SV UGM Gelar Pembukaan World Friends Korea PAS Youth Volunteer 2025: Pererat Hubungan Indonesia-Korea Melalui Budaya

Yogyakarta, 9 Juli 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menjadi tuan rumah program World Friends Korea PAS Youth Volunteer 2025 yang secara resmi dibuka di Ballroom Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM. Program ini menjadi wujud dari komitmen berkelanjutan dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan melalui pertukaran pengetahuan, bahasa, dan seni.

penampilan Tari Bajidor Kahot oleh mahasiswa SV UGM
penampilan Tari Bajidor Kahot oleh mahasiswa SV UGM

Rangkaian acara pembukaan diawali dengan penampilan Tari Bajidor Kahot oleh mahasiswa SV UGM. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan pembuka, tetapi juga menjadi bentuk sambutan hangat terhadap kedatangan para relawan asal Korea Selatan yang tergabung dalam Tim Satu Hati dari Pacific Asia Society (PAS).

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Bahasa, Seni, Manajemen, dan Budaya (DBSMB) SV UGM, Dr. Nuryuda Irdana, S.P., M.M., H.T.S., C.H.E., menyampaikan bahwa program ini tidak hanya merupakan program pertukaran pelajar, melainkan sebuah upaya membangun jembatan pemahaman antarbudaya yang lebih mendalam antara kedua negara. “Tahun ini kami melanjutkan program berikut sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung pembelajaran lintas budaya dan mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea. Program ini bukan hanya pertukaran pelajar, tetapi juga cara untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang budaya satu sama lain,” ujarnya.

Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni SV UGM
Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni SV UGM

Hal yang sama disampaikan oleh Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni SV UGM. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kembali program ini pasca pandemi. “Kami sangat senang program ini bisa kembali diadakan setelah pandemi. Melalui kerja sama ini, kami ingin mahasiswa dari Indonesia dan Korea bisa belajar bersama dan saling memahami. Program ini membantu kita menyadari bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan justru bisa menjadi kekuatan untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” tuturnya.

Park Jinho, selaku supervisor dari PAS
Park Jinho, selaku supervisor dari PAS

Park Jinho, selaku supervisor dari PAS, turut menyampaikan bahwa kegiatan ini telah menjadi pondasi penting dalam membangun kerja sama yang erat dan bermakna antara masyarakat Indonesia dan Korea Selatan melalui pertukaran nilai-nilai budaya. “Program ini sudah menjadi dasar yang kuat untuk membangun kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Korea. Melalui pertukaran budaya dan interaksi langsung, kami percaya generasi muda dari kedua negara bisa saling memahami dan membentuk hubungan yang lebih dekat, tidak hanya sebagai peserta program, tapi sebagai sahabat lintas negara,” ungkapnya.

para relawan Korea akan berbagi pengetahuan mengenai Bahasa dan Budaya Korea kepada mahasiswa UGM
para relawan Korea akan berbagi pengetahuan mengenai Bahasa dan Budaya Korea kepada mahasiswa UGM

Selama program berlangsung, para relawan Korea akan berbagi pengetahuan mengenai Bahasa dan Budaya Korea kepada mahasiswa UGM melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran akan dimulai dari materi dasar, seperti pengenalan diri, sapaan umum, serta percakapan sehari-hari dalam Bahasa Korea. Pada tahap menengah, peserta akan diajak untuk lebih memahami budaya Korea melalui berbagai aktivitas seperti permainan tradisional, pengalaman kuliner khas, dan pengenalan budaya populer seperti K-pop. Selanjutnya, pada tingkat lanjutan, peserta akan merancang proyek peta perjalanan budaya sebagai bentuk penerapan dari pengetahuan yang telah diperoleh. Lalu terdapat juga kelas seni dan olahraga yang akan menambah pengalaman peserta dengan kegiatan seperti membuat kipas tradisional, bermain permainan khas Korea, serta latihan dasar taekwondo.

Sebagai bentuk pertukaran dua arah, program ini juga menyediakan sesi pembelajaran budaya Indonesia untuk peserta asal Korea. Peserta dari Korea akan dikenalkan pada Bahasa Indonesia dasar, termasuk sapaan, ungkapan sopan seperti “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”, serta pengenalan Bahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama. Peserta juga akan mengikuti kelas seni tradisional Indonesia seperti gamelan dan angklung, serta sesi praktik langsung agar dapat merasakan dan memahami kekayaan budaya lokal secara mendalam.

Sebagai penutup program, seluruh peserta akan menampilkan pertunjukan budaya yang mencerminkan hasil pembelajaran, kolaborasi, dan pemahaman lintas budaya yang telah mereka bangun bersama selama program berlangsung.

Melalui World Friends Korea PAS Youth Volunteer 2025, SV UGM menegaskan perannya dalam memperluas jejaring kerja sama internasional dan memperkuat diplomasi budaya. Program ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki sensitivitas budaya, jiwa toleransi, dan wawasan global yang kuat.

Penulis : Nasywa Hana Ariella