Arsip:

Rilis Berita

Tingkatkan Mutu Program Studi, Sekolah Vokasi UGM Kembali Mendatangan Senior Professor dari Jerman

IMG_0356Membawa misi mulia guna menyediakan pendidikan vokasi terbaik di Indonesia yang berkualitas dan berintegritas, Sekolah Vokasi UGM menjalin kerjasama dengan instansi Senior Experten Service (SES) Jerman. Kerjasama ini mengarah kepada skema mendatangkan Senior Professor atau Senior Expert (tenaga ahli senior) dari Jerman dan beberapa negara di Eropa lainnya ke Sekolah Vokasi UGM untuk memberikan asistensi kepada staf pengajar (dosen) dan beberapa esensi penting dalam suatu institusi pendidikan vokasi, seperti kurikulum, metode pengajaran berbasis praktikum, kegiatan laboratorium dan lapangan, dan sebagainya. Kerjasama yang dimulai sejak akhir tahun 2014 ini, yang juga ikut diinisiasi oleh Ferizal Ramli selaku Ketua IASI (Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia, Jerman) dan Adam Pamma selaku perwakilan instansi SES Jerman di Indonesia, telah berhasil memberikan dampak dan perubahan positif yang luar biasa khususnya bagi Program Studi yang terlibat.

Pada bulan September 2016 ini, tepatnya pada tanggal 3 September 2016, Sekolah Vokasi melalui Program Studi D3 Ekonomi Terapan, Departemen Ekonomika dan Bisnis, kembali mendatangkan Senior Professor dari Jerman yaitu Prof. Walter Richard Maier. Prof. Maier menjadi Professor ketiga yang hadir ke Sekolah Vokasi melalui kerjasama dengan SES Jerman. Sebelumnya pada tahun 2015 dan pada bulan Februari 2016 Sekolah Vokasi melalui Departemen Teknik Sipil dan Departemen Teknik Mesin telah mendatangkan Prof. Bert Hofmann dan Prof. Wolfram Franz Stanek.

Berbeda dengan dua Senior Professor sebelumnya yang berkonsentrasi pada bidang teknik, Prof. Maier menguasai konsentrasi di bidang ilmu sosial dan ekonomi, khususnya hukum administratif dan konstitusional, perpajakan, hukum perpajakan internasional, kebijakan publik yang berkaitan dengan keuangan, dan sebagainya. Professor yang pernah menjabat sebagai Prorector dan Dekan di University for Public Administration and Finances Ludwigsburg ini nantinya akan bekerjasama dengan Program Studi D3 Ekonomi Terapan selama periode 5 – 30 September 2016 dalam berbagai kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu program studi tersebut, diantaranya kegiatan diskusi dan penyusunan kurikulum, kuliah umum, pengabdian masyarakat, workshop, dan sebagainya.

“Jerman adalah Negara yang memiliki tradisi pendidikan Vokasi yang berkembang sehingga dapat diadopsi oleh pendidikan Vokasi di Indonesia dan di Sekolah Vokasi pada khususnya,” ungkap Hotma Prawoto selaku Dekan SV UGM pada saat acara Welcome Ceremony pad Senin (5/9) di DEB*

Selain Prof. Maier, direncanakan akan ada 5 Senior Professor dan Senior Expert dari SES Jerman yang akan datang ke Sekolah Vokasi UGM pada akhir tahun 2016 ini, diantaranya adalah Dr. Franco Miralles untuk Program Studi D3 Komputer dan Sistem Informasi, Mr. Klaus Gengenbach untuk Program Studi D3 Kepariwisataan, Mr. Klaus Buschhoff untuk Program Studi D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, serta dua lainnya. Diharapkan kerjasama ini akan terus berlanjut di tahun-tahun yang akan datang.

Vocational College Held Gathering Event With Partner Companies

foto-5

On Tuesday (10/5), Vocational College UGM (SV UGM) held Gathering Event with Partner Companies. At the same time, Job Fair and Career Expo is held by Vocational Development Center (an internal unit of Vocational College) in GSP UGM. It took two days on 10-11 May 2016. There were at least 49 National and Multinational Companies took part in the Gathering Event.

