi. Kemudian Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.,Eng., dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di UGM. “Selamat juga kepada orang tua serta dosen-dosen yang telah senantiasa mendampingi dan membimbing anak didik kita untuk menjadi insan-insan yang berguna  bagi masyarakat,” kata Rektor.

Rektor menambahkan pendidikan yang telah ditempuh di UGM merupakan langkah awal dari perjalanan panjang yang akan ditempuh para alumni untuk berkecimpung di masyarakat, bangsa dan negara. Namun begitu, mereka telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan serta mendapat pendidikan karakter yang lebih baik. ”Guru-guru Anda di UGM telah mempersiapkan saudara dengan sedemikian rupa, tidak hanya membekali Saudara dengan keterampilan yang relevan dengan zaman, tetapi juga membentuk karakter Saudara agar tidak mudah patah hati,  tidak mudah menyerah, terus optimis dalam meraih cita-cita dan prestasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengajak para lulusan baru UGM untuk senantiasa bekerja lebih keras menyongsong revolusi industri 4.0, saat Indonesia ditargetkan bisa menjadi negara maju pada tahun 2045, atau tepat seabad sejak kemerdekaan. “Untuk mencapai target tersebut, sudah selayaknya kita bekerja lebih keras, berinovasi, dan mengubah perspektif pembangunan nasional yang tak lagi berbasis sumber daya alam semata,” kata Beliau.

Bagi Jumaroh, salah satu wisudawan yang berasal dari Program Studi D3 Agroindustri, Sekolah Vokasi, mengatakan bahwa prosesi wisuda yang ia ikuti hari ini merupakan bagian dari titik balik baginya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. “Mulai hari ini, esok dan lusa, kita harus mengukir sejarah sebagai seorang individu, keluarga dan seorang rakyat. Doakan kami dalam menjalani kehidupan selalu berada di jalan yang lurus, selalu tunduk kepada Tuhan dan berpihak kepada kebenaran,” katanya.

(Sumber: Humas UGM dan Humas SV UGM)

Seminar Nasional “Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Kapasitas SDM di Sektor Publik Guna Peningkatan Akuntabiltas dan Transparansi Laporan Keuangan”

Yogyakarta (23/8) — Program Studi Akuntansi Diploma Ekonomika dan Bisnis (DEB) Sekolah Vokasi UGM melaksanakan Seminar Nasional “Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Kapasitas SDM di Sektor Publik Guna Peningkatan Akuntabiltas dan Transparansi Laporan Keuangan” di Yogyakarta. Kegiatan ini bertempat di Hotel Harper dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, LSM, dan mahasiswa. Pemerintah Daerah Sleman, Kulon Progo, Bantul, DIY, Kota Yogyakarta, DPR RI, dan BPKP Perwakilan Yogyakarta juga turut hadir dalam acara ini. Seminar yang bertemakan akuntansi sektor publik ini merupakan rangkaian Dies Natalis Sekolah Vokasi UGM ke-9 dan dilaksanakan dalam rangka memenuhi kegiatan workshop Non-Anggota Konsorsium konsorsium ADVANSE (Advancing University Financial Management Practices in South East Asia) Erasmus+ EACEA European Union.

Tujuan dari seminar ini adalah untuk mengelaborasi visi dan misi pengembangan pendidikan vokasi akuntansi sektor publik agar selaras dengan visi misi pembangunan SDM di Indonesia. Tujuan kedua adalah untuk memantapkan kurikulum yang berfokus pada daya saing, kompetensi, dan kualitas capaian pembelajaran dalam kurikulum di bidang akuntansi sektor publik. Tujuan ketiga adalah untuk mengelaborasi kerja sama yang bersinergi dengan pengguna lulusan DIV Akuntansi Sektor Publik.

