Yogyakarta, 29 November 2025 — Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) 2025 di Ballroom Gedung TILC SV UGM. Kegiatan yang diikuti oleh akademisi, pemerintah daerah, komunitas, serta praktisi ini menjadi ruang diseminasi praktik pengabdian kepada masyarakat berbasis riset, inovasi terapan, serta penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat. Sebagai rangkaian Dies Natalis ke-16 Sekolah Vokasi UGM, SNH2PM 2025 mengusung tema “Kolaborasi SV dan Mitra Industri dalam Pengabdian Masyarakat yang Berdampak & Berkelanjutan.” Tahun ini, kegiatan diikuti oleh 109 peserta yang terdiri dari 97 peserta internal SV UGM serta 12 tim pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi mitra, yang mempresentasikan hasil pengabdiannya.
Dalam sambutan pembuka, Dr. Wiryanta menegaskan bahwa SNH2PM merupakan “acara yang langka dan penting” karena menjadi wahana komunikasi, refleksi, serta kolaborasi lintas institusi. Ia menyampaikan harapan agar kegiatan ini memperkuat sinergi pengabdian masyarakat yang semakin berdampak dan berkelanjutan. “Dengan diikutinya acara ini oleh 109 peserta, momentum ini menjadi sangat strategis untuk memperkuat inovasi sekaligus membangun kolaborasi yang berorientasi pada keberlanjutan,” ujarnya. Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi UGM menekankan peran penting pendidikan vokasi yang seharusnya mendapat porsi 50% dari keseluruhan pendidikan tinggi di Indonesia. Menurutnya, generasi saat ini tidak bisa hanya menunggu materi dari kelas, teori dan praktik harus berjalan beriringan untuk menghasilkan lulusan yang adaptif. Ia menegaskan bahwa tanpa pengabdian, “jiwa kita kosong,” karena pengabdian merupakan fondasi karakter dan kompetensi terapan yang menjadi ciri khas pendidikan vokasi.

Dukungan juga datang dari Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, yang memberikan apresiasi atas potensi besar mahasiswa Sekolah Vokasi. Ia menyebut mahasiswa SV sebagai anak muda berwawasan luas dan berani melangkah, sehingga memiliki modal kuat untuk memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. “Mari kita bergerak bersama untuk Indonesia,” ungkapnya mengajak seluruh peserta memperkuat gerakan pengabdian yang kolaboratif dan berkelanjutan.

Pada sesi narasumber, Dwi Martuti Rahayu, Ketua Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis, memaparkan materi berjudul “Cokelat Lokal, Dampak Global: Praktik Industri Berkelanjutan dari Kulon Progo,” yang menyoroti potensi besar industri cokelat lokal dalam memberikan dampak ekonomi dan sosial yang dapat menembus pasar global melalui praktik keberlanjutan. Narasumber kedua, Kurniawan, S.Sos., SE.Akt., M.Ec.Dev., Paniradya Pati, membawakan materi “Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Implementasi Program Keistimewaan DIY : Sinergi Budaya, Ekonomi, dan Kemandirian Lokal,” yang menekankan pentingnya sinergi budaya, penguatan ekonomi lokal, serta kemandirian masyarakat sebagai inti dari pemberdayaan berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
SNH2PM 2025 juga menghadirkan sesi simposium paralel yang terbagi dalam tiga kluster, yaitu Sains & Teknologi, Ekonomi & Sosial Humaniora, serta Agro & Kesehatan. Melalui tiga klaster ini, para peserta mempresentasikan berbagai inovasi, strategi pemberdayaan, serta solusi nyata yang telah diterapkan dalam program pengabdian masing-masing, disertai rencana keberlanjutan untuk memperluas dampaknya.
Melalui penyelenggaraan SNH2PM 2025, Sekolah Vokasi UGM menegaskan komitmennya dalam penguatan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Kolaborasi dengan industri, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan semakin menguat, sehingga menghasilkan program pengabdian yang relevan, inovatif, dan memberikan manfaat berkelanjutan. Dengan semangat sinergi dan inovasi, SV UGM siap terus berperan aktif sebagai pusat pengembangan keilmuan terapan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Penulis : Nasywa Hana Ariella
Editor: Humas SV UGM