Vice Dean for Research, Community Empowerment, and Partnership of Vocational College UGM, Maun Budiyanto, S.T., M.T., explained that this event aimed at promoting Vocational College UGM to companies for mutual partnership.

Ma’un also said that the result of Tracer Study of Vocational College UGM in 2015 showed the average waiting period for graduates of Vocational College UGM to get the job is 1 – 2 months after graduating.

“It makes us proud but also challenges us to always give the best to our graduates so that they do not need longer time to get their expected job,” Maun says.

As the representative of Institutions/Companies attending the Gathering Event, Bank Negara Indonesia (BNI), which has been holding mutual partnership with Vocational College UGM in years, gave positive response to the attempts made by Vocational College UGM in order to maintain its partnership with other institutions.

Tingkatkan Kerjasama, SV UGM Gelar Gathering dengan Hotel-Hotel di DIY

gathering hotel

Selasa (23/8), bertempat di Hall Perpustakaan Sekolah Vokasi (SV) UGM berlangsung acara gathering dengan hotel-hotel yang ada di Wilayah DIY. Acara yang diinisiasi SV UGM untuk meningkatkan kerjasama tersebut turut mengundang lebih dari 20 Hotel.

Wikan Sakarinto, M.Sc.,Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik & Kemahasiswaan SV UGM dalam sambutannya menyampaikan bahwa SV UGM sebagai pendidikan vokasional di UGM berfokus pada produk-produk hasil riset, dimana lulusan SV UGM memiliki karakteristik yang kuat pada bidang praktik.

“Kompetensi lulusan Vokasi dilengkapi dengan kemampuan manajerial, networking, leadership dan kemampuan bahasa asing,” tutur Wikan.

Harapannya, dengan berlangsungnya kegiatan gathering SV UGM dengan Hotel ini dapat menjalin kerjasama yang lebih luas, baik dalam hal pengiriman mahasiswa magang, juga kedepannya pihak stakeholder dapat memberikan saran atau masukan kurikulum termasuk mendatangkan dosen tamu dari praktisi professional untuk memberikan kuliah.

Sementara itu, Maun Budiyanto, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama menyampaikan bahwa acara ini merupakan ajang silaturahmi untuk mengenalkan SV UGM dengan pihak stakeholder.

“lebih dari 200 stakeholder sudah bekerja sama dengan SV UGM, hal ini membuat potensi SV UGM kedepannya jauh lebih kuat,” ungkap Maun.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Dosen dari Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) SV UGM. Menurut Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A., selaku Kaprodi D3 Kepariwisataan, Mahasiswa D3 Kepariwisataan lebih dominan memilih tema tugas akhir di industri perhotelan.

“Mata kuliah manajemen perhotelan masuk dalam kurikulum D3 Kepariwisataan, dimana lulusan kami harus pernah magang minimal 1 kali di Hotel,” tutur Fahmi.

Sementara, menurut Dr.Endang Soelistyawati, M.Pd., selaku Kaprodi D3 Bahasa Inggris fakta yang ditemui di lapangan adalah bahwa perusahaan masih merasa kesulitan dalam mencari tenaga kerja, sedangkan pencari kerja juga mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat perbedaan harapan antara perusahaan sebagai pihak pencari tenaga kerja dan pihak pencari kerja. Untuk itu, perlu dilakukan skema kerjasama saling menguntungkan antara keduanya.

Acara ini di tutup oleh Dekan SV UGM, Ir. Hotma Prawoto, M.T., IP-Md., dengan memberikan pernyataan bahwa pendidikan vokasi tidak terlepas dari peran para stakeholder, serta dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara pihak Hotel dan SV UGM.

Disabilitas Bukan Halangan bagi Fahmi, Mahasiswa Baru D3 Komsi SV UGM

7250-disabilitas-bukan-halangan-bagi-fahmi

Muhammad Fahmi Husaen, mahasiswa baru UGM angkatan 2016 yang diterima di Program Studi D3 Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Sekolah Vokasi, mengaku bangga menjadi bagian dari 8.745 mahasiswa baru UGM dalam upacara pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM.

Sejak duduk di bangku SMP, Fahmi memang harus menggunakan kursi roda dalam aktivitasnya sehari-hari. Gejala muscular distrophy atau distrofi otot yang dideritanya mulai terlihat di usia kanak-kanak ketika ototnya perlahan-lahan semakin melemah. Penyakit ini pun membuatnya kesulitan untuk berjalan sehingga ia akhirnya menggunakan kursi roda.

