Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM terus meningkatkan jiwa entrepreneur yang merupakan salah bekal dalam meningkatkan produktifitas SDM. Kampungprenenur Digital hadir dengan program pengabdian masyarakat untuk menjawab permasalahan dalam menciptakan iklim entrepreneur. Kegiatan pengabdian ini berhasil mendapat dana hibah dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat 2017.
Program pengabdian yang berjudul “Kampungpreneur Digital: Pemberdayaan Kampung dalam Meningkatkan Industri Kreatif melalui Technology Information guna Menjawab Tantangan Ekonomi Kerakyatan di Dusun Karanggeneng Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta”, telah menjalankan beberapa program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pengabdian masyarakat melalui teknologi informasi ini memiliki platform berbasis website (kampungpreneur.com) untuk membantu dalam mengintegrasikan pemberdayaan potensi di kampung. Dimana terdapat konten berupa pendampingan, pelatihan, dan permodalan. Program ini dilatarbelakangi karena belum optimalnya pemanfaatan potensi salak yang ada di Dusun Karanggeneng. Harga jual buah salak ketika bukan musim panen dapat mencapai Rp 5000/kg sedangkan jika sedang panen harganya hanya Rp 1500/kg. Padahal di dusun ini memiliki perkebunan salak mencapai 7 hektare dimana luas kebun salak tersebut lebih luas dibanding luas tanah yang digunakan untuk pemukiman warga yang luasnya hanya 6 hektare. Dari potensi tersebut, telah ada beberapa kelompok usaha yang menghasilkan produk khas salak. Meskipun demikian, sebagian besar pelaku usaha masih terkendala dalam hal pemasaran, permodalan, manajemen usaha, dan pengembangan produk.
Pada awal program, tim kampungpreneur telah melakukan beberapa pelatihan yang mendukung berkembangnya pegiat kelompok usaha maupun warga biasa untuk turut meningkatkan jiwa entrepreneur di Dusun Karanggeneng. Selain partisipan dari Dusun Karanggeneng, juga terdapat partisipan dari dusun lain dalam mengikuti program Kampungpreneur.
Program pengabdian yang diketuai oleh Hasbiyansyah (Sekolah Vokasi) dan beranggotakan Destri Karlina (Sekolah Vokasi), Tabiah (Sekolah Vokasi), Muhammad Yusuf N. P. (Sekolah Vokasi), dan Ratna Fitriana Dewi (Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan) sedang mempersiapkan beberapa program penunjang lainnya dengan metode CBD (Community Based Development). Metode tersebut mempunyai karakteristik adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Program ini secara berkala mendapatkan bimbingan dari Maun Budiyanto, ST., MT. selaku dosen pembimbing.