Sebanyak 1.606 lulusan baru diwisuda pada Upacara Wisuda Program Sarjana dan Diploma, Rabu (19/2) di Graha Sabha Pramana UGM. Jumlah tersebut terdiri atas 1.437 lulusan Program Sarjana termasuk 5 orang wisudawan berasal dari Warga Negara Asing serta 166 lulusan Program Diploma termasuk 39 wisudawan dari program D IV.
Dalam sambutannya, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah menjadi bagian dari keluarga besar alumni UGM yang tersebar di seluruh pelosok wilayah nusantara dan bahkan dunia.
“Atas nama UGM saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di UGM, juga kepada para orang tua serta dosen-dosen yang telah senantiasa mendampingi dan membimbing anak didik kami untuk menjadi insan-insan yang berguna bagi masyarakat,” ucap Rektor.
Para wisudawan yang telah berhasil melalui proses studi di UGM menurutnya memiliki kapasitas yang lebih dari cukup untuk mampu berkontribusi bagi negara di dalam bidang yang ditekuni.
Di era yang penuh ketidakpastian, misalnya dengan kemunculan virus corona yang memunculkan ketakutan akan dampak ekonomi serta dampak lainnya yang sulit untuk diprediksi, diperlukan riset-riset untuk memperkuat daya tahan perekonomian nasional.
“Diperlukan riset-riset untuk membangun sistem perekonomian nasional yang kuat dan resilient terhadap berbagai persoalan yang muncul, termasuk ancaman yang belum pernah kita temui sebelumnya. Saudara-saudara yang lulus hari ini harus bisa mengambil bagian dalam usaha-usaha tersebut pada beberapa tahun mendatang,” paparnya.
Di samping itu, isu perubahan iklim yang menimbulkan beragam akibat yang merugikan, seperti banjir, longsor, kekeringan, peningkatan permukaan air laut, hingga wabah penyakit, juga perlu menjadi perhatian dari para lulusan baru.
Generasi milenial, menurutnya, adalah generasi yang kreatif dan ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya tren gaya hidup ramah lingkungan, seperti membawa tas belanja untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai, penggunaan sedotan stainless, dan konsumsi produk-produk organik di kalangan anak-anak muda.
Ia pun mendorong wisudawan UGM untuk mulai melakukan hal-hal kecil seperti ini yang mampu membentuk kebiasaan yang baik bagi kelestarian lingkungan.
“Saya harap Saudara-saudara juga mulai mengadopsi kebiasaan-kebiasaan baik ini. Dan tidak hanya itu, Saudara juga bisa menggunakan ilmu yang saudara peroleh selama kuliah di UGM, pembelajaran yang Saudara dapatkan dengan hidup di tengah-tengah masyarakat, dan teknologi yang dikuasai, tidak untuk sekadar mengeksploitasi bumi ini,” kata Rektor.
Dalam wisuda periode ini, rata-rata masa studi wisudawan program sarjana adalah 4 tahun 9 bulan, sementara untuk program D III dan D IV masing-masing 3 tahun 8 bulan dan 4 tahun 7 bulan. Mahasiswa Prodi Akuntansi, Shienny Febrian Handoko, menjadi lulusa termuda setelah menyelesaikan studi sarjananya pada usia 18 tahun 11 bulan 4 hari, sementara Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih Christopher Andrew dari Program Studi Teknik Mesin.
Sumber : ugm.ac.id
Artikel dan foto : Humas UGM