Yogyakarta, 4 Agustus 2025 — Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru Sekolah Vokasi UGM atau POTMASEVOGAMA di gedung TILC (Teaching Industry Learning Center), sebagai bentuk sambutan resmi kepada keluarga mahasiswa baru angkatan 2025. Kegiatan yang berlangsung pada Senin siang ini menjadi ruang perkenalan serta dialog terbuka antara pihak kampus dan para orang tua.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan SV UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. Dalam pidatonya, beliau menekankan filosofi pendidikan vokasi yang menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang siap terjun ke dalam dunia profesional.

“Pendidikan vokasi di UGM itu teori kuat, praktik hebat, solusi tepat” ujar Prof. Agus. “Anak-anak kita harus bisa memegang ijazah dan skripsi di tangan kanan, dan di tangan kiri membawa alat serta solusi nyata untuk masalah di masyarakat.”
Beliau juga menggambarkan mahasiswa vokasi sebagai anak ragil yang tidak manja, walaupun Sekolah Vokasi masih terbilang muda dibandingkan dengan fakultas-fakultas lain di UGM, Sekolah Vokasi justru tangguh dan pantang menyerah untuk mengejar tantangan. Pendidikan vokasi, menurutnya, tidak hanya mengasah intelektualitas, tetapi juga kemampuan nyata dalam bekerja.
Prof. Agus juga memperkenalkan struktur pimpinan kampus dan menjelaskan jenjang gelar vokasi seperti Sarjana Terapan (S.Tr.), Magister Terapan (M.Tr.), dan Doktor Terapan (Dr.Tr.), yang kini semakin dibutuhkan dunia kerja dan pemerintah. SV UGM sendiri menerapkan komposisi 60% praktik dan 40% teori, termasuk program magang satu tahun sebagai bagian dari kurikulum wajib.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, sesi diskusi terbuka dipandu oleh Ibu Fani Pramuditya, S.E., M.B.A., selaku Manager Unit Pengembangan Kemahasiswaan, dan diikuti oleh Ketua POTMASEVOGAMA Drs. Ahmad Munajad Aminarto. Lebih dari 30 pertanyaan muncul dari peserta luring dan daring, mencerminkan antusiasme dan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka. Salah satu pertanyaan menarik datang dari orang tua yang bertanya:
“Apakah benar ada mahasiswa magang di SV UGM yang langsung diterima bekerja oleh perusahaan setelah masa magang selesai?”
Menanggapi pertanyaan ini, pihak SV UGM menjelaskan bahwa:
“Ya, hal tersebut benar adanya. Beberapa mahasiswa yang menunjukkan performa unggul selama magang satu tahun langsung direkrut oleh perusahaan mitra tempat mereka magang. Ini bukan kebetulan, tapi hasil dari sistem pendidikan vokasi yang dirancang untuk menyiapkan mahasiswa langsung terjun ke dunia kerja.”
Selain itu, dibahas juga isu penting lain, seperti kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 non-vokasi, sistem pelaporan dan penanganan kekerasan seksual di kampus, serta kemitraan SV UGM dengan perusahaan nasional dan internasional.
POTMASEVOGAMA 2025 bukan hanya acara seremonial, acara ini juga merupakan bentuk nyata komitmen SV UGM dalam membangun pendidikan berbasis kolaborasi antara mahasiswa, orang tua, dan universitas. Acara ini menegaskan bahwa peran orang tua tidak berhenti setelah anak masuk kuliah — justru bertransformasi menjadi mitra strategis kampus dalam proses pembentukan karakter dan karier anak.