Arsip:

Rilis Berita

Job Fair SV UGM 2014 Sukses Digelar

JOB FAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIR Bertempat di Jogja Expo Center (JEC), Sekolah Vokasi (SV) UGM menggelar acara Job Fair 2014. Acara yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 18 sampai dengan 19 November ini turut diikuti oleh puluhan perusahaan berskala nasional maupun multinasional.

“Sekolah Vokasi secara rutin menggelar acara Job Fair setiap tahunnya pada bulan Mei dan November” papar Maun Budiyanto, S.T., M.T., selaku Wakil Direktur Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama SV UGM.

Maun juga menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya Job Fair ini adalah untuk memfasilitasi para pencari kerja, baik lulusan D3 sekolah vokasi ataupun pencari kerja lainnya, untuk dipertemukan dengan perusahaan pengguna tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Antusias para pencari kerja sangat tinggi terbukti dengan banyaknya pengunjung Job Fair baik hari pertama ataupun hari kedua, sehingga mengakibatkan antrian panjang yang memenuhi pintu masuk gedung JEC.

Suksesnya acara Job Fair SV UGM 2014 ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama Perusahaan-Perusahaan dan banyak pihak yang ikut ambil bagian di acara tersebut. Untuk itu, segenap panitia Job Fair SV UGM 2014 mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya, serta tak lupa SV UGM turut mengundang kembali perusahaan-perusahaan yang telah bergabung pada Job Fair 2014 ini untuk bergabung kembali pada acara Job Fair SV UGM 2015 yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Mei dan November 2015 mendatang.

Temu Alumni SV UGM ke 1

temu alumniiiiiiiiiiiiiSabtu (29/11), Sekolah Vokasi (SV) UGM menyelenggarakan acara Temu Alumni Sekolah Vokasi UGM ke 1. Bertempat di Hall Perpustakaan SV UGM, acara yang berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB  ini mengusung tema “Penguatan Jejaring Alumni, dalam rangka Pembentukan Keluarga Alumni Sekolah Vokasi UGM”

Direktur SV UGM, Ir. Hotma Prawoto, S., M.T., IP-MD berkesempatan membuka langsung acara tersebut. Dalam sambutannya, Ir. Hotma menyampaikan bahwa ini adalah pertama kalinya sekolah vokasi mengumpulkan para alumni. Harapannya, dengan diadakannya pertemuan ini dapat membentuk sebuah ikatan keluarga alumni Sekolah Vokasi UGM.

“Kami sangat bersyukur, disela-sela kesibukan para alumni, masih bisa menyempatkan diri untuk hadir dalam acara ini.  Hal ini menjadi bukti bahwa para alumni masih sangat peduli terhadap Sekolah Vokasi,” papar Hotma.

Acara temu alumni ini dihadiri oleh alumni dari beberapa angkatan, dari angkatan 1985, yang pada waktu perkuliahan masih bergabung dengan fakultas dari program studi terkait, sampai dengan alumi yang paling muda, yaitu lulusan tahun 2014.  Acara berjalan sangat lancar dengan dimeriahkan oleh beberapa penampilan dari mahasiswa Sekolah Vokasi, yang terdiri dari vocal group, kolaborasi seni angklung dan kebudayaan korea, serta tari-tarian tradisional.

Puncak acara yaitu berupa musyawarah terkait pemilihan anggota formatur yang akan membentuk Ikatan Keluarga Alumni SV UGM yang kemudian tim formatur tersebut selama 1 sampai dengan 2 bulan berkewajiban untuk merumuskan pembentukan Organisasi Ikatan Keluarga Alumni SV UGM.

SV UGM gelar Pelatihan Akuntansi Pemerintahan BMN/BMD

pelatihan administrasi bmn bmd Selasa (11/11) bertempat di Univercity Club UGM, Sekolah Vokasi (SV) UGM mengadakan Pelatihan Akuntansi Pemerintahan Barang Milik Negara / Barang Milik Daerah (BMN/BMD).

