Ciptakan Lingkungan Aman, SV UGM Adakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual

Yogyakarta – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, sehat, dan inklusif. Salah satu wujud konkret dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual yang diadakan pada Rabu, 23 April 2025, bertempat di Ballroom Gedung TILC, Sekolah Vokasi UGM. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., Ketua Tim Health Promoting University (HPU) UGM, sebagai narasumber utama.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng.,
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng.,

Acara diawali dengan sambutan dari Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., yang menegaskan bahwa isu kekerasan seksual adalah tanggung jawab bersama. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari ikhtiar universitas untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Harapannya, ke depan kita dapat menghadirkan ruang-ruang konseling di tingkat program studi sebagai bentuk fasilitas yang disediakan kampus. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen dan kepedulian kampus dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika,” ujarnya.

 

Dalam sesi pemaparan, Prof. Yayi mengangkat pendekatan holistik melalui konsep Health Promoting University yang mengedepankan lingkungan belajar dan budaya organisasi yang mendorong kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Ia menjelaskan bahwa universitas sehat bukan sekadar tempat untuk memperoleh ilmu, melainkan juga menjadi tempat yang memberdayakan civitas akademika untuk dapat mencapai potensi optimalnya. Pendekatan ini merujuk pada kerangka kerja dari Asian University Network – Health Promotion Network (AUN-HPN), serta gagasan Healthy Universities England (2010) yang menempatkan universitas sebagai agen perubahan dalam membentuk masyarakat yang sehat secara menyeluruh.

 

Lebih lanjut, Prof. Yayi memaparkan berbagai inisiatif yang telah diimplementasikan UGM dalam mendukung visi universitas sehat, seperti promosi aktivitas fisik, pola makan sehat, perhatian terhadap kesehatan mental, penguatan literasi kesehatan, serta penerapan prinsip zero tolerance terhadap narkoba, tembakau, alkohol, dan berbagai bentuk kekerasan, termasuk perundungan dan pelecehan seksual. Tak kalah penting, UGM juga aktif membentuk lingkungan hidup yang aman, sehat, ramah difabel, serta meningkatkan pemahaman civitas akademika tentang kesehatan reproduksi.

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., Ketua Tim Health Promoting University (HPU) UGM
Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., Ketua Tim Health Promoting University (HPU) UGM

Dalam konteks kekerasan seksual, Prof. Yayi mengingatkan bahwa kecenderungan melakukan kekerasan tidak bisa disematkan pada satu gender saja. “Semua gender, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki sifat nakal yang mengarah pada kekerasan seksual—hanya tergantung pada kadarnya,” tegasnya. Kutipan tersebut menjadi refleksi penting bahwa upaya pencegahan harus menyasar seluruh individu, tidak hanya kelompok tertentu, dan bahwa pemahaman yang adil serta edukatif perlu ditanamkan sejak dini.

 

Diskusi yang menyusul setelah sesi paparan berlangsung interaktif dan terbuka. Peserta antusias menyampaikan pandangan, pengalaman, serta pertanyaan yang memperkaya pemahaman bersama mengenai penanganan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Suasana penuh empati dan semangat kolaboratif menunjukkan bahwa isu ini memang menjadi perhatian utama di kalangan sivitas akademika.

 

Acara diakhiri dengan penyerahan cenderamata  kepada narasumber, sesi foto bersama, dan ucapan penutup dari panitia. Melalui kegiatan ini, UGM berharap tercipta budaya kampus yang lebih sadar, peduli, dan aktif dalam mencegah segala bentuk kekerasan, serta terus mendorong terwujudnya ruang aman bagi semua pihak di lingkungan perguruan tinggi.


SDGs: 3, 4, 5 dan 16
Penulis: Febriana Trisnawati