Arsip:

Berita Utama

Pemanfaatan Senyawa Etanolik pada Bunga Bintang Lima sebagai Obat Mata Berbasis 3M

Yogyakarta, Melihat banyaknya penggunaan obat-obatan alami di tengah masyarakat, mahasiswa SV UGM tertarik melakukan penelitian untuk menguji secara ilmiah kandungan bunga bintang lima yang sudah sering digunakan masyarakat sebagai obat mata. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji apakah bunga bintang lima mengandung zat yang dapat mengobati penyakit mata, khususnya iritasi mata. Masyarakat pedesaan, salah satunya di Yogyakarta, sering memanfaatkan obat tradisional untuk mengobati penyakit tertentu sesuai anjuran yang sudah turun temurun. Penggunaan obat tradisional dilakukan masyarakat karena bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, tanpa efek samping, serta harganya yang relatif lebih murah. Salah satu wujud dari pemanfaatan bahan alam tersebut adalah penggunaan bunga bintang lima (Isotoma longiflora) sebagai obat iritasi mata, seperti mata gatal, mata merah karena infeksi, terlalu lama menatap ponsel atau komputer, dan gangguan mata lainnya.

Iritasi mata yang paling sering terjadi adalah iritasi mata pada selaput konjungtiva yang disebut dengan konjungtivitis. Konjungtivitis ialah radang pada konjungtiva yang dapat disebabkan oleh bakteri, klamidia, virus, parasit, riketsia, alergi, dan radiasi sinar ultraviolet (fotoelektrik). Konjungtivitis merupakan penyakit mata tersering yang menyebabkan keluhan mata merah. Insidensi di Indonesia mencapai 73% dari total kunjungan di poli mata pada tahun 2009. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, riketsia, dan radiasi elektromagnetik. Dari hasil penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa kandungan yang terdapat dalam etanol dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen yaitu Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typi, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, dan Vibrio sp. Bunga bintang lima yang digunakan sebagai obat mata oleh masyarakat dideterminasi di Fakultas Biologi UGM untuk menjelaskan secara detail spesifikasi dari bunga tersebut.

Kemudian, untuk membuktikan adanya khasiat anti bakteri, kami melakukan pengujian keberadaan senyawa etanolik pada bunga bintang lima di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Pengujian yang dilakukan berupa uji fitokimia ekstrak bunga bintang lima secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mendapatkan ekstrak bunga bintang lima, kami membuat ekstrak dengan proses ekstraksi maserasi di LPPT UGM. Hasil uji fitokimia ekstrak menunjukkan bahwa bunga bintang lima memiliki kandungan senyawa etanolik yang meliputi 4,71% alkaloid, 39,80% tannin, 1,90% flavonoid, 35,14% saponin, dan 1,21% steroid. Lima jenis senyawa tersebut merupakan senyawa etanolik yang dapat menghambat berkembangnya bakteri. Karena bunga bintang lima memiliki komposisi senyawa etanolik, maka bunga bintang lima berpotensi sebagai obat iritasi mata.

Setelah dilakukan uji fitokimia di LPPT UGM, kami melakukan penelitian  pada kelinci penelitian (Oryctolangus caniculus) untuk membuktikan secara empiris sesuai kebiasaan masyarakat. Penelitian tersebut dilakukan di Animal House Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM selama 10 hari dengan 3 hari adaptasi hewan dan 7 hari perlakuan. Kelinci yang digunakan yaitu kelinci yang berusia enam bulan dan dalam kondisi tidak sedang mengalami sakit mata. Metode yang dilakukan adalah dengan mengelompokkan kelinci menjadi empat kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Awalnya, kelinci diiritasi menggunakan saline (NaCl 0,9%) dengan cara subconjungtival injection.