Namun, hal ini tidak mengurangi semangatnya untuk tetap beraktivitas seperti teman-temannya, terutama dalam menuntut ilmu. Tekad untuk memperoleh pendidikan yang terbaik mendorongnya untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru UGM melalui jalur Ujian Tulis (UTUL).

“Di Jogja universitas yang terbaik memang UGM, karena itu saya ingin kuliah di sini,” tutur Fahmi saat ditemui, Senin (8/1) di Lapangan Grha Sabha Pramana.

Mempelajari ilmu komputer telah menjadi keinginannya sejak dulu. Sejak kecil, ia memang sudah tertarik dengan komputer, khususnya berkaitan dengan game dan animasi. Karena itu, ia pun merasa bersemangat untuk mempelari secara mendalam mengenai dua hal ini saat kuliah nantinya.

“Dari kecil memang suka dengan komputer. Nanti setelah lulus saya mau jadi entrepreneur, membuat perusahaan yang mengembangkan sistem informasi dan otomotif,” jelasnya.

Saat mengikuti PPSMB, semangat yang ia tunjukkan membuatnya sempat diajak berbincang oleh beberapa tamu undangan yang turut hadir di acara pembukaan, termasuk diantaranya Gubernur Jawa Tengah yang juga Ketua Umum KAGAMA, Ganjar Pranowo, S.H., M.IP.

Ia juga sempat berbincang dengan dosen Sekolah Vokasi yang juga dikenal sebagai pembuat film, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam kesempatan tersebut, Fahmi menceritakan ketertarikannya terhadap bidang animasi dan mendapat respons baik dari Wikan.

“Kita perlu animator-animator handal untuk mengembangkan animasi di Indonesia. Nanti saya punya pekerjaan bagus buat kamu, akan saya ajak untuk membuat proyek animasi,” ucapnya kepada Fahmi.

Memasuki masa studinya sebagai mahasiswa di UGM, ia pun berharap dapat memperoleh banyak ilmu dan pengalaman, yang menjadi bekal baginya untuk dapat berkarya di waktu mendatang. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, ia pun yakin bahwa ia dapat mewujudkan cita-citanya.

“Harapannya nanti saya dapat terus berkarya, bisa mengembangkan teknologi informasi dan membuat produk-produk yang bermanfaat,” ujarnya.

6.070 Peserta Mengikuti Ujian Tulis Gelombang II SV UGM

UTUL GEL 2 SV UGM

Sebanyak 6.070 peserta mengikuti Ujian Tulis Gelombang II Sekolah Vokasi (SV) UGM, Sabtu (16/7).  Dari jumlah tersebut terdiri atas 2.809 orang laki-laki dan 3.261 perempuan. Sedangkan jumlah peserta tiap bidang ujian adalah 3.366 peserta mengikuti ujian Bidang Saintek, 2.299 Bidang Soshum, dan 405 Campuran. Ada peningkatan 63,17% jumlah peserta dari tahun 2015 yang berjumlah 3.720.

Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih mengatakan seleksi Ujian Tulis Gelombang II ini merupakan seleksi terakhir untuk penerimaan mahasiswa baru semua jalur di UGM.

“Ujian Tulis (UTUL) Gelombang I sudah dilaksanakan 5 Juni lalu dan diumumkan hasilnya pada 1 Juli 2016,” kata Peni, Sabtu (16/7).

Peni menuturkan Program Studi Bidang Saintek dengan pendaftar terbanyak meliputi D3 Rekam Medis, D3 Teknik Sipil, dan D3 Teknik Mesin. Sedangkan untuk Program Studi Bidang Soshum pendaftar terbanyak meliputi D3 Akuntansi, D3 Manajemen, dan D3 Kearsipan.

Ia menambahkan untuk pelaksanaan ujian UTUL Gelombang II ini menempati 13 lokasi yang tersebar di 7 Fakultas/Sekolah Vokasi dengan 608 pengawas yang terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan. Lokasi ujian tersebut berada di Sekolah Vokasi, Fakultas MIPA, Geografi, Ilmu Budaya, Teknologi Pertanian, Kedokteran Hewan, dan Hukum.