Direktur Sekolah Vokasi, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-MD berkesempatan untuk membuka pelatihan tersebut. Pelatihan berlangsung selama 2 (dua) hari, yaitu hari Selasa dan Rabu (11-12) November 2014, dengan mengundang Narasumber atau Pemateri diantaranya adalah Dosen UGM yaitu Ahmad Amin, SE.,M.Sc., dan Faiz Zamzami, SE., M.Acc.,QIA., serta  Mukh. Nurkholis, AK., BPK., CA., yang merupakan Konsultan pajak sekaligus Kuasa Hukum Pajak di Yogyakarta.

Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu program kerja Vocational Development Center (VDC) yang berada dibawah kendali Wakil Direktur Bidang Penelitian Pengabdian dan Kerjasama, yaitu Ma’un Budiyanto, S.T., M.T. Peserta pelatihan diantaranya adalah perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian Perdaganan Koperasi (Perindakop) Kabupaten Sleman, dan Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPAD) Kabupaten Sleman.

Jadwal Seleksi Wawancara Calon Panitia PMB SV UGM 2015

Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa calon Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) SV UGM tahun 2015 yang telah lolos seleksi administrasi bahwa seleksi tahap selanjutnya yaitu seleksi wawancara akan dilaksanakan pada :

hari         : Senin & Selasa (10 & 11 November 2014)

jam         : 18.30 – 20.00 WIB

tempat  : R. 138 SV UGM

 

berikut nama-nama calon panitia PMB SV UGM 2015 dan jadwal seleksi wawancara

hari Senin 10 November 2014

1 FETY ANDRIANING Y 2014 AGROINDUSTRI
2 Maylan Iga Prastika 2014 AGROINDUSTRI
3 Nia Zahrotul Muniroh 2014 AKUNTANSI
4 WILDAN PINAYUNG 2014 AKUNTANSI
5 Yuni Rakhmatika 2014 AKUNTANSI
6 AISYAH TISSAFAHMA AZIZAH 2013 BAHASA INGGRIS
7 Erika Fajar Mulyati 2014 Bidan Pendidik
8 PRAMESTI NURUL HUDA 2014 ELINS
9 KHOIRUL HIDAYAH 2014 KEARSIPAN
10 RIZDIANA NUR HANI 2014 KEARSIPAN
11 GALEH PRIMADANI 2014 KEHUTANAN
12 IRSYAD ARDY HARYANTO 2013 KEPARIWISATAAN
13 SUPARYANTO 2013 KEPARIWISATAAN
14 M. Ali Akbar Huzain 2013 KOMSI
15 DIAH SEPTIANI 2013 KOMSI
16 NILA NUR LITA SARI 2014 KOMSI
17 AISYAH CAHYANING M 2014 KOMSI

 

hari Selasa, 11 November 2014

1 ATIKA INDANA ZULFA 2014 KOMSI
2 ISNAINI NOR R 2014 KOMSI
3 FARISTA DWI W 2014 KOMSI
4 Aditya Rikky Septianto 2013 KOMSI
5 Ade Rizky Madyaratri 2013 Manajemen
6 MUHAMMAD NUR ROHMAN 2013 METINS
7 IKHWANUL SHOFIQI 2013 METINS
8 LAILATUL ISNAENI 2013 METINS
9 Addina Hanif Norrahma 2013 REKAM MEDIS
10 Widya Oktamiyani 2013 REKAM MEDIS
11 IMANDINI ANGGIMELYA PUTRI 2014 REKAM MEDIS
12 SABRINA DEVINTASARI 2014 TEKNIK ELEKTRO
13 Khusnul Khotimah 2014 TEKNIK GEOMATIKA
14 LADY SUCI UTAMI 2014 TEKNIK GEOMATIKA
15 ANNISA MIFTAHUL YUMNANI 2014 TEKNIK GEOMATIKA
16 KHOERUL ANAM 2013 TEKNOLOGI JARINGAN
17 WAKHID RAHMANING NUGROHO 2013 TEKNOLOGI JARINGAN

