UMKM Kulon Progo Siap Naik Kelas: Kelompok Prima Amrih Makmur Finalisasi Kemasan Pasta Bawang Merah “Pawon Demang”

KULON PROGO, 27 November 2025 – Kelompok Desa “Prima” Amrih Makmur, sentra pengusaha mikro perempuan di Desa Demangrejo, Kulon Progo, membantu menaikkan nilai ekonomi bawang merah melalui produk pasta bawang merah. Bertempat di kediaman Ibu Ismiati, selaku ketua kelompok Desa “Prima” Amrih Makmur, Tim Pengabdian Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri (PPA) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendampingi finalisasi desain kemasan untuk produk yang baru dikembangkan, pasta bawang merah.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 27 November 2025, ini menandai tuntasnya serangkaian intervensi yang bertujuan mengatasi dua masalah utama: fluktuasi harga bawang merah komoditas dan kerusakan produk olahan yang cepat. Setelah proses sterilisasi berhasil memperpanjang umur simpan produk, fokus beralih pada kesiapan produk untuk dipasrkan secara modern.

Dalam sesi pendampingan, disepakati merek produk, yaitu “Pawon Demang”, yang sarat filosofi. Nama ini menggabungkan “Pawon” (dapur), yang melambangkan kepraktisan produk dalam mempermudah kegiatan memasak, dan “Demang” (Desa Demangrejo), yang menegaskan otentisitas asal-usul bahan baku.

Aspek visual desain kemasan difinalisasi setelah melalui lima kali revisi intensif. Pemilihan warna konsisten dengan identitas branding yang disepakati: perpaduan Ungu-Pink khas bawang merah, Krem yang melambangkan kehangatan dapur, dan sentuhan Emas untuk menunjukkan nilai premium. Lebih jauh, logo yang menampilkan gambar perempuan memasak secara lugas mencerminkan dedikasi produk ini untuk mendukung wanita pekerja dan pemberdayaan ekonomi internal kelompok. Selain estetika, aspek legalitas dan keamanan menjadi prioritas utama. Tim UGM memastikan bahwa label kemasan telah disesuaikan secara ketat dengan Peraturan Badan POM Nomor 25 Tahun 2020 tentang Ketentuan Pangan Olahan.

Logo Merek “Pawon Demang”

“Kepatuhan ini fundamental. Kami memastikan desain final tidak hanya menarik, tetapi juga akuntabel, mencantumkan minimal lima informasi wajib seperti nama produk, berat bersih, nama produsen, kode produksi, dan keterangan kedaluwarsa,” ujar Putri Rousan Nabila, selaku ketua tim pengabdian prodi PPA.

Finalisasi kemasan ini membawa dampak berkelanjutan yang luas bagi masyarakat Demangrejo. Upaya ini secara langsung berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 5 (Kesetaraan Gender) 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). SDGs 8 tercermin melalui penciptaan produk olahan bernilai tambah tinggi, kelompok ini menstabilkan pendapatan petani bawang merah lokal dan membuka peluang usaha yang lebih profesional bagi anggota kelompok. Lalu SDG 5 karena program ini secara fundamental memperkuat peran Kelompok Prima Amrih Makmur sebagai sentra pemberdayaan ekonomi perempuan, meningkatkan kemandirian dan daya saing mereka di pasar.

Dengan kemasan yang menarik serta profesional dan jaminan mutu yang telah teruji, produk pasta bawang merah “Pawon Demang” kini dinilai memiliki diferensiasi yang kuat dan siap menembus pasar yang lebih luas, termasuk platform digital. Kegiatan ini menjadi model sukses dalam mentransformasi UMKM berbasis komoditas menjadi pelaku pasar yang berorientasi merek dan berkelanjutan.

Penulis: Putri Rousan Nabila, S.T., M.T.
Editor: Humas SV UGM

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*