Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako Ramah Lingkungan dengan Memberdayakan Karang Taruna

Ikon SDGs 4 Pendidikan BermutuKonsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab - SDGs | Aplikasi DatakuMahasiswa UGM membuat program pemberdayaan Karang Taruna dengan memanfaatkan kotoran sapi menjadi Batako yang diberi nama “Batako Bawono”.

kegiatan praktik pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi di Padukuhan Kulwaru Wetan
kegiatan praktik pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi di Padukuhan Kulwaru Wetan

Program Batako Bawono berasal dari kolaborasi 3 program studi, yaitu Dinda Ramadhan dan Zaenal Arif Mahasiswa Program Studi Teknologi Veteriner, angkatan 2022; Muhammad Rakan Arrandhi, mahasiswa  Program Studi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil angkatan 2023, dari Sekolah Vokasi serta Nauziyah Azuardini dan Yossi Dyah Listiana, mahasiswa Program Studi Ilmu dan Industri, Fakultas Peternakan angkatan 2022; dibawah bimbingan Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun, S.Pt., M.Sc., IPP., Dosen Fakultas Peternakan UGM. 

Program Batako Bawon merupakan program yang sukses masuk dalam pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat. Program ini mendukung tujuan SDGs dalam penggunaan sumber daya yang berkelanjutan. 

Dinda Ramadhan mengatakan program Batako Bawono muncul karena permasalahan di Padukuhan Kulwaru, Kulon Progo DI Yogyakarta yang kurang efektif dalam memanfaatkan dan mengolah limbah kotoran sapi. ”Karang Taruna sebagai mitra dari tim PKM-PM Batako Bawono memiliki tekad kuat yang sama untuk membuat Padukuhan Kulwaru Wetan menjadi Padukuhan yang sehat, bersih serta memiliki Karang Taruna yang produktif,” kata Dinda dalam keterangannya, Kamis (18/7).

pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi
pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi

“Program Batako Bawono mendapatkan respon positif dari masyarakat Padukuhan Kulwaru,” ujar Hikmal selaku Ketua Karang Taruna Karya Muda Wetan.  Pelatihan dan sosialisasi dihadiri tidak hanya Karang Taruna saja namun bapak-bapak Kulwaru Wetan ikut berpartisipasi dan belajar bersama dalam pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi. Pengabdian  yang dilakukan  oleh tim Batako Bawono telah membuat Karang Taruna menjadi lebih produktif. Pengabdian yang dilakukan juga telah dapat mengurangi limbah kotoran sapi di Padukuhan Kulwaru Wetan sekitar 61,8% dari produksi perhari limbah kotoran sapi. 

Muhammad Rakan Arrandhi sebagai anggota tim menerangkan bahwa Karang Taruna Karya Muda Wetan secara aktif dan responsif mengikuti program Batako Bawono hingga saat ini telah membentuk unit kerja untuk mengelola usaha batako bawono serta untuk menjadikan Karang Taruna Karya Muda Wetan menjadi center of learning pembuatan batako berbahan dasar limbah kotoran sapi yang ada di Yogyakarta. 

“Tim PKM-PM Batako Bawono memonitoring dan mengevaluasi secara berkala untuk tercapainya tujuan program. Bukti kolaborasi Karang Taruna Karya Muda Wetan dengan Tim PKM-PM Batako Bawono dapat dilihat pada akun Instagram @batakobawono_dan @pkmpm_batakobawono,” ucap Dinda. 

Contact Person : 081326911590 (Dinda Ramadhan)

Email : pkmpmbatakobawono01@gmail.com

dindaramadhan2003@mail.ugm.ac.id

Penulis : Yossi Dyah Listiana (Fakultas Peternakan UGM)

Editor: Humas SV UGM

Dokumentasi: Tim PKM PM Batako Bawono

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*