Landasan dari diadakannya seminar ini adalah Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 9 (2) yang mewajibkan badan publik yaitu semua organisasi baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang menggunakan dana sebagian atau seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD), sumbangan masyarakat, dan/atau luar negri wajib membuka akses informasi laporan keuangan. Laporan keuangan organisasi publik menjadi salah satu informasi penting karena informasi ini mencerminkan bagaimana pengelolaan keuangan organisasi publik dilakukan.  Dalam rangka menjalankan peran Program Studi Akuntansi Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM dalam mengatasi masalah kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan sumber daya manusia bidang keuangan sektor publik dengan kualifikasi jenjang 6 KKNI, maka diusulkan pembukaan Program Diploma IV (Sarjana Terapan) Akuntansi Sektor Publik. Pembukaan program studi ini perlu didukung oleh stakeholders yang berkepentingan. Sebagai langkah awal, maka,Seminar “Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan kapasitas SDM di Sektor Publik dalam rangka Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan” diselenggarakan.

Kegiatan seminar ini dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM. Beliau memaparkan, “Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi tahun depan akan membuka Program Diploma IV, salah satunya Program Studi DIV Akuntansi Sektor Publik. Presiden RI selalu mengatakan bahwa Pendidikan Vokasi memang benar-benar dibutuhkan, sehingga, kerja sama antara institusi pendidikan dan industri dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa Vokasi untuk memulai karir dan menciptakan karya baik di dalam maupun luar negeri. Mahasiswa harus memiliki bekal yang memadai dari kognitif, kemampuan dalam bidang Bahasa Inggris, softskills lainnya, serta integritas diri.”

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi seminar dari Keynote Speaker Bapak Rionald Silaban, S.H., L.L.M. selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan dengan tema “Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pembentukan SDM Akuntan Sektor Publik yang Berkualitas di Era Revolusi Industri 4.0.” Beliau menyampaikan, “Ada 4 (empat) hal yang dibutuhkan agar sukses dalam ekonomi digital yaitu: mengelola ekspektasi pelanggan, pengembangan produk, pentingnya berkolaborasi, dan menghasilkan inovasi dan organizational leadership.”

Selanjutnya, diskusi panel dimulai dengan dimoderatori Bapak Irwan Taufik Ritonga, S.E., M.Bus., Ph.D., dengan pembicara pertama Bapak Prof. Dr. Abdul Halim, MBA selaku Ahli Dosen Akuntansi Sektor Publik Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Beliau membawakan materi tentang “Tantangan dan Peluang Kerjasama Sinergis antara Perguruan Tinggi dengan Pengguna Lulusan dalam Kegiatan Tri Dharma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat).” Pembicara yang kedua yaitu Ibu Muliani Sulya Fajarianti, SE, M.Ec.Dev selaku Kasubdit Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri yang menyampaikan materi tentang “Kerjasama Sinergitas Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Kapasitas SDM di Sektor Publik Guna Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah.”

Sekolah Vokasi UGM Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama dengan Bank Pekreditan Rakyat (BPR) UGM

(Yogyakarta, 14/8) — Sekolah Vokasi (SV) UGM melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Bank Pekreditan Rakyat (BPR) UGM untuk Program Beasiswa Kemitraan pada Selasa, 14 Agustus 2018 di Ruang Sidang Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB) lantai 2. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama BPR UGM Ibu Sri Wulandari, S.Sos., M.B.A. dan Dekan SV UGM, Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.

BPR UGM merupakan lembaga keuangan perbankan yang menyediakan fasilitas produk-produk perbankan bagi masyarakat umum dan pegawai di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Saat ini, BPR menyediakan Beasiswa Kemitraan yang merupakan program pemberian beasiswa bagi mahasiswa aktif Sekolah Vokasi khususnya di Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB). Tujuan pemberian beasiswa ini adalah untuk mengembangkan dan mengaktualisasi diri mahasiswa agar dapat berkontribusi lebih kepada bangsa dan umat manusia sesuai kapasitas keilmuan dan pengalamannya. Pihak BPR UGM memberikan beasiswa dalam bentuk produk “Tabunganku” dengan jumlah total senilai Rp 50 juta untuk 50 mahasiswa yang dinilai memenuhi syarat; salah satunya syarat IPK.

Dengan adanya fasilitas beasiswa ini, harapannya, mahasiswa terdorong untuk selalu aktif mencari informasi terkait beasiswa serta meningkatkan kualitas prestasinya selama masa kuliah.