Ujian tulis kali ini juga diikuti oleh 2 peserta berkebutuhan khusus yang menderita tunadaksa. Peni menegaskan untuk ujian mandiri ini sepenuhnya dilakukan oleh UGM mulai dari proses pendaftaran, pembuatan soal, pelaksanaan, hingga proses pengawasan saat ujian berlangsung.

 “Hasil Ujian Tulis Gelombang II SV UGM ini nantinya akan diumumkan pada 21 Juli 2016,” imbuhnya. (Humas UGM/Satria)

Jaga Silaturahmi, Keluarga Alumni SV UGM (KAVOGAMA) Gelar Buka Puasa Bersama

kavogama

Jumat (24/6), bertempat di Hall Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM, Keluarga Alumni Sekolah Vokasi UGM (KAVOGAMA) mengadakan acara buka puasa bersama dengan para alumni SV UGM.

Acara yang dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dan memupuk rasa kekeluargaan diantara para alumni SV UGM ini dihadiri lebih dari 100 alumni SV UGM, baik dari alumni program diploma angkatan 1983 hingga alumni termuda yaitu lulusan tahun 2016.

Dihadapan para alumni SV UGM, Yanto Herliyanto selaku Ketua Umum KAVOGAMA masa bhakti 2016 – 2021 yang juga merupakan lulusan Diploma III Teknik Elektro tahun 1987, menyampaikan beberapa rencana kerja KAVOGAMA dalam jangka pendek, yaitu mencakup administrasi, edukatif dan rekreatif.

“Saat ini, KAVOGAMA telah membuat website resmi yang selalu memberikan update informasi bagi alumni sekolah vokasi,” ungkap Yanto.

Informasi lowongan pekerjaan dan berbagai macam kegiatan dapat diakses melalui website alumni.sv.ugm.ac.id.

Tak lupa, Yanto juga memberikan semangat dan motivasi bagi para lulusan muda Sekolah Vokasi UGM agar terus mengembangkan diri dan agar terus menjaga nama baik almamater, serta berperan aktif untuk turut serta memajukan Sekolah Vokasi UGM dengan membuka peluang kerjasama antara Sekolah Vokasi dengan tempat kerja para alumni.

ROMEO, ALAT PIJAT KARYA MAHASISWA SV UGM BANTU IBU BERIKAN ASI EKSLUSIF

foto2Cakupan ASI ekslusif  (memberikan ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan) di Indonesia masih cukup rendah. Hal ini dikarenakan ibu setelah melahirkan mengalami kendala pengeluaran ASI. Maka berbagai usaha ibu dilakukan seperti melakukan pemijatan di sepanjang tulang belakang (punggung). Pemijatan ini dilakukan oleh keluarga dengan posisi ibu sedikit membungkuk dan kepala di sandarkan di meja. Dengan harapan hormone oksitosin keluar dan melancarkan pengeluaran ASI.

Ternyata hormone oksitosin berfungsi tidak hanya membantu pengeluaran ASI namun membantu proses involusi (kembalinya ukurun rahim pasca melahirkan). Apabila proses involusi berjalan dengan baik maka ibu tidak mengalami perdarahan postpartum (setelah melahirkan).

Lalu sebuah ide tercetus dari ketua tim ROMEO yaitu Arlin Dewanti, mahasiswa Kebidanan Sekolah Vokasi UGM untuk membuat suatu aplikasi dari pijatan oksitosin yang dikemas dalam teknologi berbentuk alat. “Alat yang portable, aman, dan dapat digunakan kapan dan dimana saja,” ungkap Arlin.

Bersama ke empat rekannya, yaitu Vina Azizah dan Qory Kuni Afifah, mahasiswa Kebidanan SV UGM serta Joko Listyanto dan Fuad Hammaminata dari Prodi D3 Elektronika dan Instrumentasi SV UGM, Alat ini dibuat secara terintregrasi menggunakan smartphone melalui Bluetooth, dengan Diah Wulandari,M.Keb sebagai dosen pembimbing.

