Selasa (27/2), Departemen Teknik Mesin (DTM) Sekolah Vokasi UGM kembali menggelar kegiatan Mechanical Fair yang secara rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin SV UGM.
Bertemakan “Membangun Daya Saing Dibidang IPTEK di Era Global”, Mechanical Fair 2018 turut dimeriahkan oleh 179 peserta yang merupakan siswa/siswi.SMK/SMA se-Indonesia.
Rizky Pratama, Mahasiswa DTM selaku Ketua Panita mengungkapkan bahwa berbagai rangkaian dari kegiatan Mechanical Fair 2018 diantanya adalah Ajang Perlombaan bidang Mekanik, Seminar Nasional, Pelatihan serta Pameran yang akan menjadi ajang sharing antara SMA, SMK, dan dunia Industri.
Mengusung tema “Potensi Energi Bersih Indonesia dan Pengelolaannya untuk Mensukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional”, Seminar Nasional akan dilaksanakan pada 03 Maret 2018 di Hall Gedung Perpustakaan SV UGM.
“Seminar Nasional terbuka untuk umum, baik siswa SMA/SMK, Mahasiswa maupun dari dunia Industri,” ungkap Rizky.
Sementara itu, Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T., selaku Ketua Departemen Teknik Mesin SV UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan Mechanical Fair 2018, diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara pendidikan vocational dengan dunia Industri mengenai perkembangan teknologi terkini.
“Pengetahuan kalau hanya bisa untuk mikir teori tapi tidak bisa memproduksi, percuma” ujar Suryo Darmo.
Bertempat di Kampus Gravika Diploma Teknik Mesin SV UGM, Kegiatan Mechanical Fair dibuka secara langsung oleh Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc., Ph.d., selaku Dekan SV UGM.
Dihadapan para peserta dan pembimbing (guru), Wikan menyampaikan bahwa saat ini dunia pendidikan sedang mengalami perubahan besar. Setap elemen-elemen termasuk elemen pendidikan harus mampu merespon perubahan terserbut.
“Siswa harus dibekali dengan softskill yang kuat, agar menjadi pembelajar yang independent” tutur Wikan.
Tak lupa, Wikan juga menyampaikan pesan pada seluruh guru pembimbing yang hadir pada acara pembukaan Mechanical Fair 2018, bahwa di era serba digital, kini pola komunikasi antara Pendidik dan Siswa didik harus terus dikembangkan. Guru juga harus bisa betemu siswa baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk membangun komunikasi yang terarah.
“Mari kita bersama-sama membangun generasi yang memiliki semangat belajar mandiri dan cinta tanah air,” pungkasnya.