GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 Dorong Creative Sustainability dalam Pendidikan Vokasi

Yogyakarta, 23 September 2025 — Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) bekerja sama dengan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) menyelenggarakan rangkaian GIK Lokakarya sebagai bagian dari agenda besar INOVOKASIA 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 22–23 September 2025 ini menjadi ruang kolaboratif bagi sivitas akademika dan masyarakat untuk mengembangkan kompetensi vokasi berbasis kreativitas dan keberlanjutan. 

Lokakarya riset pangan dalam GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 di GIK UGM yang membahas inovasi pangan berkelanjutan.
Lokakarya riset pangan dalam GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 di GIK UGM yang membahas inovasi pangan berkelanjutan.

Mengusung tema “Creative Sustainability”, INOVOKASIA 2025 menegaskan komitmen pendidikan vokasi UGM dalam menjadikan keberlanjutan sebagai pola pikir dan prinsip kerja yang diterapkan sejak dini. Melalui GIK Lokakarya, peserta didorong untuk merespons isu-isu nyata dengan pendekatan transdisipliner, memadukan keahlian vokasional, kreativitas, serta pemberdayaan komunitas.

Lokakarya penulisan proposal kreatif pada GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 di GIK UGM.
Lokakarya penulisan proposal kreatif pada GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 di GIK UGM.

Direktur GIK UGM sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, Alfatika Aunuriella Dini, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa lokakarya interaktif merupakan elemen penting dalam INOVOKASIA 2025. “Lokakarya ini dirancang tidak hanya untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk menginspirasi peserta agar mampu menghadirkan gagasan dan praktik yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Rangkaian GIK Lokakarya menghadirkan empat workshop tematik, yaitu Workshop Kreativitas Karawitan, The Secret Sauce to Writing Creative Proposals that Always Sells, Obrolan Kecil, Harapan Besar: Indonesia Tanpa Kelaparan, serta Future Changemakers: Leadership, Innovation, & Sustainability. Keempatnya menghadirkan dosen, praktisi, dan pelaku industri yang memberikan pengalaman langsung serta ruang dialog interaktif bagi peserta.

Workshop Obrolan Kecil, Harapan Besar: Indonesia Tanpa Kelaparan secara khusus membahas inovasi riset pangan UGM seperti Gamagora dan Presokazi sebagai kontribusi nyata dalam pencegahan stunting dan pengentasan kelaparan. Sementara itu, workshop Future Changemakers menekankan pentingnya kepemimpinan etis, pemanfaatan teknologi dan AI untuk dampak sosial, serta pengembangan inovasi hijau yang berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung di GIK UGM ini diikuti oleh 127 peserta yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat umum. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang aktif dan keterlibatan intensif sepanjang sesi lokakarya, yang terbagi dalam dua rentang waktu setiap harinya, yakni pukul 13.00–15.00 WIB dan 15.00–17.00 WIB.

Secara keseluruhan, GIK Lokakarya INOVOKASIA 2025 berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Quality Education melalui penguatan pembelajaran vokasi yang inovatif dan inklusif; SDG 2: Zero Hunger melalui diseminasi riset dan edukasi ketahanan pangan; SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure melalui pengembangan kreativitas dan inovasi lintas sektor; serta SDG 17: Partnerships for the Goals melalui kolaborasi antara akademisi, praktisi, industri, dan masyarakat.

Melalui GIK Lokakarya ini, Sekolah Vokasi UGM menegaskan perannya sebagai penggerak transformasi pendidikan vokasi yang berorientasi pada keberlanjutan, dengan menanamkan nilai-nilai creative sustainability dalam proses pembelajaran, produksi karya, dan interaksi lintas sektor.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*