Tim Penelitian Ekosistem Kemitraan DIY Selenggarakan FGD dalam Rangka Penyelarasan Pendidikan Vokasi dengan SDM Daerah Istimewa Yogyakarta

Tim penelitian Ekosistem Kemitraan DIY yang merupakan gabungan dari Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta serta Direktorat Mitras DUDI Ditjen DIKSI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Workforce Planning di DIY pada Selasa, 21 November 2023 di hotel KHAS Tugu Hotel Yogyakarta. FGD ini merupakan tindak lanjut dari Peluncuran Program Ekosistem Kemitraan Vokasi Rabu, 20 September 2023 lalu. 

Perubahan yang sangat dinamis di bidang ekonomi, teknologi informasi, dan sosial kemasyarakatan dewasa ini telah mendorong individu untuk meningkatkan kompetensi agar mampu bersaing di pasar tenaga kerja (baik level lokal, nasional, maupun global). Untuk itu, salah satu tantangan bagi dunia pendidikan–utamanya pendidikan vokasi–adalah bagaimana mampu menghasilkan lulusan yang siap dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dengan berbagai variasi kemampuan. Perlu kerjasama Pentahelix untuk menyelaraskan supply-demand tenaga kerja termasuk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini diungkapkan oleh Dekan Sekolah vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. saat membuka FGD Workforce Planning. Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom., M.Kom., selaku Tim pakar Direktorat Mitras DUDI menyampaikan bahwa program serupa juga sedang berlangsung di 26 Provinsi lain di Indonesia. Program ini adalah grand design dari pengembangan inovasi daerah dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Pada tiga tahun pertama ini akan menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi/kebutuhan daerah. Hasil dari penyusunan workforce planning dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi proses dan pencapaian kinerja revitalisasi pendidikan vokasi.

Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Pengampu Ekosistem Kemitraan DIY, Dr. Wiryanta, M,T., menambahkan informasi dalam sambutannya bahwa penyusunan workforce planning akan menggunakan pendekatan foresight agar sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Provinsi DIY dan agenda prioritas pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. RPJMD Provinsi DIY Tahun 2022-2027 pada telaah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) tahun 2019-2039 bertujuan untuk mewujudkan Provinsi DIY sebagai “Pusat Pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisata terkemuka berkelas dunia dengan mengedepankan keterpaduan pembangunan antar sektor”. Urgensi dan pentingnya program ini adalah untuk mendorong inovasi daerah berdasarkan potensi daerah dan keberadaan tenaga kerja yang kompeten dan berprestasi dari pendidikan vokasi. Sehingga provinsi DIY dapat mengarahkan upayanya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat luas. Pembangunan yang inovatif akan menjadi pendorong utama berkembangnya provinsi DIY sebagai hub inovasi dan hub ekonomi yang berdaya saing.

FGD Workforce Planning ini menghadirkan narasumber dari sektor pemerintah daerah, industri, perwakilan dari lembaga pendidikan kejuruan, dan media

FGD Workforce Planning ini menghadirkan narasumber dari sektor pemerintah daerah, industri, perwakilan dari lembaga pendidikan kejuruan, dan media. Hadir dalam FGD antara lain Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala BAPPEDA DIY, Kepala BAPPEDA Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul dan kota Yogyakarta, Kepala Disdikpora DIY, Kepala Disnakertrans DIY, Kepala Disperindagkop DIY, perwakilan dari KADIN DIY, dan Kepala Dinas Perindustrian DIY. Selain itu, hadir pula dalam FGD ini, Perwakilan Kepala Sekolah, dari SMK 6 Yogyakarta dan SMK N 1 Sewon, serta perwakilan media. 

FGD yang dimoderatori oleh Dr. Anggi Rahajeng, S.E., M.Ec.Dev., dosen dari Sekolah Vokasi UGM ini, bertujuan untuk mengumpulkan data terkait ketenagakerjaan di DIY, data dan dokumen perencanaan terkait pendidikan vokasi, serta data potensi daerah/ wilayah terkait events dan trends dalam upaya untuk menyusun strategi penyelarasan supply and demand di pasar tenaga kerja berdasarkan keberadaan pendidikan vokasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya ekonomi di daerah/ wilayah. Selain itu, FGD ini juga bertujuan menyusun rencana strategis untuk model ekosistem ketenagakerjaan berbasis pada keunggulan dan potensi daerah dalam bentuk innovation planning, dan menyusun peta jalan riset pengembangan inovasi daerah yang selaras dengan potensi dan keunggulan daerah. FGD ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kemitraan, interaksi, peran dan komitmen serta partisipasi pemerintah daerah, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah melalui implementasi pendidikan vokasi. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*