Tanda adanya iritasi pada mata kelinci adalah ketika mata kelinci berwarna kemerahan. Pemberian saline dilakukan setelah kelinci dibius secara intraperitoneal menggunakan ketamine dan xylazine dengan kadar yang telah ditentukan. Setelah kelinci diiritasi, sebagian kelompok kelinci diberi tetesan bunga bintang lima dengan kadar yang berbeda dan sebagian kelompok tidak ditetesi bunga bintang lima karena digunakan sebagai pembanding. Pemberian tetesan bunga bintang lima pada beberapa kelompok kelinci menunjukkan bahwa mata kelinci yang diberi bunga bintang lima dengan kadar tiga tetes per hari lebih jernih daripada mata kelinci yang diberi tetesan bunga bintang lima dengan kadar satu tetes per hari. Penelitian pada hewan ini akan dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik.

 

POLT (Power Life Time): Power Bank dengan Sistem Multi Charging Architecture dan Fitur Fast Charging

Yogyakarta, Berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang tahun 2018. Peningkatan pengguna smartphone di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan power bank sebagai penyimpan daya. Sayangnya, power bank konvensional tidak ramah lingkungan karena baterainya menggunakan Lithium, daya power bank cepat habis, pengisian daya memakan waktu yang lama dan tidak fleksibel karena tergantung keberadaan sumber daya listrik untuk mengisi ulang daya power bank. Bermula dari permasalahan tersebut, tim PKM-KC yang diketuai Eki Bagas Candra Wardhana (Teknik Elektro SV) serta beranggotakan Afifah Ainun Mardiyah (Teknik Fisika) dan Wida Reza Hardiyanti (Ilmu Ekonomi) menciptakan suatu inovasi berupa “POLT” (power life time) yaitu power bank yang memanfaatkan energi yang jumlahnya melimpah disekitar kita (energy harvesting) dengan sistem multi charging architecture yaitu mengubah energi sinar matahari, gerakan, dan tekanan untuk dikonversi menjadi listrik dan dilengkapi fitur fast charging.

Power bank menggunakan piezoelectric untuk mengonversi tekanan menjadi listrik, kinetic dengan Halbach Array untuk mengubah gerakan menjadi listrik, dan solar cell untuk mengonversi sinar matahari menjadi istrik. Daya yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju superkapasitor sehingga mampu mengisi daya dengan cepat (fast charging). POLT lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan baterai Lithium yang mengandung merkuri. Selain itu, juga lebih hemat daya karena tidak tergantung pada penggunaan listrik PLN. POLT juga dilengkapi fitur fast charging sehingga mampu mengisi daya lebih cepat dibandingkan power bank konvensional. Berdasarkan hasil uji coba, meletakkan power bank “POLT” selama 1 jam dibawah sinar matahari dapat mengisi daya smartphone selama 1.5 jam. Sementara itu, berlari selama 30 menit atau berjalan 10.000 langkah sambil membawa power bank “POLT” akan menghasilkan daya yang mampu digunakan mengisi daya smartphone selama 1.5 jam. Berikut adalah foto dokumentasi uji coba POLT:

Lebih jauh, POLT merupakan salah satu inovasi berupa power bank yang memiliki keunggulan dibandingkan power bank konvensional karena mampu memanfaatkan energi yang jumlahnya melimpah disekitar kita untuk diubah menjadi listrik (power harvesting) dan dapat mengisi daya smartphone dengan waktu yang lebih cepat (fast charging). POLT dapat menjadi solusi atas permasalahan kelangkaan listrik.

POLT dapat digunakan di kaki dan lengan serta mampu mengisi daya HP

SMARTEN AUTO, Inovasi Pembelajaran Mahasiswa Kebidanan

Mahasiswa UGM mengembangkan sebuah terobosan yang memudahkan mahasiswa kebidanan dalam mempelajari mekanisme persalinan yakni mengembangkan inovasi phantom pemeriksaan dalam bernama Smart Auto.

“Alat pembelajaran di laboratorium kurang praktis karena menggunakan alat peraga yang terpisah-pisah dan belum bisa memberikan penilaian pemeriksaan secar mendetail,” tutur Solikhah Maulida Dwi Harsiwi, Senin (9/7) di SV UGM.