Atlet Taekwondo SV UGM raih Juara Umum di Porsenigama 2014

taekwondoSelasa (02/11) Sekolah Vokasi (SV) UGM berhasil meraih juara umum taekwondo di ajang Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada (Porsenigama) 2014. Pada ajang perlombaan tersebut, SV mengirimkan 18 atlet taekwondo yang merupakan anggota dari UKM Taekwondo SV UGM. Dari 18 atlet tersebut, 13 diantaranya berhasil memperoleh 3 Emas yaitu Taufik (DTE), Intan (Pengelolaan Hutan) dan Rizky (DTJ), 3 orang lainnya yang berhasil meraih perak yaitu Tika (Pengelolaan Hutan), Shinta dan Ratna (Bahasa Jepang). Disamping itu, 7 atlet taekwondo SV yaitu Yoga (DTE), Dwi dan Ayu (DTS), Nisa dan Flashy (Kebidanan), Banu (Elins) serta Pramuditya (DTM) berhasil meraih perunggu sehingga berhasil menambah perolehan poin menjadi 31 dan mengantarkan SV UGM menjadi juara umum Taekwondo di Porsenigama 2014.

Arul (DTM) selaku manager dari tim atlet taekwondo mengaku bangga dan sangat berterimakasih atas kerja keras para atlet taekwondo SV UGM yang telah berjuang dan memberikan yang terbaik untuk Sekolah Vokasi UGM.

“Kami sangat bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para atlet sehingga pada Porsenigama 2014 ini kami berhasil memperoleh juara umum taekwondo,” papar Arul (4/11) di Sekolah Vokasi UGM.

Direktur SV UGM Menjadi Ketua Forkom Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia

PAK HOTMASekolah Vokasi (SV) UGM menggelar Kongres Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia pada Selasa (28/10) di hall Perpustakaan SV UGM.

Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-Md., menyampaikan bahwa tujuan utama dari diselenggarakannya Kongres tersebut adalah membentuk Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (Forkom PTVI) sehingga dapat terjalin komunikasi dalam rangka penguatan pendidikan tinggi sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi dan memenangkan persaingan global.

            Prof.Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.,Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, berkesempatan untuk memberikan keynote speech dalam acara Kongres yang dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi yang mengelola pendidikan sekolah vokasi di Indonesia, Pemerintah dan juga perwakilan dari Industri.

Dalam pidatonya Prof. Dwikorita sangat menyayangkan bahwa dukungan Pemerintah untuk pendidikan tinggi sekolah vokasi dari sisi kurikulum dan anggaran belum sepenuhnya maksimal. Prof. Dwikorita juga menyampaikan bahwa sudah seharusnya para pengelola pendidikan vokasi saling bekerjasama untuk menyusun kurikulum pendidikan vokasi dan memberikan masukan pada pemerintah untuk pengembangan pendidikan tinggi vokasi.

Acara yang diawali dengan Workshop Peningkatan Peran dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Vokasi ini menghadirkan pembicara dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Kemdikbud RI, Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen DIKTI dan juga Direktur Sekolah Vokasi UGM.

Acara dilanjutkan dengan sidang pleno Forkom PTVI, dalam acara ini Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-Md., terpilih menjadi ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia. Dalam sidang pleno tersebut, telah dirumuskan naskah akademik tentang konsep pengembangan sistem pendidikan nasional yang memberikan pengakuan terhadap seluruh institusi pendidikan tinggi vokasi di Indonesia.