Gandeng ADR Grup, SV UGM Siap Berkolaborasi

Rabu (11,7), ADR Grup identik dengan PT Selamat Sempurna Tbk, produsen spare part otomotif kelas dunia. Berawal dari bengkel yang memproduksi radiator pada 1973 silam, produk suku cadangnya kini sudah diekspor ke lebih 100 negara. Saat ini 70% diekspor dan 30% digunakan untuk konsumsi domestik. ADR Group memfokuskan kegiatannya dalam produksi dan distribusi komponen otomotif.

Bertempat di Hall Perpustakaan (11/7), Sekolah Vokasi UGM diwakili Dekan Wikan Sakarinto, Ph. D dan PT Selamat Sempurna Tbk (ADR Group Companies) diwakili Kepala Divisi Human Capital ADR Group Companies Automotive Division Anton Saptorahardjo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang berlaku tiga tahun kedepan. Isi MoU dikonsepkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan industri dan institusi saat ini. Penyediaan tempat magang, job fair dan rekrutmen kerja dari serapan mahasiswa dan alumni Sekolah Vokasi menjadi prioritas.

Dalam sambutannya Wikan menyampaikan harapan dari penandatanganan MoU ini untuk kedua belah pihak supaya benar-benar bisa “menikah” yang artinya link and match dari point-point kerjasama bisa dilaksanakan dan menghasilkan. Mahasiswa dan alumni harus memiliki hard skill dan soft skill yang seimbang, bahaya jika hanya imbang salah satu. “Hard skill akan mengantar Anda hingga meja interview, soft skill yang akan mengantar anda menuju kesuksesan interview kerja,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Anton dalam materi kuliah umum yang disampaikannya. Mengusung tema “cara efektif menghadapi interview dan focus group discussion untuk seleksi pekerjaan. Sebagai Head Division Human Capital, Anton memiliki berbagai pengalaman menginterview calon pekerja, hal ini mendorongnya untuk memberikan kiat-kiat sukses menghadapi interview kerja.

Di mulai dengan menyesuaikan kebiasaan budaya kerja dengan calon perusahaan yang dilamar, menggambarkan pengalaman saat organisasi, aktifitas harian atau hal-hal lain yang tidak dimiliki orang lain, membuat list hal-hal yang bisa dilakukan, mencoba membiasakan latihan interview, dan tentu memiliki reputasi di media online.

“Jangan abaikan, hati-hati jangan sesekali meninggalkan jejak negatif di sosial media,” pesannya.

Dijaman ini media sosial menjadi kebutuhan semua orang, tidak jarang bagi perusahaan yang ingin menggali informasi pribadi calon karyawannya dengan mengunjungi media sosial yang dimilikinya. Sehingga selain hal-hal teknis kepiawaian menjawab pertanyaan-pertanyaan interviewer hal ini juga menjadi sorotan yang harus diperhatikan.

Mempersiapkan jawaban terbaik juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Anton juga membagikan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan perusahaan dalam interview kerja beserta jawaban terbaiknya. Antara lain keharusan menceritakan tentang diri sendiri, kelebihan dan kelemahan, kenapa sebuah perusahaan harus menerima  pelamar, dan hal terakhir yang perlu disiapkan adalah pertanyaan dan harapan di akhir interview oleh pelamar.

“Kira-kira di masa mendatang peluang perkembangan perusahaan dan tantangan apa yang dihadapi perusahan?” contohnya.

Anton menjelaskan jika hal ini menunjukan pelamar mampu berfikir visioner kedepan. Tak lupa ucapan terima kasih dan harapan untuk bisa bergabung diperusahaan yang di lamar menjadi penutup manis sesi interview. Menghadapi sesi FGD hal yang terpenting harus dilakukan adalah harus ikut berkontribusi tetapi jangan mendominasi.

“Upayakan untuk menguasai materi, tidak out of topic, dan tentu memberi kesempatan lainnya untuk mengutarakan pendapatnya juga,” tutupnya.