Program Studi Bahasa Korea, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) bekerjasama dengan Jeonju Voluntary Center (Pusat Pelayanan Sukarelawan Jeonju) pada tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini diikuti oleh 21 mahasiswi-mahasiswa dan 3 orang pendamping berasal dari Korea dan 10 tim penerjemah dari Prodi Diploma Bahasa Korea. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan 25 Januari 2019 dan bertempat dan bertemat di SD Negeri 2 Patuk.
“Desa Patuk ini berada di wilayah Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Dalam rangka membantu peningkatan ekonomi masyarakat Desa Patuk, tim ini memberikan bantuan sebanyak 5 buah tenda untuk berjualan, sehingga diharapkan hal ini dapat memacu masyarakat dalam rangka peningkatan potensi produksi lokal desa,” tutur Yuni Wachid Asrori, M.A., Dosen Program Studi Bahasa Korea yang menjadi penanggung jawab kegiatan.
Kegiatan sukarelawan di SD Patuk 2, lanjut Wachid, terdiri dari 2 macam, yaitu yang bersifat materiil dan non-materiil. Kegiatan yang bersifat materiil yaitu kegiatan renovasi sekolah dan kegiatan non materiil terkait dengan kegiatan sukarelawan dalam bidang pendidikan. Kegiatan memperbaiki kerusakan sekolah dilakukan dengan memoles dinding tembok sekolah yang catnya sudah terkelupas, mengganti papan yang sudah tua, membersihkan sampah yang berada di lingkungan sekolah.
“Sedangkan kegiatan sukarelawan dalam bidang pendidikan, kami mengajarkakn adik – adik tentang pelajaran olahraga, kesehatan, kesenian dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hal diluar bidang akademik juga menjadi materi pendidikan, seperti pengetahuan betapa pentingnya mencuci tangan, pendidikan tentang manajemen bencana alam, bagaimana cara membuat roket udara dan lain-lainnya yang dilakukan selama 9 hari,” tambah Wachid.
Tanggal 22 Januari 2019 adalah acara puncak Kegiatan Bakti Sosial Jeonju Volunteer Program yang bekerjasama dengan Prodi Diploma bahasa Korea. Pada acara ini, tim menampilkan budaya Korea Selatan, yaitu dengan menampilkan tari tradisional Korea seperti tarian topeng (탈춤), tarian kipas (부채춤) dan penampilan olahraga taekwondo yang diperpadukan dengan tarian yang disebut Taekwonmul dan sebagai puncaknya penampilan para penerjemah yang terdiri dari 10 mahasiswa Prodi Diploma Bahasa Korea yang menampilkan K-pop dance dan sebuah lagu pupuler Indonesia yang dibawakan dengan campuran lirik Bahasa Korea dan Bahasa Indonesia.