Sekolah Vokasi UGM telah sukses menyelenggarakan The 3rd GREAT International Summer Course 2022 yang ditandai dengan acara penutupan pada Jumat, 29 Juli 2022 lalu. Summer Course kali ini mengusung tema Digital Transformation and Its Significant Contribution to The Preservation and Promotion of Indonesia’s Socio-Cultural Treasures yang berlangsung dari 5 Juli 2022 lalu. Meskipun dilakukan secara daring, kursus musim panas tersebut tetap mampu mewujudkan tujuan utamanya, yaitu untuk menggali pengetahuan tentang bagaimana transformasi digital dan revolusi internet dalam mendukung dan memengaruhi kehidupan sosial budaya kita dengan mengembangkan berbagai teknologi digital dan proses kreativitas.
Partisipan yang berjumlah lebih dari 50 peserta dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Pakistan, Italia, dan Indonesia sangat antusias dalam mengikuti program ini. Terdapat 12 narasumber dalam negeri dan 13 narasumber dari luar negeri yang berasal dari berbagai universitas dan organisasi, beberapa di antaranya UGM, PT Telkom Indonesia, Balai Konservasi Borobudur, University Technology of Sydney, National University of Singapore, NIT Ibaraki College, Chengdu Textile College, University of Nottingham, Amsterdam University of Applied Sciences. Pada acara penutupan tersebut, beberapa mahasiswa Indonesia maupun internasional dari program diploma dan sarjana memberikan respon positif terhadap kursus musim panas kali ini.
Penutupan The 3rd GREAT International Summer Course 2022 dibuka oleh sambutan dari ketua panitia, yaitu Yuris Mulya Saputra, Ph.D. Pada sambutannya, Yuris menyampaikan terimakasih kepada semua partisipan, pembicara, dan pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan kursus musim panas tersebut. Ia juga berharap, bahwa kursus musim panas ini dapat memberikan pengetahuan dan ilmu baru kepada para peserta.
Kegiatan tersebut ditutup dengan kata sambutan yang disampaikan oleh I Made Andi Arsana sebagai Head of Office International Affairs Universitas Gadjah Mada. Dalam sambutan tersebut, beliau menyampaikan tidak menyangka bahwa kursus musim panas dapat berjalan lancar meskipun dilaksanakan secara daring. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pada kaum muda yang mampu beradaptasi dengan era digitalisasi termasuk dalam hal memperluas relasi.
Penulis: Fatimah Azzahra