Kelas Bahasa Inggris International Community (IC) SV UGM

KUI Kelas bahasaInternational Community (IC) SV UGM kembali menyelenggarakan pertemuan kedua pada hari Selasa, 28 Oktober 2014 di Ruang 225 SV UGM. Agenda dalam pertemuan kali ini adalah pre test bahasa Inggris untuk mahasiswa SV yang bergabung menjadi anggota IC SV UGM.

Materi yang digunakan untuk pre test ini mencakup materi pokok/umum dalam Bahasa Inggris. Hasil pre test tersebut akan digunakan untuk pemetaan kecakapan dalam berbahasa Inggris sehingga lebih memudahkan dalam proses transfer ilmu.

Dengan adanya pertemuan IC secara rutin ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan dalam berbahasa inggris bagi mahasiswa SV UGM. Selain itu,komunitas ini juga dijadikan wadah bagi Mahasiswa SV UGM, sehingga lebih mudah mengakses informasi terkait kegiatan-kegiatan Internasional yang ada di SV UGM.

Rencananya, International Community SV UGM akan menyelenggarakan pertemuan secara rutin satu minggu sekali pada hari Selasa di jam dan tempat yang sama. Komunitas ini terbuka untuk seluruh mahasiswa SV UGM, bagi mahasiswa yang belum mendaftar menjadi anggota IC bisa menghubungi staff Kantor Urusan Internasional (KUI) SV UGM, di gedung SV UGM lantai 2.

Rapat Senat Terbuka Sekolah Vokasi UGM 2014

IMG_5829Senin (27/10) Sekolah Vokasi (SV) UGM menyelenggarakan rapat senat terbuka dalam rangka Dies Nataslis ke 5 SV UGM. Bertempat di hall perpustakaan SV UGM, acara yang dimulai dari jam 09.00 ini dibuka secara langsung oleh Ketua Senat Sementara, Dr. Fahmi Radhi, M.B.A.

Serangkaian acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada bersama tim paduan suara SV UGM. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Bapak Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku Direktur Southeas Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Indonesia, yang berkesempatan menyampaikan pidato Dies Natalis ke-5 SV UGM dengan tema Upaya Peningkatan Karakter Pendidikan Vokasi di Asia Tenggara.

Dalam pidatonya, Dr. Gatot menyampaikan bahwa untuk menciptakan lulusan Sekolah Vokasi yang berkarakter, perlu adanya peningkatan kompetensi, kerja keras, jejaring, tanggung jawab, komunikasi dan passion. Selain itu, fleksibel atau lentur juga merupakan salah satu sifat yang perlu di miliki oleh alumni Sekolah Vokasi UGM.

Direktur Sekolah Vokasi UGM, Bapak Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T ., IP-Md dalam Laporan Tahunan Direktur Sekolah Vokasi UGM menyampaikan beberapa hal penting terkait pencapaian-pencapaian dalam bidang akademik dan kemahasiswaan, sumber daya manusia, asset dan keuangan serta bidang penelitian, pengabdian dan kerjasama yang ada di Sekolah Vokasi UGM.

“Di bidang kerjasama nternasional, tercatat peningkatan jumlah yang sangat luar biasa dibandingkan dengan kerjasama Internasional di tahun 2013” papar Hotma.

Pada kesempatan tersebut, Ir. Hotma juga memperkenalkan karya inovatif dari Dosen SV UGM yang layak untuk diapresiasi, diantaranya adalah Dr. Endang Soelistyowati sebagai penggagas TEVocS, Aris Hendrayanto,S.T., M.Eng, dengan karya Mini Computer Numerical Control (CNC), Ir. F. Eko Wismo Winarto M.Sc., PhD, beserta Tim dengan karya Alat Sedot Debu Vulkanik, Fahmizal, S.T., M.Sc, dengan karya Intelegent Robotoc Services, dan Lava Himawan, S.T., M.T., dengan karyanya Easy Lightweight Fast Concrete Block sebagai material alternatif untuk dinding ringan.