Mahasiswi Prodi DIV Kebidanan Sekolah Vokasi ini mengatakan saat pembelajaran di laboratorium, materi pemeriksaan dalam diberikan menggunakan phantom persalinan dan phantom dilatasi serviks. Kedua alat tersebut tersedia dalam kondisi terpisah, tidak dalam satu rangkaian sehingga kurang praktis.

Kondisi tersebut mendorong Solikhah untuk mengembangkan sebuah alat yang mampu menjawab persoalan yang dihadapi para calon bidan. Bersama dengan Teguh Nur Iman (Teknik Mesin), dan Felix Setyawan (Teknik Elektro), mereka mengembangkan inovasi pemeriksaan dalam di bawah bimbingan Diah Wulandari, M.Keb.

“Dengan alat ini mahasiswa kebidanan dapat melatih keterampilannya dalam melakukan pemeriksaan dalam termasuk menentukan bagian terendah janin secara praktis dan mirip dengan pemeriksaan dalam pada ibu bersalin,” ujarnya.

Smarten Auto menggabungkan phantom pemeriksaan dalam yang terdiri atas tiga penilaian, yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, dan titik penunjuk pada presentasi kepala dengan menggunakan rangkaian listrik yang berguna untuk menggerakan akuator. Selain dapat dioperasikan secara otomatis menggunakan rangkaian listrik, alat juga terhubung dengan smartphone android.

Solikhah menyebutkan Smarten Auto hadir dengan berbagai keunggulan, antara lain sederhana, tahan lama, hemat, praktis dan efektif. Smarten Auto juga dapat lebih membantu dosen dalam memberikan materi sekaligus memudahkan mahasiswa calon bidan dalam meningkatkan keterampilannya.

Senior Expert, Mr. Ulrich Sperling; Mari Perkuat Mutu Akademik Sekolah Vokasi

Selasa (10/7), Sekolah Vokasi UGM kembali menerima kedatangan Senior Expert Mr. Ulrich Sperling dari SES Jerman yang akan melakukan pendampingan untuk Departemen Teknik Mesin (DTM) dimulai tanggal 10 hingga 29 Juli 2018. Ini kali ke tujuh SES mengirimkan tenaga ahli ke Sekolah Vokasi  untuk menularkan ilmu kepada para dosen dan mahasiswa.

Mr. Ulrich Sperling akan bertugas mendampingi beberapa kegiatan yang menjadi program dari prodi Departemen Teknik Mesin diantaranya Workshop bagi dosen dan  mahasiswa DTM, diskusi dosen, pengabdian masyarakat dan seminar internasional.

Diharapkan kehadiran dosen tamu dari SES Jerman mampu membawa atmosfer akademik di SV UGM menjadi lebih baik. Tujuan utama pendampingan dari SES Jerman diharapkan mampu membekali para dosen dengan wawasan internasional serta potensi civitas akademika yang selama ini sudah baik dapat semakin meningkat agar benar-benar membawa manfaat bagi pengembangan lembaga.

Hadir dalam opening ceremony menyambut Mr. Sperling, Ketua DTM Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T., menyatakan jika DTM terus melakukan perbaikan dan pengembangan kurikulum demi menghasilkan formula pengajaran yang mampu bersaing dengan dunia internasional. Jerman sebagai negara yang diakui memiliki pendidikan vokasi terbaik diharapkan mampu memberikan berbagai masukan terhadap kurikulum yang digunakan Sekolah Vokasi dalam menyiapkan lulusannya.

SES (Senior Experten Service) adalah lembaga yang berdiri pada tahun 1983 dengan dukungan penuh dari Kementerian Kerjasama Luar Negeri Jerman (BMZ). Lembaga ini memiliki representasi di 90 negara. Lembaga SES telah mengirimkan 4.500 tenaga ahli ke seluruh dunia setiap tahunnya. Pengiriman tenaga ahli dari Jerman ke seluruh dunia, merupakan bentuk komitmen Jerman yang dalam kemitraan strategis ABG (Academic-Business-Government). Tujuan diadakannya program SES di UGM sebagai salah satu program Peningkatan Reputasi Akademik Universitas Gadjah Mada, dan bagi Sekolah Vokasi UGM adalah untuk membantu pengembangan dan perkuat mutu dan kualitas akademik di lingkup departemen.

