SV UGM dan Politeknik Mitra Industri Perkuat Kolaborasi Teaching Factory untuk Pendidikan Vokasi Berbasis Industri

Yogyakarta, 11 Agustus 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menerima kunjungan resmi dari Politeknik Mitra Industri di Ruang R201, Lantai 2 Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC). Kunjungan ini menjadi wadah berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama dalam pengembangan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) yang relevan dengan kebutuhan industri.

Kunjungan ini menjadi wadah berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama dalam pengembangan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kunjungan ini menjadi wadah berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama dalam pengembangan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) yang relevan dengan kebutuhan industri.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Politeknik Mitra Industri, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.  beserta jajaran, serta Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., bersama jajaran pimpinan SV UGM.

Dalam sambutannya, Prof. Agus Maryono menegaskan komitmen SV UGM untuk membuka diri terhadap berbagai peluang kemitraan, khususnya dengan perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia. “Kita membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan seluruh politeknik yang ada. Oleh karena itu, kami tingkatkan SDM kami terlebih dahulu dengan gerakan studi lanjut,” ujarnya. Menurutnya, studi lanjut seperti ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Direktur Politeknik Mitra Industri, Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa pihaknya ingin memperdalam wawasan mengenai TEFA, mulai dari bagaimana ide TEFA dikembangkan, siapa pengguna atau konsumen dari produk TEFA, bagaimana TEFA diintegrasikan dengan kurikulum, hingga bagaimana mahasiswa dilibatkan dalam prosesnya. “Kami ingin mempelajari dari pengalaman UGM dalam mengelola TEFA secara menyeluruh, mulai dari konsep, implementasi, hingga pengelolaan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

Dalam diskusi, terungkap bahwa ide TEFA di SV UGM banyak lahir dari dua sumber utama, yaitu pesanan langsung dari mitra industri dan gagasan kreatif mahasiswa. Proses finalisasi ide dilakukan melalui kolaborasi dengan Gama Multi UGM, sehingga produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar industri. Kurikulum disusun selaras dengan misi institusi dan dikelola oleh ketua program studi yang mengolahnya secara kreatif berdasarkan masukan eksternal dari mitra industri dan hasil akreditasi. Kehadiran dosen industri atau praktisi menjadi nilai tambah, karena mampu memutakhirkan kurikulum agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja.

Dalam aspek kontraktual, SV UGM menekankan pentingnya melibatkan pihak ketiga yang memiliki keahlian hukum, terutama untuk mengelola kerja sama dalam proyek berskala besar. SV UGM telah membentuk unit riset yang berfungsi mengelola dan memfasilitasi kerja sama tersebut. Fokus utama unit ini adalah memastikan aspek usaha dan produksi berjalan optimal sebelum masuk pada tahap pengaturan kontrak yang kompleks.

Terkait peran mahasiswa, SV UGM menempatkan mereka sebagai bagian integral dari TEFA. Kendali struktural memang berada di tangan dosen, namun mahasiswa dilibatkan dalam berbagai proses produksi, manajemen, dan pengembangan ide sehingga dapat mengasah keterampilan praktis dan kesiapan kerja.

Kunjungan ini ditutup dengan penegasan komitmen kedua belah pihak untuk menjalin sinergi jangka panjang, terutama dalam mengembangkan TEFA yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan industri. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

Penulis: Febriana Trisnawati