Direktur SV UGM juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi Sekolah Vokasi UGM, yaitu Anissa Megia Sari dari program studi PJSIG, dimana Mahasiswa tersebut telah mewakili Sekolah Vokasi UGM dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional.

Peninjauan Tim Pengabdian Masyarakat SV UGM di Desa Tancep, Ngawen, GK

PM NGAWEN
Selasa, 21 Oktober 2014 Direktur Sekolah Vokasi, Ir. Hotma Prawoto M.T., IP-Md., beserta rombongan Tim Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Vokasi (SV) UGM melakukan peninjauan hasil Pengabdian Masyarakat di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul.
Sebelumnya, Sekolah Vokasi UGM telah melakukan kerjasama dalam hal Pengabdian Masyarakat dengan SMK Negeri Ngawen dengan membantu membuka jurusan Alat Berat di SMK tersebut. Dalam acara ini turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Kidul, Sekretaris Desa Ngawen, Kepala Sekolah beserta seluruh guru dan siswa jurusan Alat Berat SMK N Ngawen.
Ir. Hotma dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2015 mendatang, Sekolah Vokasi berkeinginan untuk melanjutkan program Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Ngawen, bukan hanya bantuan pendidikan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

“Desa Tancep merupakan desa yang layak untuk dikembangkan, untuk itu Sekolah Vokasi UGM bermaksud untuk kembali melanjutkan program Pengabdian Masyarakat di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen di tahun 2015 mendatang,” kata Hotma.

Kepala SMK N Ngawen, Basuki, M.Pd., berterima kasih dan menyambut baik atas kerjasama yang terjalin antara Sekolah Vokasi dengan SMK N Ngawen.

“Sekolah Vokasi UGM telah menyumbangkan banyak hal kepada SMK N Ngawen, dari bimbingan kurikulum, pemberian beasiswa kepada siswa-siwi yang kurang mampu dan banyak hal lainnya.” Papar Basuki.

Basuki juga menyampaikan harapannya agar program pengabdian masyarakat di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen ini tetap terjalin dan terus berkesinambungan.

Kegiatan tersebut ditutup dengan acara peresmian pembukaan akses jalan di Desa Tancep yang merupakan salah satu program Tim Pengabdian Masyarakat SV UGM. Direktur Sekolah Vokasi UGM secara langsung meresmikan pembukaan jalan tersebut yang ditandai dengan pemotongan pita dan melakukan survey perjalanan menyusuri jalan baru tersebut. Dengan demikian, akses jalan baru di Desa Tancep ini resmi dapat digunakan dan harapannya dengan adanya pembukaan jalan ini mampu memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat setempat.

Testimoni Mahasiswa SV UGM Berkesempatan Sekolah di Korea: Ashri Rachmawati

korea henri ashriSaya dan Korea

Nama saya Ashri Rachmawati. Saya mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada jurusan Bahasa Korea angkatan tahun 2012 yang tengah menempuh program beasiswa pertukaran pelajar di Korea Selatan selama satu tahun. Oke, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita singkat tentang pengalaman saya selama berada di Negeri Ginseng ini.

Mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri tentu merupakan keinginan setiap mahasiswa, apalagi bila mendapat full beasiswa dan tanpa mengerluarkan uang sepeserpun. Ya, Alhamdulillah beasiswa yang saya dapatkan ini termasuk full beasiswa dimana pihak penerima beasiswa tidak mengeluarkan uang sepeserpun selama menempuh program ini, bahkan saya mendapat uang untuk kehidupan sehari-hari tiap bulannya. Beasiswa ini disebut dengan beasiswa Korean Global Scholarship Program (KGSP). Dari namanya saja kita sudah bisa tahu kalau beasiswa ini merupakan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Korea. Jadi, setiap semester atau setiap tahun pemerintah Korea memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk belajar di Korea. Jangka waktunyapun bermacam-macam, ada program beasiswa selama lima tahun, satu tahun, maupun satu semester.

