Tim Gabungan SV UGM, RCE Yogyakarta, RCE Tongyeong, dan GNIDCC Berkolaborasi Beri Sosialisasi Pengelolaan Sampah Laut kepada Masyarakat Desa Karangwuni dan Bugel, Kulon Progo

Yogyakarta, Indonesia – 14-18 Oktober 2024 – Inisiatif kolaboratif bertajuk “Proyek Peningkatan Kesadaran Partisipasi Masyarakat terhadap Isu Sosial Sampah Laut di Indonesia” diluncurkan untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah laut yang mendesak di daerah pesisir Yogyakarta. Proyek ini merupakan upaya bersama antara Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), RCE Yogyakarta, RCE Sejahtera dari Tongyeong, Korea Selatan, dan Gyeongnam International Development Cooperation Center (GNIDCC).

Prof. Rustamaji, Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, secara resmi membuka program tersebut.
Prof. Rustamaji, Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, secara resmi membuka program tersebut.

Kegiatan dimulai pada hari Senin, 14 Oktober 2024, di ruang sidang Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, di mana Prof. Rustamaji, Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, secara resmi membuka program tersebut. Hari itu juga diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ketiga pihak, diikuti dengan pemaparan dari Seo Bomyung, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc. (DPKM), dan Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM, ASEAN Eng dari Sekolah Vokasi. Mereka membahas tantangan dan proses pengelolaan sampah di Tongyeong, Korea Selatan, dan Yogyakarta, Indonesia, serta contoh praktik dari komunitas nelayan lokal di sepanjang pantai selatan Yogyakarta.

Pada hari kedua dan ketiga, Selasa dan Rabu, 15-16 Oktober 2024, kegiatan terpusat di Desa Karangwuni. Pada hari Selasa, para pemimpin desa setempat, termasuk kepala desa, ketua kelompok nelayan, ketua PKK, dan kepala sekolah desa, berkumpul untuk sesi Training for Trainers yang dipimpin oleh Dr. Sulaiman, seorang ahli dari Sekolah Vokasi UGM. Sesi ini bertujuan untuk membekali para pemimpin lokal dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendidik komunitas mereka tentang pengelolaan sampah laut.

Pelatihan pada hari Rabu melibatkan interaksi langsung dengan nelayan lokal, anggota PKK, dan siswa Sekolah Dasar. Pelatihan ini difasilitasi oleh kepala dukuh, dipandu oleh Dr. Zuliati Rohmah dari RCE Yogyakarta. Sesi interaktif ini menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah laut dan melindungi ekosistem pesisir, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan akses pendidikan.

Program ini dilanjutkan di Desa Bugel pada hari Kamis dan Jumat, 17-18 Oktober 2024. Pada hari Kamis, Dr. Zuliati Rohmah menyampaikan materi Training for Trainers yang berfokus pada strategi praktis untuk pengelolaan sampah. Hari berikutnya, pelatihan dilakukan dengan peserta dari kelompok nelayan, anggota PKK, dan siswa Sekolah Dasar. Sesi ini dipimpin oleh kepala dukuh setempat, dengan panduan dari Alfelia Nugky Permatasari, M.A. dari Sekolah Vokasi.

melibatkan semua kelompok usia—pria, wanita, dan anak-anak—agar kesadaran akan pengelolaan sampah dapat menjangkau setiap segmen masyarakat.
melibatkan semua kelompok usia—pria, wanita, dan anak-anak—agar kesadaran akan pengelolaan sampah dapat menjangkau setiap segmen masyarakat.

Inisiatif ini dirancang untuk melibatkan semua kelompok usia—pria, wanita, dan anak-anak—agar kesadaran akan pengelolaan sampah dapat menjangkau setiap segmen masyarakat. Dengan membangun budaya tanggung jawab lingkungan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekosistem pesisir dan mempromosikan praktik berkelanjutan di kalangan penduduk setempat.

Kolaborasi antara UGM, RCE Yogyakarta, RCE Tongyeong, dan GNIDCC mencerminkan komitmen untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui pendidikan dan keterlibatan masyarakat.
Kolaborasi antara UGM, RCE Yogyakarta, RCE Tongyeong, dan GNIDCC mencerminkan komitmen untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui pendidikan dan keterlibatan masyarakat.

Kolaborasi antara UGM, RCE Yogyakarta, RCE Tongyeong, dan GNIDCC mencerminkan komitmen untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui pendidikan dan keterlibatan masyarakat. Dengan memberdayakan komunitas lokal dengan pengetahuan dan keterampilan, proyek ini berupaya menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi daerah pesisir Yogyakarta.

Seiring berjalannya proyek ini, harapannya adalah bahwa pelajaran yang dipelajari dan praktik yang diadopsi akan mengarah pada pengurangan signifikan sampah laut dan komitmen yang lebih kuat untuk melindungi lingkungan. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah setempat, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat, sangat penting untuk keberhasilan inisiatif ini.

Kegiatan “Peningkatan Kesadaran Partisipasi Masyarakat terhadap Isu Sosial Sampah Laut di Indonesia” merupakan langkah penting menuju pencapaian SDGs, terutama dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan memastikan akses pendidikan bagi semua. Upaya kolaboratif dari pihak-pihak yang terlibat pasti akan meninggalkan dampak yang langgeng pada komunitas Karangwuni dan Bugel.

Alfelia Nugky Permatasari

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*