 

 

Mahasiswa SV UGM Ubah Sampah Sekam Padi menjadi Souvenir Gelas

Yogyakarta (28/6), Sekam Padi atau yang sering disebut merang merupakan bagian kulit padi yang telah kering atau buah padi yang tidak memiliki bulir/ bijih padi didalamnya. Desa Srihardono, Pundong, Bantul merupakan salah satu desa penghasil sampah sekam padi terbanyak di Kabupaten Bantu. Pemanfaatan sekam padi di daerah Desa Srihardono saat ini hanya terbatas sebagai campuran pakan ternak dan sisanya terbuang sebagai sampah organik. Minimalnya pemanfaatan sekam padi di Desa Srihardono ini menginspirasi lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk menjadikan sampah sekam padi menjadi komoditi yang mampu dijual dengan harga yang ekonomis.

Melalui pengabdian masyarakat berbasis pengembangan ekonomi kreatif, Tim G’Mers melakukan pendampingan untuk mengembangkan sampah sekam padi menjadi souvenir gelas ramah lingkungan. Tim ini terdiri dari lima orang mahasiswa yaitu Bayu Aji Pamungkas (D3 Management 2017), Ajeng Ramadhani Fisabilah (D3 Management 2017), Cornelia C. Armala (Kimia 2017), Dikki Apriyanto (PSDK 2016), dan Eti Rahayu (Teknik Geologi 2016) dengan Ibu Fitria Damayanti Berutu  S.E., S.S., M.Sc.,  sebagai Dosen Pendamping.

Inovasi pemanfaatan sekam padi ini berawal dari keprihatinan terhadap kondisi Desa Srihardono yang dipenuhi sampah sekam padi yang tidak termanfaatkan dengan baik. Melihat sekam padi yang hanya dibuang dipinggir-pinggir jalan dan menganggu pemandangan menggugah semangat lima mahasiwa tersebut untuk menjadikan sampah sebagai innovator penggerak ekonomi penduduk. Sekam padi yang berserakan di sepanjang jalan raya tersebut digiling untuk kemudian diberi lem dan dicetak menjadi gelas souvenir.

Tidak hanya pelatihan pemanfaatan sekam padi saja, kelima mahasiswa ini juga mengajarkan tata cara pembuatan, pengemasan, promosi dan pendampingan inovasi produk. Masyarakat di diajarkan tentang kecintaan terhadap lingkungan hidup yang bersih dan bebas sampah hingga bagaimana mengolah sampah yang awalanya tidak berharga menjadi punya daya jual yang ekonomis.

Kedepannya program ini diharapkan mampu menjdi inisiator pemanfaatan sekam padi di desa-desa lain dan mampu menjadi souvenir khas Pundong sebagai lumbung padi Kabupaten Bantul.

Dua Hari Digelar, Job Fair VDC SV UGM Banjir Peminat

Kamis (4/05/17), Pengunjung Job Fair Sekolah Vokasi UGM mencapai ribuan pengunjung di hari pertama, ditargetkan total 12.00-15.00 pengunjung dihari kedua. Mayoritas mereka merupakan mahasiswa tingkat akhir dan masyarakat umum yang sengaja mencari informasi lowongan kerja. Satu gelaran job fair telah sukses dilaksanakan, masih ada satu agenda serupa digelar di bulan November mendatang.

Melalui Vocational Development Center (VDC) job fair diselenggarakan ke-8 kalinya pada tanggal 3 – 4 Mei 2017  bertempat  di  Graha  Sabha Pramana UGM Yogyakarta Lantai 1. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu para lulusan dalam mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Sebanyak 51 perusahaan peserta Career Expo & Job Fair SV UGM periode Mei 2017 adalah perusahaan nasional dan multinasional yang telah dikenal oleh masyarakat. Berbagai posisi lowongan kerja akan banyak ditawarkan bagi para lulusan/calon lulusan SMA/SMK, Diploma, S1, dan S2.

