Silase menjadi salah satu solusi dari permasalahan pakan ternak yang sulit didapat pada musim kemarau. Salah satu peternakan yang sudah menerapkan silase adalah Peternakan 78 Farm Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Godean Kolowenang, Sumberarum, Kec. Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peternakan 78 Farm ini dipelopori oleh Bapak Christian Triangga Bayu dan telah memiliki 200 ternak kambing dan domba.
Terkait dengan permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada turut memikirkan masalah tersebut dan merumuskan solusinya. Alat pembuat silase otomatis yang diberi nama “Eco-Chopper” dapat menjawab solusi atas permasalahan tersebut. Alat ini dibuat oleh Dharmawan Satria Pambudi (Teknologi Rekayasa Mesin Angkatan 2022), Muhammad Fadhiil Dzaki (Teknologi Rekayasa Mesin Angkatan 2022), Erwin Yulianto (Teknologi Rekayasa Elektro Angkatan 2022), Orchidia Ummu Tazkiah (Teknologi Rekayasa Mesin Angkatan 2023), dan Nuraini Islami Kamiliiya (Ilmu dan Industri Peternakan Angkatan 2022), dengan dosen pendamping yaitu Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T. (Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro). Alat ini dibuat dan dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa dan didanai penuh oleh Kemendikbud Ristek.
“Penggunaan alat Eco-Chopper dapat mengurangi biaya pembuatan silase karena daya yang digunakan untuk menghidupkan alat elektronik berkurang hingga Rp25.000 per jamnya”, kata Erwin.
Mengutip dari litbang Kementerian Pertanian, pembuatan silase bertujuan untuk mengurangi hilangnya nilai nutrisi dari hijauan sekaligus mengawetkan agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Silase dibuat saat produksi hijauan melimpah, misalnya saat musim penghujan, dan disimpan untuk pakan pada musim kemarau.
Tim PKM-PI Eco-Chopper telah menyerahkan alat Eco-Chopper kepada 78 Farm Yogyakarta pada tanggal 28 Juni 2024. Alat tersebut dirancang dengan memadukan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan silase, seperti mesin chopper, pengemas, vakum, serta sealer menjadi satu alat sekaligus. Penggabungan alat-alat tersebut menjadikan pembuatan silase menjadi semakin efektif dan efisien. Eco-Chopper juga telah dilengkapi dengan panel surya sebagai cadangan energi listrik yang menjadikan alat ini semakin ramah lingkungan.
Dosen pendamping TIM PKM UGM, Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T., (Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro, Departemen Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi UGM) berharap alat Eco-Chopper dapat diproduksi secara massal dan dapat bermanfaat bagi para peternak kambing atau ruminansia lainnya yang ada di Indonesia, sekaligus sebagai loncatan perkembangan teknologi bagi sektor peternakan di Indonesia.
Penulis: Nuraini Islamii Kamiliya
Dokumentasi:
Editor: Humas SV UGM