Alat ini kami beri nama ROMEO (Rompi Pijat Refleksi Oksitosin). Prinsip kerja dari ROMEO yaitu memberi tekanan pada titik-titik di sepanjang tulang belakang dan memberikan relaksasi pada ibu. Sehingga dengan menggunakan sensor infra merah sebagai sensor untuk membantu relaksasi dan motor DC sebagai penggerak bulatan-bulatan yang kerjanya secara sirkuler (melingkar).

“Rompi ini mudah di dapat, mudah digunakan dan ramah lingkungan, tidak perlu khawatir ROMEO dapat digunakan oleh ibu yang memiliki tubuh gemuk atau kurus, karena kami merancang khusus dengan memberikan tali pengontrol yang dipasang di samping kanan dan kiri rompi,” jelas Arlin.

Kami berharap ROMEO ini merupakan terobosan baru untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia dan menurunkan angka kematian ibu akibat perdarahan karena proses involusi uterus tidak berjalan dengan baik, imbuhnya.

Mahasiswa Kebidanan SV UGM Mengembangkan Model Laserasi Vulva Vagina “Mosavana”

KEBIDANAN

Lima mahasiswa D4 Kebidanan Sekolah Vokasi UGM membuat model laserasi (robekan) jalan lahir bayi (vulva vagina). Pengembangan model laserasi vagini ini ditujukan untuk membantu mahasiswa kebidanan mempelajari cara menjahit laserasi jalan lahir dengan lebih mudah dan berkualitas.

Model laserasi vulva vagina atau yang disebut dengan MOSAVANA ini dikembangkan oleh Titin Setiyani, Wafda Ardhian Latansyadiena, Mentari Evarani, Marlina Fitriya L.K, dan Kharismadhany. Mereka membuat produk ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dengan dosen pembimbing Diah Wulandari, M.Keb.

Titin Setiyani Ketua tim Mosavana mengatakan media pembelajaran untuk latihan menjahit laserasi jalan lahir ini masih sangat terbatas. Yang ada baru phantom kebidanan, produk ini pun tidak bisa digunakan untuk belajar menjahit laserasi jalan lahir. Sementara, produk lainnya dengan penggunaan handscoon yang diisi dakron untuk latihan menjahit tidak menunjukkan genetalia eksterna perempuan. Kondisi ini mengakibatkan pembelajaran tidak berjalan maksimal.

“Selain menjadi alat peraga jahit perineum, Mosavana juga menunjukkan genitalia eksterna wanita. Alat peraga pendidikan untuk penjahitan laserasi jalan lahir ini merangkum fungsi dari phantom lateks dan penggunaan handscoon yang diisi dakron,” paparnya, Kamis (9/6) di Kampus UGM.

Mosavana ini juga bersifat praktis, portabel, dan bisa digunakan berulang-ulang. Saat ini produk ini sudah hadir di pasaran. Bagi Anda yang berminat dapat memesan produk ini melalui Fb: mosavanaugm, IG: mossavanaugm dan WA: 087737533354. Untuk satu produk Mosavana dijual dengan harga Rp110 ribu.

“Pemasaran kita lakukan melalui media sosial dan juga secara offline. Sudah banyak pembeli yang umumnya mahasiswa kebidanan dari berbagai kota di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, bahkan Sulawesi,” imbuh Mentari.

Hadirnya Mosavana ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa kebidaanan dalam penjahitan laserasi jalan lahir. Dengan begitu, saat terjun di dunia kerja nantinya mereka bisa melakukan teknik penjahitan yang baik dan benar.

“Harapannya dengan memperoleh keterampilan penjahitan yang baik dan benar dampak penjahitan yang kurang baik seperti pembengkakan, nyeri, kemerahan, bahkan perdarahan dapat diminimalkan,”kata Mentari.

Mahasiswa Vokasi UGM Kembangkan Teknologi Alat “KOPLO” Untuk Fasilitas Bandara

IMG_1424

SV UGM – Teknologi terus berkembang untuk menunjang kemudahan kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia sudah bergantung pada teknologi, contohnya gadget, dan belum lagi teknologi terapan lainnya di berbagai bidang yakni bidang industri, pendidikan, transportasi, ekonomi dan bisnis, dll.

Mahasiswa Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM, Adfiana Pramudaswari, Addy Rahmad Nurcahyo, Setio Imanulloh, Luhur Wasisa Adi Nugroho dan Rahmad Kurniawan membuat sebuah inovasi dalam mengembangkan teknologi terapan di bidang transportasi publik, yaitu di bandara..