Untuk bisa mendapatkan beasiswa ini tentunya tidak mudah karena tidak sedikit mahasiswa yang ingin mendapatkannya dan dengan proses seleksi yang ketat. Maka dari itu, kita harus menjadi mahasiswa terbaik dan aktif di kelas maupun di luar kelas. Setiap program beasiswa memiliki tahapan seleksi yang berbeda, tetapi pertama program studi yang akan menyeleksi para mahsiswa yang akan mengajukan beasiswa tersebut, selanjutnya pihak NIIED (National Institute for International Education) akan menyeleksi kembali berkas-berkas yang diajukan oleh program studi. Apabila lolos seleksi ini berkas kita akan diberikan ke Universitas yang dituju. Tidak mudah bukan? Untuk itu, mendapatkan nilai minimal B dan IPK minimal 3,5 merupakan suatu keharusan bagi mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa-beasiswa ini. Selain itu, kita juga harus memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik dan memilki nilai TOEFL lebih dari 500 karena selama menempuh program studi exchange pengantar mata kuliah menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Korea.

Berawal dari Hobi

Dari SMA belajar bahasa dan Kebudayaan negeri lain merupakan hobi saya walaupun dulunya saya berada di kelas IPA. Semenjak demam K-Pop mulai merajalela di Indonesia saya menjadi semakin penasaran tentang Korea. Memang dulunya saya termasuk orang yang suka dengan K-pop, bahkan bisa dikatakan tergila-gila dengan hal-hal yang berbau Korea. Oleh karena itu berbekal dengan internet dan buku yang saya pinjam dari teman saya, saya mulai belajar Hangeul (tulisan Korea) dan beberapa tata bahasa Korea dasar.

Setelah lulus SMA dengan dukungan orang tua, saya memutuskan untuk mengambil jurusan bahasa Korea karena belajar bahasa adalah hobi saya. Selain itu, karena akhir-akhir ini Korea menjadi Negara yang semakin berkembang dan hubungan antara Indonesia dan Korea semakin erat, saya pikir nantinya lapangan kerja yang berhubungan dengan korea akan semakin banyak. Ditambah lagi karean di Indonesia hanya sedikit universitas yang memiliki jurusan bahasa Korea.

Meskipun setelah merasakan tinggal di Korea minat saya terhadap K-pop semakin menurun, tetapi tidak mengurangi minat saya untuk belajar bahasa dan kebudayaan Korea. Bahkan saya, mulai tertarik dengan sejarah, teknologi, dan perkembangan Korea, karena dulunya Korea berada di tingkat yang sama dengan Negara Indonesia. Tetapi jika dilihat saat ini, Korea menjadi semakin maju dalam teknologi dan sumber daya manusianya. Padahal, apabila diamati Negara Indonesia sebenarnya lebih kaya daripada Korea karena kita memilki sumber daya yang lebih berlimpah, tapi mengapa sekarang Korea bisa lebih maju dari Negara kita? Untuk itulah dengan merasakan secara langsung kehidupan Korea diharapkan nantinya kita bisa menerapkan hal-hal yang membuat Korea maju seperti sekarang ini.

Kesan pertama dan Kehidupan di Korea

Setelah melalui perjuangan untuk mendapatkan beasiswa ini, akhirnya saya dan seorang lagi teman saya yang bernama Henry bisa berangkat ke Korea untuk menuntut ilmu selama satu tahun. Kami berdua diterima di Universitas yang sama yaitu Gangneung Wonju National University yang berada di Gangneung, Gangwon-do. Saat pertama kali tiba di Gangneung, masih banyak salju yang menumpuk dan kami juga masih merasakan hujan salju, walaupun saat itu bulan Maret. Karena saat itu merupakan pertama kalinya bagi kami merasakan salju secara langsung kami sangat excited. Kami bermain-main dengan salju, menggambil gambar berlatar belakang salju, menuliskan nama teman diatas salju dan lain sebagainya. Gangneung juga merupakan salah satu kota yang cuacanya sangat dingin pada saat musim dingin. Selama berada disini apabila ingin pergi kemana saja kita banyak menggunakan transportasi umum dan lebih banyak berjalan.

