Yogyakarta (13/7) – Sekolah Vokasi (SV) UGM menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., dalam agenda dialog tentang Pendidikan Vokasi di Indonesia. Agenda diselenggarakan di Ballroom Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) UGM. Selain kegiatan dialog, Sekolah Vokasi UGM juga mempersembahkan pameran produk unggulan seperti Miniatur Pemanen Air Hujan dan Beton Porus yang merupakan produk dari Departemen Teknik Sipil; kemudian ada Mobil Listrik dan Traktor Listrik produk unggulan dari Departemen Teknik Mesin; kemudian Film Animasi dan Game Becak Race, produk dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika; serta produk unggulan berupa Wood Pellet, Cat Litter, Dried Fruit, serta Coklat dari Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner SV UGM.
Hadir dalam agenda tersebut, civitas di lingkungan Sekolah Vokasi UGM, antara lain Senat, Pimpinan SV UGM, Dosen dan Tendik, serta Mahasiswa. Dekan SV UGM sangat menyambut baik kehadiran Dirjen DIKSI dan berharap kebijakan Direktorat Pendidikan Vokasi Indonesia terkait pendidikan vokasi khususnya TeFa, hilirisasi penelitian, dan kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dapat terus ditingkatkan.
Dalam sambutannya, Dr. Ing. Ir. Agus Maryono selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM menegaskan komitmen Sekolah Vokasi UGM untuk mendukung Program Direktorat Jenderal Vokasi dalam memeratakan kualitas pendidikan vokasi di seluruh negeri.
“Saya mempunyai tujuan dan harapan yaitu bisa mempercepat pengajaran vokasi di seluruh negeri”, ucap Dekan Sekolah Vokasi UGM.
Selain Dekan Vokasi UGM, Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia turut juga memberikan sambutan pada acara tersebut. Beliau menyampaikan empat tantangan industri yang harus dihadapi saat ini.
“Saat ini, ada empat tantangan industri yang harus dihadapi, yaitu beban hidup angkatan kerja masa mendatang yang semakin berat, lapangan kerja yang memerlukan kompetensi yang semakin tinggi, pekerjaan yang semakin banyak menggunakan teknologi, dan juga pergeseran harapan masyarakat akan layanan pendidikan tinggi. Maka dari itu, pendidikan vokasi diharapkan bisa menghadapi tantangan-tantangan tersebut terutama di masa mendatang”, ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pemberian cindera mata. Agenda ditutup dengan sesi foto bersama.
Penulis: Shafira Ramadhina Putri
Editor: Humas SV UGM