Jakarta (19/11) dalam menjalin kerjasama dengan beberapa mitra terkait, SV UGM mengadakan acara Partnership Gathering yang diadakan di Merlynn Jakarta Hotel pada hari Rabu, 19 November 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademis UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Agus Nugroho, S.T., M.T, Wakil Dekan Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Hubungan Internasional Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Sc., Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. Budi Irawanto MPd, beberapa Perusahaan dan korporasi, dan beberapa perwakilan asosiasi perusahaan.
Kegiatan ini selain untuk menjalin silaturahmi dengan mitra, juga meningkatkan link and match antara institusi pendidikan dengan calon pengguna lulusan dengan implementasi kegiatan berupa magang kerja, penelitian bersama, pembelajaran dari praktisi, beasiswa mahasiswa, serta recruitment lulusan. Selain itu, terdapat beberapa mitra yang melangsungkan penandatanganan MoU dengan SV UGM antara lain; PT Pembangunan Jaya Ancol, World Safety Organization Indonesia, Lembaga Sertifikasi Profesi K3 Konstruksi, Komunitas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit, Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia, PT Toba Pulp Lestari Tbk, PT OS Selnajaya Indonesia, PT ASABA, PT MID SOLUSI NUSANTARA, PT Indocyber Global Teknologi, IAI KAPD, APSAE, dan PT SIMS. Di acara itu juga, SV UGM juga memberi penghargaan kepada 22 mitra terkait atas dukungan signifikan bagi pengembangan Sekolah Vokasi UGM.
Dalam acara ini juga, Dekan SV UGM menyampaikan bahwa Sekolah Vokasi UGM memiliki beberapa beberapa program studi ilmu terapan yang biasa disebut D-4 dengan lama studi yaitu 4 tahun terdiri dari 60% praktikal dan 40% teori. Menurutnya, Sekolah Vokasi UGM juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan negara Taiwan.
“Ke depan kita juga akan menjalin kerjasama dengan negara Taiwan dimana kedepan kita menambah masa perkuliahan selama 1 tahun. Dimana nanti mahasiswa kuliah 3 tahun di UGM dan 2 di Taiwan. Sehingga nanti mahasiswa setelah lulus mendapatkan 2 ijazah yaitu ijazah D-4 dan juga ijazah S-2” tutur Dekan SV UGM.
Direktur Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademis UGM Dr. Hatma Suyatmojo, S. Hut. M. Si juga menyampaikan bahwa SV UGM menyiapkan mahasiswa yang siap kerja baik di perusahaan maupun di industry. Karena pembelajaran dari SV UGM itu sendiri menerapkan pengembangan hard skill dan soft skill untuk menciptakan lulusan yang kompeten.
Wakil Bupati Bojonegoro juga menyampaikan apresiasinya dalam acara ini karena membuka wawasan baru tentang Sekolah Vokasi itu sendiri. Harapannya, masyarakat Bojonegoro dapat mengikuti program kemitraan dengan SV UGM.