Kulon Progo, 30 Juli 2025 — Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan SSummer Course 2025, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) menyelenggarakan kegiatan field trip ke Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi UGM yang berlokasi di Kulon Progo, pada Rabu (30/7). Tahun ini, summer course mengangkat tema “Artificial Intelligence Applications for Advancing the Agri-food Industry”, yang menyoroti pemanfaatan teknologi cerdas dalam mempercepat transformasi sektor agri-pangan global.

Kegiatan ini diikuti oleh 54 peserta internasional dari berbagai negara, di antaranya Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, Prancis, Turkmenistan, Bangladesh, Yaman, serta Indonesia. Acara dibuka di Conference Room FRC SV UGM dan disambut oleh Dr. Ir. Nurulia Hidayah, S.Pt., M.P., IPM., ASEAN Eng., selaku Koordinator FRC. Dalam sambutannya, beliau memperkenalkan berbagai Center of Excellence (CoE) yang menjadi motor penggerak riset dan edukasi terapan di FRC berbasis teknologi tepat guna.

Peserta kemudian melakukan kunjungan ke tiga CoE yang ada di FRC, yaitu CoE Kakao, Fablab, dan Smart Agri. Di CoE Kakao, peserta memperoleh penjelasan mengenai proses pascapanen dan pengolahan biji kakao hingga menjadi produk cokelat siap konsumsi. Mereka juga turut serta dalam praktik moulding cokelat, serta mencicipi dan membeli produk cokelat dark dan milk hasil produksi FRC.

Selanjutnya, di Fablab (Fabrication Laboratory), peserta diperkenalkan pada berbagai fasilitas modern seperti laser cutter, 3D scanner, dan 3D printer. Tak hanya mendapat penjelasan teknis, peserta juga mengikuti pelatihan pembuatan gantungan kunci dengan menggunakan teknologi laser cutting, sebagai bentuk pelatihan keterampilan digital desain dan manufaktur.
Di CoE Smart Agri, peserta mendapatkan penjelasan tentang teknik budidaya melon secara modern dalam Green House. Antusiasme terlihat saat peserta diberi kesempatan untuk memetik langsung buah melon segar sebagai bagian dari pengalaman praktik agrikultur modern.
Melalui kegiatan ini, FTP dan SV UGM berkolaborasi tidak hanya menciptakan generasi muda global yang siap menjawab tantangan industri agri-pangan masa depan dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis inovasi teknologi, tetapi juga mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Penulis: FRC Team~