“Tujuan utama kami memang untuk mengiringi wisudawan Mei 2017 Sekolah Vokasi, namun job fair ini terbuka untuk umum sehingga para pencari kerja umum lainnya terutama lulusan perguruan tinggi Jateng-DIY dapat mengikuti job fair,” ungkap IrHotma Prawoto S, MT., IP-Md selaku Manager VDC.

Lebih lanjut Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Perencanaan Strategik menyampaikan bahwa job fair hanya salah satu bentuk kerjasama yang SV UGM jalin dengan stakeholder.

“Selain menyediakan tempat recruitmen, VDC kini juga menyediakan SDM ahli untuk recruitmen sehingga pihak perusahaan tidak perlu repot. Tinggal datang saja ke Sekolah Vokasi kami akan siapkan,” tambahnya.

Dalam setiap kali penyelenggaraan job fair panitia mengikutsertakan banyak perusahaan. Mereka disediakan stan tempat untuk memberikan informasi lowongan kerja ke masyarakat. Dalam job fair ini, perusahaan melakukan  promosi, presentasi, pameran dan aktifitas rekruitmen langsung  di lokasi. Job fair juga sebagai sarana komunikasi dan jembatan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penempatan tenaga kerja sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan para pencari kerja.

Mahasiswa SV UGM Sabet Gelar Juara 1 Kompetisi Festival Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional

Kamis (27/04/17), Medan National Conference (MNC)-Festival Ilmiah Mahasiswa 2017 adalah event tahunan dari Universitas Negri Medan yang di dalamnya digelar Lomba Karya Tulis Nasional dengan tema “Mahakarya Anak Bangsa yang Inovatif dan Solutif dalan Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”. Peserta MNC-FILM 2017 adalah mahasiswa aktif  Program Diploma dan Sarjana sederajat Perguruan Tinggi atau Institusi di Indonesia.

Sekolah Vokasi UGM yang diwakili oleh Muslimin Septianto Mahasiswa Diploma IV Alat Berat’16 dan Dhita Safira Mahasiswa Teknik Geomatika’16 berhasil masuk sebagai 15 finalis terbaik dari 300 abstrak yang masuk ke panitia sebelum pulang dengan menyandang juara pertama.

Dilatarbelakangi fenomena kebakaran hutan yang tinggi yang mengakibatkan kerugian besar bagi Indonesia, Muslim dan Dhita membuat inovasi alat pendeteksi kebakaran bernama REST-PECT (Forest Protector). Alat pendeteksi kebakaran ini menggunakan suhu yang nantinya akan memberikan informasi ke ponsel penjaga hutan, ketika terjadi kebakaran hutan.

Ditemui di Ruang Humas Sekolah Vokasi, Muslim menyatakan bahwa sejauh ini alat ini masih dalam bentuk gagasan inovatif, tidak menutup kemungkinan akan diimplementasikan dan terus dikembangkan demi kebaikan bersama.

“REST-PECT akan diletakkan pada titik-titik panas, sehingga ketika terjadi kebakaran pembaca suhu akan meningkat drastis, alat ini akan segera mengirimkan hasil pembacaan suhu melalui jaringan internet ke penjaga hutan, sehingga pemadaman api bisa segera dilakukan,”  tambahnya.

 

SV UGM Gandeng PIP Semarang Buka Konsentrasi Teknika Perkapalan

Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi (SV) UGM mulai tahun 2017 akan membuka peminatan atau konsentrasi Teknika Perkapalan di bawah Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat. Peminatan ini dibuka sejalan dengan perjanjian kerja sama antara SV UGM dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang kelautan.

