Mahasiswi D3 Elektronika dan Instrumentasi SV UGM menjadi Delegasi Indonesia untuk acara IEEE ICIC 2015
IEEE International Conference on Industrial Instrumentation and Control (ICIC 2015) merupakan wadah bagi para praktisi maupun akademisi di bidang Instrumentasi dan Sistem Kendali untuk menyampaikan gagasan dan bertukar pikiran mengenai hasil riset dan produk inovasi. ICIC 2015 bertujuan untuk mempromosikan pemahaman interdisipliner instrumentasi industri dan sistem kontrol serta menyediakan platform untuk perkembangan masa depan teknologi yang mutakhir. Konferensi Internasional ini diselenggarakan di India, pada salah satu lembaga rekayasa bergengsi, College of Engineering Pune tanggal 28-30 Mei 2015. Topik Instrumentasi inti yang menjadi bahasan dalam acara ini berkaitan dengan sistem kontrol, embedded system, instrumentasi industri, sistem pengukuran serta sistem energi berkelanjutan.
Dua orang mahasiswi D3 Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi UGM yaitu Poppy Rosa dan Nurdina Widanti dengan pembimbing Budi Sumanto, M.Eng memperoleh kehormatan menjadi delegasi Indonesia untuk acara ICIC 2015 dan bersanding dengan delegasi dari Negara lain. Mahasiswi Sekolah Vokasi UGM ini menjadi satu – satunya peserta yang masih berstatus mahasiswa khususnya dari Program Diploma, karena acara ICIC 2015 ini diikuti oleh peserta dari kalangan Ahli di bidang Instrumentasi seperti Profesor, Dosen, dan Praktisi Ahli dari Perusahaan bergengsi. Merupakan kebanggaan bagi Program Studi D3 Elektronika dan Instrumentasi UGM dapat mengirimkan mahasiswanya ke ajang Internasional ini untuk mempresentasikan produk riset dengan judul “ Detection of stress level with variables of heart rate, blood pressure, gsr and stress control equipment by utilizing infra red ”.
Poppy yang ditemui di SV UGM, mengaku bangga bisa menjadi delegasi Indonesia dalam acara ICIC 2015.
“Produk riset yang kami tampilkan di ICIC 2015 ini merupakan sebagian kecil dari kreasi hebat Mahasiswa Sekolah Vokasi. Semoga ke depannya hasil kreasi melalui ide murni mahasiswa Sekolah Vokasi bisa berkembang dan terus memperoleh dukungan sehingga dapat disejajarkan dengan competitor dari Negara lain dalam skala global. ” ujar Poppy.