SV UGM Luncurkan Program Teaching Factory untuk Sinergi Dunia Industri dan Pendidikan Vokasi

Yogyakarta, 30 April 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mendorong sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia usaha melalui peluncuran program Teaching Factory (TEFA). Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 29 April 2025, bertempat di Ruang 201 Lantai 2 Gedung TILC, Sekolah Vokasi UGM, dan menjadi langkah strategis dalam penguatan pendidikan berbasis praktik industri nyata.

Teaching Factory (TEFA) merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan proses pembelajaran dengan produksi barang atau jasa berbasis pada standar dan prosedur industri. Melalui TEFA, mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja langsung di lingkungan yang menyerupai industri sebenarnya, yang diharapkan dapat memperkuat kompetensi dan daya saing lulusan vokasi.

Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiryanta, S.T., M.T., yang menyampaikan pentingnya Teaching Factory sebagai bentuk nyata dari riset terapan yang terhubung langsung dengan kebutuhan masyarakat dan mitra industri. Ia juga menekankan bahwa TEFA menjadi peluang untuk melahirkan inovasi yang mampu menciptakan unit usaha berkelanjutan dari lingkungan kampus.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., menyatakan bahwa Teaching Factory merupakan salah satu indikator keberhasilan sistem pembelajaran di SV UGM. Melalui TEFA, mahasiswa, dosen, dan bengkel laboratorium terapan dapat berkolaborasi untuk menghasilkan produk atau jasa dengan nilai jual nyata. “Kami berharap produk Teaching Factory dapat menjadi representasi dari karya yang dimulai dari proses analisis hingga pengujian untuk skala besar. Ini bentuk kontribusi langsung pendidikan vokasi untuk  masyarakat,” ujarnya.

Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., selaku Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, turut hadir dan memberikan pandangan bahwa Teaching Factory perlu diarahkan pada skala produksi massal agar dapat memberi dampak ekonomi yang lebih luas. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan “bermitra dan bekerja sama” dibanding hanya “menjual produk” ke instansi, sehingga kolaborasi dapat tumbuh secara mutualistik.

Peluncuran TEFA ini juga menampilkan pemaparan dari kelompok riset unggulan. Di antaranya adalah kelompok Smart and Green BIM (Building Information Modeling) yang diketuai oleh Ir. Hanif Ilmawan, S.T., M.Eng., IPP, dengan fokus pada pengelolaan bangunan berkelanjutan. Kelompok lainnya adalah TEFA Kakao yang diwakili oleh Dr. Eng. Annie Mufyda Rahmatika, S.T., M.T., yang mengangkat pentingnya hilirisasi agroindustri berbasis cokelat. Kelompok bidang smart agriculture juga menampilkan inovasi peningkatan daya simpan buah melon serta strategi kolaborasi pemasaran bersama mitra industri.

Agus Maryono on X: "Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono Memanen Hujan dg Gadjah Mada  RainFilter. https://t.co/iDKLsqfxtj lewat @YouTube Persiapan musim hujan  yang akan datang. https://t.co/XN6jxl1Kou" / X
Prof. Agus Maryono juga menampilkan Teaching Factory “Rainwater Harvesting”

Sementara itu, dari bidang rekayasa lingkungan, Prof. Agus Maryono juga menampilkan Teaching Factory “Rainwater Harvesting” sebagai proyek pengabdian yang kini didorong menjadi produk siap jual. Setiap kelompok riset menunjukkan bahwa Teaching Factory bukan hanya tentang praktik kerja semata, tetapi juga pembentukan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di lingkungan kampus vokasi.

Acara ini mendapat sambutan positif dari berbagai mitra industri yang hadir. Mereka menilai bahwa produk riset dari SV UGM memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama jika didukung oleh penguatan strategi pemasaran dan kolaborasi bisnis. Para mitra juga menyarankan agar civitas akademika menggunakan produk TEFA sebagai bagian dari branding awal sebelum penetrasi ke pasar yang lebih luas.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan penandatanganan kontrak kerja sama untuk pengembangan Teaching Factory, foto bersama, dan harapan bersama agar program ini menjadi inspirasi bagi unit-unit lain di lingkungan UGM dalam mendorong kontribusi nyata pendidikan tinggi kepada masyarakat.

Penulis: Febriana Trisnawati
Foto: Agus Maryono

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*