Yogyakarta, 14 Juli 2025 — Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) resmi meluncurkan program SWARA (Smart Wukirsari Agrofarming), sebagai inisiatif strategis dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat desa melalui pendekatan teknologi terintegrasi yang adaptif dan aplikatif.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (KEMDIKTISAINTEK). Melalui SWARA, tim mahasiswa SV UGM menerapkan pendekatan intensifikasi pertanian terpadu berbasis akuaponik modern, menyatukan sistem budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem berkelanjutan.
Inovasi utama dari program ini mencakup penerapan teknologi sensor untuk pemantauan kualitas air secara otomatis, pelatihan teknis untuk budidaya serta pengolahan hasil panen, dan pendampingan masyarakat dalam mengembangkan unit usaha pertanian yang bernilai ekonomi. Fokus program ini ditujukan pada kelompok ibu-ibu PKK di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, yang berperan penting sebagai penggerak ketahanan pangan keluarga dan agen perubahan sosial di tingkat desa.
Selama pelaksanaan program yang berlangsung dari Juli hingga November 2025, mahasiswa SV UGM mengembangkan ekosistem berbasis teknologi yang tidak hanya mencakup aspek produksi pangan, tetapi juga aspek edukasi, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Rumah budidaya akuaponik yang dibangun menjadi pusat pembelajaran terbuka bagi masyarakat. Di sisi lain, pelatihan teknis mengenai panen, pascapanen, serta pengolahan limbah organik menjadi pupuk menjadi bagian penting dalam mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu, tim juga menginisiasi pengembangan produk akuaponik starter pack yang diproduksi dan dipasarkan oleh warga lokal. Inovasi ini bertujuan membuka peluang usaha baru berbasis pertanian modern dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat desa. Keberadaan unit usaha ini menjadi langkah awal dalam menciptakan rantai nilai pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
Program SWARA dilaksanakan oleh 15 mahasiswa dari berbagai jurusan di Sekolah Vokasi UGM yang telah melewati proses seleksi ketat dari tingkat universitas hingga nasional. Dengan dukungan penuh dari dosen pembimbing dan organisasi kemahasiswaan, tim ini berhasil memperoleh pendanaan resmi dari Kementerian sebagai bentuk apresiasi atas kualitas gagasan dan rencana implementasi yang dinilai relevan serta berdampak langsung bagi masyarakat desa.
Melalui pendekatan teknologi tepat guna dan pelibatan aktif warga, SWARA diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Program ini bukan sekadar inisiatif sementara, melainkan embrio dari model inovasi desa yang dapat direplikasi di berbagai wilayah lain dengan potensi serupa.
“Kami percaya, bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati, oleh orang-orang yang peduli. Dari desa kami bergerak, bersama masyarakat kami bertumbuh, dan untuk Indonesia kami melangkah.” ujar perwakilan tim SWARA SV UGM.
Penulis: Febriana Trisnawati