“Program Nawacita jelas menyoroti poros laut atau tol laut sebagai urat nadi penghubung negara ini yang selama ini belum terlalu tergarap. Karena itu, perlu sinergi dengan banyak pihak untuk menghasilkan SDM di bidang kemaritiman yang berdaya saing internasional,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara SV UGM dan PIP Semarang, Jumat (21/4) di Sekolah Vokasi UGM.

Wikan menjelaskan pembukaan program ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bersama yang ditandatangani UGM dengan Kementerian Perhubungan tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen di bidang transportasi pada bulan Januari silam. Bentuk kerja sama ini, menurutnya, merupakan suatu terobosan yang telah dinantikan oleh pemerintah, khususnya untuk memenuhi kebutuhan SDM unggul yang dapat menopang rencana pembangunan nasional dalam jangka panjang.

“Ini sudah ditunggu-tunggu oleh kementerian, dan pola kerja sama seperti ini nantinya akan diperluas menjadi percontohan bagi pengembangan SDM kemaritiman nasional. UGM sebagai perguruan tinggi yang telah memiliki tradisi yang lama dan sistem yang mapan diharapkan dapat menjadi pelopor dalam hal ini,” jelas Wikan.

Kepala Departemen Teknik Mesin, Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T., menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini nantinya akan mengikuti program pendidikan di kampus UGM, PIP, serta praktik di atas kapal secara bergantian. Selama 4 semester pertama, mahasiswa akan menempuh studi di UGM untuk dibekali dengan ilmu dasar seputar teknik mesin dan perawatan alat berat, kemudian, pada semester kelima, mahasiswa akan mempelajari hal-hal khusus terkait perkapalan di PIP. Pada semester keenam dan ketujuh, mahasiswa diberi kesempatan untuk terjun secara langsung di atas kapal sebelum menuntaskan tanggung jawab akademik berupa mata kuliah tambahan, KKN, serta tugas akhir pada semester kedelapan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan PIP Semarang, Capt. Sidrotul Muntaha, M.Si., M.Mar.,  memaparkan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini akan menerima sertifikasi kompetensi pelaut Ahli Teknika Tingkat III (ATT-III) sebagai bukti kompetensi yang dimiliki, termasuk memperoleh 9 sertifikat yang menjadi persyaratan kelengkapan utama untuk dapat bekerja di atas kapal.

Lebih lanjut ia memaparkan, di masa mendatang peluang bagi lulusan program Teknika Perkapalan ini terbuka lebar dan menjanjikan. Selain dapat memperoleh gaji yang relatif tinggi, lulusan yang bekerja di bidang kapal dapat memperoleh kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan internasional dan mengunjungi berbagai negara di dunia.

“Kebanyakan kapal-kapal luar negeri personilnya tidak lagi suka bekerja di atas laut, sehingga mereka kemudian merekrut awak dari negara-negara berkembang. Peluang ini yang kita ambil untuk menjual SDM yang profesional ke dalam pangsa pasar kemaritiman dunia. Lulusan program ini dengan ijazah kompetensi ATT-III bisa bekerja di atas kapal-kapal niaga di seluruh dunia,” paparnya.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, dijelaskan pula bahwa calon mahasiswa yang akan mengambil peminatan tersebut bisa mengikuti seleksi melalui 2 macam jalur, yaitu Ujian Mandiri (UM) UGM serta Ujian Tulis (UTUL) khusus untuk Sekolah Vokasi, dengan memilih Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat.

SV UGM Adakan Closing Ceremony sekaligus Visitasi JICA

Rabu (13/04/17), Badan kerja sama internasional Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui Program Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV) memberi dukungan  bagi warganegara Jepang yang ingin berkontribusi dalam pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Melalui kerjasama ini, relawan yang terlibat tidak hanya berkontribusi pada pembangunan di negara mitra tapi juga mendapatkan pengalaman berharga terkait persahabatan internasional dan wawasan internasional. Dikesempatan ini UGM khususnya SV menjadi salah satu fakultas yang mendapatkan bantuan expert dalam bidang pendidikan bahasa Jepang.

