Menanggapi KLB terkait COVID-19, Sekolah Vokasi UGM membentuk Tim SATGAS Tanggap Darurat COVID-19 SV UGM yang memiliki tujuan utama membantu civitasnya dalam memenuhi kebutuhan logistik dan kesehatannya.
Berbekal data yang dihimpun dari kuesioner yang dikeluarkan oleh UGM dan SV, tim ini mulai mendistribusikan 362 paket bagi mahasiswa dan tendik yang berhak pada 7 April 2020. Paket tersebut berisi makanan dan minuman siap saji, biskuit, vitamin, dan sabun cuci tangan.
Proses pendistribusian dilakukan dengan metode ‘drive-thru’ di mana para mahasiswa diatur dalam pola yang meminimalisir terjadinya kontak langsung dengan tim SATGAS dan menghindari terjadinya kumpulan massa. Dalam satu jamnya, tim mendistribusikan 50 paket yang terbagi di dua jalur (Rute A dan Rute B).
“Terdapat 3 pos yang dilewati mahasiswa. Pertama, pos pengecekan suhu badan dan pemberian hand sanitizer. Bila mahasiswa membawa kendaraan, kendaraan disemprot dengan desinfektan. Pos kedua, mahasiswa menunjukkan KTM dan tim kami akan mencentang namanya. Di pos terakhir, mahasiswa mengambil paket dan langsung diarahkan ke pintu gerbang keluar,” terang Bp. Agus Nugroho, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, selaku Ketua Tim SATGAS Tanggap Darurat COVID-19 SV UGM.
Para mahasiswa penerima bantuan paket ini sebelumnya telah menerima email dari Humas SV UGM yang menjelaskan tentang protokol keluar dan masuk rumah, jadwal pengambilan paket, serta rute yang ditentukan bagi mereka. Adapun penyediaan paket ini diutamakan bagi para mahasiswa yang tinggal di kos/asrama/kontrakan.
“Terima kasih, karena ini sangat membantu kami khususnya yang tinggal di kos,” kata salah satu mahasiswa SV penerima bantuan paket dari SV.
Ditambahkan oleh Bp. Agus Nugroho, bantuan paket ini direncanakan akan didistribusikan hingga tiga kali, sembari melihat perkembangan situasi KLB.
“Melalui tim humas, kami akan terus memantau keberadaan mahasiswa yang berhak mendapatkan paket tersebut,” ungkap Bp. Agus Nugroho.
Nabilla selaku Koordinator Bidang Humas menambahkan, “Kami sangat bergantung pada validitas data dari kuesioner yang kami sebar. Harapannya, para mahasiswa dapat mengisi dengan jujur dan teliti untuk memudahkan kami menjangkau mereka baik melalui email maupun WA,” pungkasnya.
penulis: Nabilla KV