Yogyakarta (20/5) – Sekolah Vokasi UGM dan IBEC (Indonesia-Britain Education Centre) berkolaborasi menyelenggarakan Workshop Proposal Riset S3 pada hari Jum’at, 20 Mei 2022. Workshop berlangsung selama 3 jam dari pukul 15.00 – 18.00 di Ballroom Gedung Teaching Industry Learning Centre (TILC) Sekolah Vokasi UGM, gedung yang dibangun dengan pembiayaan JICA Loan No. IP-576. Kegiatan ini salah satu usaha Sekolah Vokasi UGM untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi baik dari skala nasional maupun internasional.
Workshop ini mendatangkan pembicara dari United Kingdom, University of Dundee, Dr. Graham R. Christie BSc (Hons), PhD, pgCert THE, FHEA, FPhysio. Workshop penyusunan proposal riset S3 dihadiri oleh 62 peserta, yang tidak hanya dari dosen Sekolah Vokasi UGM, namun juga dosen-dosen vokasi dari seluruh Indonesia seperti Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik ATMI Surakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Politeknik eLBajo Commodus, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Bengkalis Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sanata Dharma , Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Del, Politeknik Negeri Tanah Laut, BBPPMPV Seni dan Budaya, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang. Peserta dari berbagai pelosok negeri tersebut memang sedang berada di UGM Yogyakarta karena sedang mengikuti Bridging Course Vokasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk kelas pengayaan bahasa dan non-bahasa sebagai persiapan sekolah S3 luar negeri.
Para peserta sangat antusias bertanya kepada narasumber Dr. Graham yang telah memberikan tips bahwa menulis proposal riset S3 memerlukan beberapa tahapan. Pertama- tama harus memilih topik yang harus dapat digunakan untuk mengeksplorasi bidang baru yang akan diteliti dan didasari pada dasar pengetahuan yang mencukupi. Setelah itu, pembuatan pertanyaan riset yang harus spesifik. Sebagai contoh, “Engineering: Current technology has these advantages and disadvantages; will this alteration lead to the desired improvement? ; Social Science: Choose a “why” question; not just “what happened” but “ what caused it to happen?”, “what is the effect?”, or “what is the meaning?”’ tutur Dr. Graham. Setelah topik dan pertanyaan riset telah dibuat, apakah pertanyaan penelitian tersebut rasional dan memiliki kontribusi. Tahapan keempat adalah “Narrowing it down, narrow is good, too broad is overwhelming, unfeasible, superficial, unsatisfying.”, tutur Dr. Graham. Salah satu peserta workhop dari Politeknik Negeri Malang menyampaikan testimoni setelah acara selesai, “Kegiatannya keren banget, kita semakin tercerahkan,” tutur Nurul salah satu peserta workshop.
Selain workshop proposal, peserta memperoleh informasi tentang University of York dari Ms. Edwina Goh, serta pendampingan secara langsung dari Bapak Alfin Firdaus (International Officer, University of Glasgow), Ibu Yurika Sunardi (International Officer, Queen’s University Belfast), dan Bapak Satyadhi Hendra (Direktur IBEC) sebagai moderator acara. Selama berlangsungnya workshop, Dekan Sekolah Vokasi, Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, dan Wakil Dekan Kerjasama dan Alumni, Dr. Endang Soelistiyowati, S.Pd., M.Pd. juga turut hadir.
Harapannya kolaborasi dan sinergi ini, baik dari sisi peserta dan pembicara tidak putus sampai selesainya workshop, namun dapat dipelihara menjadi kerjasama yang kolaboratif di masa yang akan datang.
Penulis: Rumiyati, S.E., M.Sc., CMA., CAPM, CAPF.