Dekan Sekolah Vokasi UGM meresmikan Ruang Riset dan Inkubasi Pengolahan Kakao atau laboratorium pengolahan kakao pada Rabu (18/4). Dalam acara ini sekaligus dilakukan penyerahan bantuan 10 alat pengolah kakao dari PT Mayora Indah Tbk. secara simbolis kepada Sekolah Vokasi UGM.
“Indonesia adalah salah satu penghasil kakao yang terbesar, tetapi kita selama ini hanya menjual mentahnya saja. Kita ingin mengubah itu, dari penjual kakao menjadi produsen cokelat,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.
Wikan menuturkan pengembangan produksi olahan kakao ini menjadi langkah awal bagi program pemberdayaan masyarakat di dalam payung teaching industry UGM yang sedang dipersiapkan di Kabupaten Kulon Progo. Peralatan ini, ujarnya, bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika Sekolah Vokasi maupun dari fakultas lain di UGM sebagai sarana untuk melakukan kegiatan praktik.
Dengan adanya peralatan baru ini, diharapkan sumber daya manusia di UGM dapat menjadi lebih kreatif, terampil, dan inovatif, terutama dalam mengembangkan produk kakao.
“Alat ini akan dimanfaatkan secara rutin di laboratorium agroindustri, tapi kami juga berbagi dengan fakultas lain yang ingin memanfaatkan sarana ini untuk praktik pembelajaran, juga untuk aktivitas pengabdian. Ini menjadi satu langkah awal dalam payung besar program teaching industry yang akan memberdayakan masyarakat lokal,” jelasnya.
Ia menambahkan dalam rencana besar pengembangan tersebut, UGM perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari pihak industri. Dalam bidang agroindustri, salah satu mitra yang digandeng adalah PT Mayora yang juga bergerak di bidang pengolahan makanan.
“Ini adalah bagian dari proses link and match yang terus berkembang. Kerja sama ini diawali dengan MOU yang merupakan kulit luarnya, di dalamnya ada upaya yang memiliki efek besar pada kemaslahatan masyarakat, khususnya dalam bidang agro dan pangan,” kata Wikan.
Sepuluh alat yang diterima dari PT Mayora adalah alat ukur kadar air biji kakao tipe digital (digimost), mesin sangrai kakao (roaster), alat uji belah kakao, mesin pemecah kulit dan pemecah biji kakao sangrai (desheller), mesin pemasta kasar cokelat, mesin penghalus lanjut (refiner), mesin koncing, perangkat pencetak adonan cokelat, pengempa lemak manual, serta mesin pembubuk cokelat.
Perwakilan dari PT Mayora, Ir. Johan Budi, mengungkapkan antusiasmenya untuk bekerja sama dengan UGM. Ia memuji semangat dan tekad UGM untuk terlibat langsung dalam menggerakkan berbagai sektor perekonomian masyarakat. Ia pun menyatakan dukungan terhadap upaya-upaya kerja sama dalam bentuk lain yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Atas nama direksi saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama ini. Kami merasa sangat terhormat bisa bekerja sama dengan UGM, dan kami senang bahwa dalam waktu yang singkat kerja sama kita sudah cukup membuahkan hasil. Masih banyak hal lain yang bisa kita kerjakan bersama, dan saya harap di waktu mendatang kerja sama kita bisa lebih berbuah banyak,” ucapnya. (Humas UGM/Gloria)