Disini kami juga bertemu dangan banyak teman dari berbagai negara, seperti Brunei Darussalam, Thailand, Afrika Selatan, Jepang, Rusia, Khazakhistan, Amerika, China, Mongolia dan lain sebagainya. Kami semua saling bertukar bahasa dan budaya, dan belajar untuk mengerti dan memahami budaya setiap negara. Hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan karena pada dasarnya saya memang suka belajar budaya negara lain. Jadi, tidak hanya belajar budaya Korea, tapi kami juga bisa mengetahui budaya dan karakter orang-orang dari negara lain selama berada disini.
Kami juga banyak berkunjung ditempat-tempat dan festival yang menarik di Korea baik bersama dengan teman-teman dari kelas Ohaktang (kelas bagi mahasiswa asing yang belajar bahasa Korea) maupun dengan kelompok yang lebih kecil. Kunjungan pertama kami adalah di Danau Gyeongpo dan Pantai Gyeongpo. Saat itu adalah musim semi dan di sekitar danau Gyeongpo banyak terdapat pohon sakura. Karena sepanjang jalan menuju danau Gyeongpo banyak terdapat buang sakura kami bisa menikmati keindahan bunga Sakura. Di sekitar Gyeongpo juga terdapat Hanok (sebutan untuk rumah Korea zaman dulu) yang bersejarah.

Memasuki, musim panas kami juga berpartisipasi mengikuti karnaval untuk pembukaan festival Danoje yang setiap tahunnya diadakan oleh pemerintah kota Gangneung dan merupakan salah satu festival terbesar di Korea. Pada kesempatan itu, kami memakai pakaian tradisional kami, batik dan Kebaya, dan bersama teman-teman dari Korea dan negara lain, kami berjalan dan menari di sepanjang jalan. Walaupun lelah dan berat kami sangat senang karena saat itu kami diperkenakan umtuk mempernalkan Indonesia. Kami juga pergi ke tempat-tempat terkenal dan menarik seperti Everland, yang merupakan dufannya Korea, kuil-kuil Buddha, dan juga Ke Gunung Seorak yang terkenal untuk melaksanakan MT (makrab). Saya juga diberi kesempatan untuk melakukan presentasi di depan mahasiswa Korea. Walaupun awalnya takut dan nervous, Alhamdulillah dengan usaha keras saya bisa melakukannya dengan baik.

Dari segi pendidikan, dapat saya katakan sistem penilain di Korea sangatlah berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia semua mahasiswa bisa mendapatkan nilai A apabila mereka bisa melakukan yang terbaik, tetapi di Korea setiap nilai memilki jumlah batasan jadi misal, 10% terbaik pertama bisa mendapatkan nilai A, lalu 10% berikutnya mendapat nilai B dan seterusnya. Mungkin dikarenkan sistem penilaian yang seperti ini persaingan antar mahasiswa semakin mengingkat karena untuk mendapatkan nilai yang terbaik harus menjadi yang terbaik di kelas. Setiap hari banyak siswa yang belajar di perpustakaan, pulang jam 1 dini hari dari perpustakaan merupakan hal yang wajar, bahkan saat menjelang periode ujian perpustakaan buak 24 jam dan kita harus membooking tempat duduk dulu karena banyaknya siswa yang ingin belajar di perpustakaan. Selama belajar disini, saya banyak mendapatkan pengalaman yang berharga. Saya bisa mengerti sistem belajar, persaingan, dan budaya Korea yang mungkin menjadikan Korea negara maju seperti saat ini.

Oleh:
Ashri Rachmawati
2012/327922/SV/98