Sejak tahun 2015, salah satu relawan JOCV Yoshida Yoko sensei membantu proses belajar mengajar di Program Studi Diploma Bahasa Jepang. Beberapa prestasi mahasiswa berhasil diraih atas bimbingannya, seperti lomba pidato bahasa jepang dan program exchange ke Jepang untuk mahasiswa program studi Diploma Bahasa Jepang.

Ditemui di Ruang SV 138 saat acara closing ceremony program JOCV, Yoshida sensei mengaku sangat bahagia bisa berbagi ilmu dan menjadi bagian dari SV UGM selama satu tahun lebih. “Banyak kenangan yang berharga dan tak terlupakan selama di Indonesia,”  ungkapnya.

“Selain bahasa, kami memiliki expert di bidang administrasi, pekerjaan umum, pertanian, kehutanan, perikanan, energi, pertambangan, pariwisata, kesehatan dan olahraga jika dikemudian hari kita menjalin kerjasama lagi,” jelasnya.

Hadir dalam acara closing ceremony program JOCV Mrs. Imai Yuki selaku perwakilan JICA.  Acara ini sekaligus dimanfaatkan Mrs. Imai Yuki untuk berkunjung ke SV UGM mengevaluasi program yang sudah berjalan selama ini dan merencanakan program kerjasama selanjutnya yang memungkinkan untuk dilakukan kedua belah pihak (SV UGM dan JOCV).

“Kami sangat bersyukur bisa bekerjasama dengan SV UGM, dan untuk selanjutnya kami berharap bisa melakukan kerjasama lagi tidak hanya di prodi Bahasa Jepang namun di prodi lainnya, karena kami memiliki relawan expert  dibanyak klasifikasi bidang,” harapnya.

SV UGM Resmikan Laboratorium TEVocS : Tes Bahasa Inggris untuk Mahasiswa Vokasi

Jumat (7/4), Sekolah Vokasi UGM meresmikan Laboratorium Test English for Vocational Students (TEVocS), yang merupakan sebuah tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa Vokasi UGM. TEVocS yang berdurasi selama 45 menit, terdiri atas listening dan reading merupakan rancangan dari prodi D3 Bahasa Inggris SV UGM bekerja sama dengan BNI untuk menyediakan 20 unit komputer senilai Rp. 150.000.000,00.

Peresmian Lab TEVocS ditandai dengan pemotongan pita oleh Wikan Sakarinto, selaku Dekan SV UGM dan disaksikan oleh para Wakil Dekan, Dosen Prodi Bahasa Inggris dan Pimpinan BNI Cabang UGM. Menurut Wikan, keberadaan laboratorium bahasa, khususnya untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, merupakan keharusan di tengah arus globalisasi karena tanpa penguasaan bahasa Inggris maka lulusan Sekolah Vokasi UGM hanya akan menjadi pekerja.

“Saya kira ini keharusan dan menjadi salah satu syarat kelulusan SV UGM. Dengan menguasai bahasa, terutama bahasa Inggris, para lulusan tidak sekadar bekerja namun bisa menjadi pemimpin karena ini jembatan dalam berkomunikasi,” katanya.

Lab TEVocS sendiri akan dikelola oleh Tim dari Vocational Development Center (VDC) SV UGM, dimana seluruh mahasiwa SV UGM berkesempatan mengikuti TEVocS gratis untuk tes pertama, sedangkan jika ingin mengulangi tes kembali setiap mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp. 125.000.00.

Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP.MD., selaku Manajer VDC menyampaikan bahwa keinginan SV UGM memiliki laboratorium tes bahasa Inggris sudah lama. Keberadaan Laboratorium TEVocS ini diharapkan bisa memfasilitasi para mahasiswa SV UGM untuk mengukur tingkat kemampuan berbahasa Inggris.

“Untuk sementara tes TEVocS ini hanya diperuntukkan untuk mahasiswa SV UGM, namun tidak menutup kemungkinan, di masa mendatang TEVocS ini juga dapat terbuka untuk umum” pungkasnya.