Teknologi yang digunakan pada sebuah alat yang dinamai Koper Follower (Koplo) ini merupakan pengangkut koper layaknya troli namun uniknya dapat mengikuti pemiliknya.

“Troli sangat membantu para calon penumpang pesawat di bandara untuk mengangkut barang bawaan, namun menjadi melelahkan karena troli harus terus didorong, inilah yang melatar belakangi kami untuk membuat Koper Follower (Koplo).” Ujar Adfiana.

Adfiana juga menjelaskan bahwa alat Koplo ini dilengkapi dengan sebuah kamera yang diletakkan pada bagian sisi depan alat.

“Kamera ini digunakan untuk mengenali pemilik koper yaitu dengan cara pemilik koper yang sudah diberikan gelang kaki sebelumnya dengan warna gelang sebagai acuan kamera sehingga alat ini dapat berjalan mengikuti penggunanya.” Ucap Addy sang programmer alat Koplo ini.

Setio yang merupakan Ketua Tim Koplo mengungkapkan bahwa selain dapat mengikuti pemiliknya secara otomatis, Koplo juga dapat dioperasikan secara remote control layaknya mobil remot.

“Untuk mengatur mode remote control atau auto follow, digunakan aplikasi smartphone sebagai pengendalinya.” tambahnya.

Untuk saat ini Koplo masih dikembangkan dalam bentuk prototype. Harapan kedepannya alat ini dapat disempurnakan agar mampu menjadi bagian dari fasilitas bandara.

Warning Nurse Notification (WARNET) Sebuah Alat Sederhana Pencegah Kematian Karya Mahasiswa UGM

Tim & Dosen Pembimbing

Perkembangan Teknologi di era sekarang yang sudah semakin maju, berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat di Indonesia. Terlebih pada bidang kesehatan masih perlu menjadi perhatian utama bagi Pemerintah Indonesia.

Dalam hal ini rumah sakit di Indonesia tidak hanya dituntut untuk menyediakan pelayanan kesehatan dengan baik, tetapi juga dengan penanganan yang tepat dan cekatan. Akan tetapi, meskipun pihak rumah sakit dapat dikatakan sudah menyadari hal tersebut, pada kenyataannya tetap sulit menyediakan tenaga medis yang cekatan dan  bekerja efisien dalam menangani pasien karena jumlah pasien yang cenderung lebih banyak dibandingkan tenaga medis yang tersedia.

Ketidakseimbangan yang terjadi dapat mengakibatkan dampak buruk bagi keberlangsungan proses perawatan dan pemulihan pasien di rumah sakit. Sampai saat ini belum terdapat solusi yang efisien untuk menangani masalah ini, mengingat perawat masih berpedoman pada perlakuan konvensional seperti memantau pasien secara berkala. Padahal cairan infus merupakan kebutuhan krusial yang dengan kata lain, digunakan oleh hampir setiap pasien di rumah sakit.

Berdasarkan permasalahan tersebut Mahasiswa Vokasi UGM, Dicky Bagaswara (D3 Elins), M Ma’ruf Rizki (D3 Elins), M Amirul Akbar (D3 Teknik Mesin), Hanny Afifah (D4 Kebidanan) dan Debora Naomi (S1 Sastra Perancis) yang tergabung dalam tim PKM Karsacipta mengembangkan sebuah alat bernama Warning Nurse Notification (WARNET) sebagai alternative solusi.

“Alat ini akan bekerja menggunakan sensor berat dan tekanan, sehingga ketika infus sudah mencapai berat minimum, alat ini akan menghasilkan respons berupa sinyal yang dikirimkan ke ruang perawat dalam bentuk alarm,” ungkap Dicky.

Melalui aplikasi yang dioperasikan di ruang perawat, akan efektif mengetahui pasien mana sajakah yang membutuhkan pergantian infus dengan segera, sehingga tenaga medis cukup satu kali saja mengunjungi kamar pasien.

“Selain terdapat informasi mengenai volume infus yang tersisa serta jenis cairan infus, terdapat juga beberapa data pasien seperti nama, tempat tanggal lahir dan jenis penyakit,” jelasnya.