Dosen Sekolah Vokasi UGM jadi Narasumber ToT Politeknik Dewantara pada Program Optimasi Kemitraan PTV dan DUDI

Makassar, 15 Oktober 2024. Pada tanggal 15-16 Oktober 2024, tim dosen dan tenaga kependidikan dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Sumber (Pertivsum) menjadi narasumber dan moderator dalam program Training of Trainers (ToT) bagi 35 dosen dan tenaga kependidikan Politeknik Dewantara Palopo. Acara ini berlangsung di Hotel Arya Duta Makassar. ToT yang bertajuk “Training of Trainer Promotion Kits, Public Speaking and English Skills, Soft Skills, dan Work Ethics” merupakan bagian dari inisiatif yang dirancang oleh Politeknik Dewantara sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Sasaran (Pertivsas) untuk mengoptimalkan upaya kemitraan, tidak hanya dengan mitra dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

Program ToT ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berfokus pada kesetaraan dan akses terhadap pendidikan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan. Dengan meningkatkan keterampilan para pendidik, program ini bertujuan untuk membangun kapasitas dalam institusi dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa. Inisiatif ini mencerminkan komitmen terhadap bantuan pembangunan dan kemitraan global, yang merupakan komponen penting untuk mendorong kesetaraan pendidikan.

Direktur Politeknik Dewantara, Dr. Suaedi, S.Pd., M.Si., memberikan sambutan dan resmi membuka ToT pada Selasa, 15 Oktober 2024
Direktur Politeknik Dewantara, Dr. Suaedi, S.Pd., M.Si., memberikan sambutan dan resmi membuka ToT pada Selasa, 15 Oktober 2024

Pada hari pertama ToT, Alfelia Nugky Permatasari, S.S., M.A., menyampaikan sesi tentang Keterampilan Berbicara di depan umum dalam Bahasa Inggris, sementara Erlin Estiana Yuanti, S.S., M.A., mempresentasikan tentang Promotion Kits. Sesi ini dimoderatori oleh Safira Nur Anif, S.E., tenaga kependidikan bidang kemitraan di Sekolah Vokasi UGM. Fokus pada keterampilan berbicara di depan umum dan keterampilan promosi sangat penting bagi pendidik untuk dapat berkomunikasi dan memasarkan program mereka secara efektif, sehingga meningkatkan visibilitas dan daya tarik institusi bagi calon mahasiswa maupun mitra.

Peserta Sesi ToT dari Politeknik Dewantara berfoto bersama narasumber usai sesi di hari pertama
Peserta Sesi ToT dari Politeknik Dewantara berfoto bersama narasumber usai sesi di hari pertama

Hari kedua menampilkan sesi penguatan Soft Skill yang disampaikan oleh drh. Clara Ajeng Artdita, M.Sc., Ph.D., dari Sekolah Vokasi UGM, yang sekaligus merupakan PIC program Optimasi Kemitraan PTV dan DUDI untuk Politeknik Dewantara. Sesi ini menekankan pentingnya hubungan dalam team work terkait keterampilan berkomunikasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Selain itu, Dr. Suaedi, S.Pd., M.Si., Direktur Politeknik Dewantara, menyampaikan presentasi tentang Etika Kerja, menyoroti pentingnya perilaku etis dalam lingkungan profesional. Di penghujung hari kedua, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Politeknik Dewantara dan Politeknik Bosowa. Kesepakatan ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat kemitraan dan kolaborasi antara institusi satuan pendidikan vokasi, lebih lanjut mempromosikan berbagi sumber daya dan keahlian. Kolaborasi semacam ini sangat penting untuk mencapai SDGs, terutama dalam mendorong kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Program ToT ini tidak hanya meningkatkan keterampilan peserta, tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan standar pendidikan di Indonesia. Dengan berinvestasi dalam pengembangan profesional pendidik, institusi dapat memastikan bahwa mereka siap untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan mahasiswa dan tuntutan pasar kerja.

Sebagai kesimpulan, keterlibatan dosen Sekolah Vokasi UGM dalam program ToT ini mencerminkan komitmen terhadap pembangunan kapasitas dan bantuan pembangunan di bidang pendidikan, serta mendorong kemitraan yang lebih kuat antara sesama satuan pendidikan vokasi dan para mitra dari Dunia Usaha dan Dunia Industri. Dengan mendorong kesetaraan dan akses terhadap pendidikan, inisiatif ini memainkan peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih cerah bagi mahasiswa dan bangsa secara keseluruhan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*