Menggali Kekuatan Storytelling: Mahasiswa SUSS dan SV UGM Jalani Program Imersi Internasional di Yogyakarta

Yogyakarta, 19 Mei 2025 — Sebanyak 25 mahasiswa dari Singapore University of Social Sciences (SUSS) bersama dua staf pengajar menjalani pengalaman lintas budaya yang mendalam dalam kegiatan bertajuk Short Term Immersion Programme SUSS x SV UGM. Program ini merupakan hasil kerja sama antara SUSS dan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), yang berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 8 hingga 16 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah NIE351 Interdisciplinary Global Learning yang tahun ini mengusung tema “Discovering the Power of Storytelling for Self-Development and Community Building.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari program imersi internasional yang mengangkat storytelling sebagai sarana pembelajaran lintas budaya dan pemberdayaan komunitas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program imersi internasional yang mengangkat storytelling sebagai sarana pembelajaran lintas budaya dan pemberdayaan komunitas.

Dalam program ini, para peserta dari SUSS berkolaborasi dengan 19 mahasiswa SV UGM dalam berbagai rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengalaman sosial dan budaya secara langsung di lapangan. Kegiatan ini berpusat di wilayah Yogyakarta dan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat lokal, mulai dari kunjungan budaya, lokakarya kesenian, hingga interaksi aktif dengan komunitas mitra UGM. Beberapa lokasi penting yang dikunjungi selama program ini antara lain Candi Prambanan dan Candi Sojiwan yang menyimpan kekayaan sejarah dan nilai-nilai warisan budaya Jawa, Bumi Langit Institute yang dikenal sebagai pusat edukasi dan praktik pertanian berkelanjutan, serta Balai Budaya Minomartani, tempat yang menjadi ruang ekspresi seni dan budaya masyarakat.

Melalui pendekatan imersif, program ini bertujuan untuk membangun pemahaman lintas budaya secara lebih mendalam dan memperkuat kerja sama internasional dalam konteks pembelajaran global yang transformatif. Mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi nilai-nilai lokal tidak hanya sebagai objek studi, tetapi juga sebagai pengalaman yang hidup dan kontekstual. Tema storytelling menjadi titik pijak utama dalam program ini, di mana mahasiswa tidak hanya belajar bercerita, tetapi juga menemukan bagaimana narasi-narasi personal maupun komunal dapat menjadi alat untuk membangun kesadaran diri, memperkuat hubungan sosial, dan mendorong perubahan di lingkungan sekitar.

Pertunjukan ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan kearifan lokal kepada peserta internasional
Pertunjukan ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan kearifan lokal kepada peserta internasional

Interaksi antar peserta berlangsung dalam suasana kolaboratif dan dialogis. Dalam setiap sesi, baik dalam lokakarya seni, kunjungan komunitas, maupun diskusi kelompok, para mahasiswa berbagi pengalaman hidup, refleksi pribadi, dan pandangan budaya mereka. Hal ini menjadi kesempatan yang sangat berarti dalam melatih keterampilan komunikasi lintas budaya, memperdalam empati sosial, serta membangun pemahaman bersama tentang pentingnya keberagaman dalam dunia yang semakin terhubung.

Tidak hanya memberikan pengalaman akademik, program ini juga memperkuat ikatan emosional antara mahasiswa dari dua negara. Para peserta secara aktif terlibat dalam aktivitas yang bersifat partisipatif, seperti membuat kerajinan tradisional, menyaksikan pertunjukan seni lokal, berdiskusi langsung dengan tokoh masyarakat, dan berkontribusi dalam kegiatan komunitas. Keseluruhan pengalaman ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar dari orang lain, tetapi juga tentang diri mereka sendiri—sebuah proses yang menjadi esensi utama dari pembelajaran global yang transformatif.

Kunjungan ini merupakan bagian dari eksplorasi budaya dan sejarah lokal dalam rangka membangun pemahaman lintas budaya serta mengapresiasi warisan budaya sebagai bagian dari pembelajaran global berbasis storytelling.
Kunjungan ini merupakan bagian dari eksplorasi budaya dan sejarah lokal dalam rangka membangun pemahaman lintas budaya serta mengapresiasi warisan budaya sebagai bagian dari pembelajaran global berbasis storytelling.

Melalui penyelenggaraan program ini, SV UGM dan SUSS menegaskan komitmennya dalam menciptakan ruang pembelajaran lintas negara yang inklusif dan bermakna. Dengan menjadikan storytelling sebagai sarana utama untuk membangun jembatan antarmanusia dan antarkomunitas, program ini menunjukkan bahwa pendidikan global tidak hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga soal membangun hubungan yang saling menghargai, memahami, dan tumbuh bersama.