The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mempersembahkan seminar internasional “EdTech Horizons: Exploring the Future of Open Distance Learning with AI and Beyond.” Seminar ini diadakan pada hari Kamis, 19 September 2024, di Ballroom Teaching Industry Learning Centre (TILC), Sekolah Vokasi UGM. Dengan menghadirkan pakar, pendidik, serta pembuat kebijakan dari berbagai negara di Asia Tenggara, seminar ini bertujuan untuk membahas perkembangan terbaru dan tantangan teknologi pendidikan (EdTech) serta Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) atau Open Distance Learning (ODL).
Acara ini dihadiri oleh perwakilan negara anggota SEAMEO, termasuk Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Thailand. Para ahli ini berbagi wawasan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan teknologi terbaru seperti Virtual Reality (VR), Augmented reality (AR), serta blockchain mengubah sudut pandang pembelajaran jarak jauh saat ini.
Selain itu, seminar internasional ini juga mengeksplorasi kekuatan transformasional AI dan teknologi terbaru dalam ODL, dengan membahas beberapa tema kunci seperti peran AI dalam meningkatkan pembelajaran personalisasi dan keterlibatan siswa, integrasi VR dan AR dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang imersif, serta strategi untuk mengatasi tantangan seperti kesenjangan digital, privasi data, dan pelatihan guru dalam konteks EdTech.
Dalam sambutannya, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., dekan Sekolah Vokasi UGM, menekankan pentingnya memanfaatkan AI dan teknologi terbaru untuk meningkatkan pembelajaran terbuka jarak jauh. Beliau juga menyoroti potensi kolaborasi regional yang transformatif dalam bidang pendidikan. Selain itu, dengan diadakannya seminar ini juga menjadi kebanggaan bagi Sekolah Vokasi UGM menjadi tuan rumah seminar ini dan mendorong upaya kolektif untuk memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh Asia Tenggara. “Ini adalah momen penting bagi kita semua, terutama di Asia Tenggara, dimana sistem pendidikan, budaya, dan tantangan yang beragam memerlukan solusi kolaboratif. Seminar ini akan berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dari seluruh kawasan.”, ungkapnya.
Selanjutnya, Dr. Wahyudi, Direktur SEAMOLEC, menekankan pentingnya kolaborasi regional dalam menghadapi EdTech. Beliau menyampaikan, “Masa depan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari teknologi, dan dengan bekerja sama lintas negara, kita dapat memastikan bahwa Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) mencapai potensinya di Asia Tenggara.”
Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM, yang mewakili Rektor UGM, juga menyoroti pentingnya forum seperti ini dalam sambutannya. “Melalui seminar ini, kami berharap tidak hanya mengeksplorasi peluang yang dihadirkan oleh AI dan teknologi terbaru, tetapi juga memastikan bahwa sistem pendidikan kami tetap inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.”, ujarnya.
Seminar ini menampilkan serangkaian sesi pleno yang diikuti dengan diskusi interaktif yang dimodelkan menyerupai diskusi kelompok terarah (FGD). Para pakar dari Asia Tenggara berbagi pengalaman spesifik negara mereka dalam mengimplementasikan AI dan teknologi lainnya dalam ODL. Peserta seminar juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan para pembicara melalui sesi tanya jawab yang dipandu, sehingga menciptakan pertukaran gagasan dan praktik terbaik secara kolaboratif.
Adapun pembicara utama yang hadir dalam seminar ini meliputi perwakilan SEAMEO SEAMOLEC dari berbagai negara, yakni Mr. Pengiran Haji Bahrin bin Pengiran Sulaiman, Brunei Darussalam (Head of Educational Technology Centre Ministry of Education Negara Brunei Darussalam), Mr. Sok Tha, Cambodia (Director of Information Technology Department, the Ministry of Education, Youth and Sport of Cambodia), Dr. Yudhistira Nugraha, Indonesia (Head of Center for Data and Information Technology, the Ministry of Education and Culture of Indonesia, Mr. Phoukhaoka Sacklokham, Lao PDR (Director-General ICT Center for Education and Sports, the Ministry of Education and Sports of Lao PDR), Prof. Dr. Nu Nu Yi, Myanmar (Pro Rector of Yangon University of Distance Education), Dr. Ria Mae Borromeo, The Philippines (Director, Office of Student Affair University of the Philippines Open University (UPOU)), Mdm. Lee Lin Yee, Singapore (Divisional Director of Educational Technology Division, the Ministry of Education of Singapore), serta Asst. Prof. Dr. Phanompatt Smittananda, Thailand (Acting President of Sukhothai Thammathirat Open University (STOU)).
Sesi pleno yang membahas topik secara komprehensif pun berjalan lancar dan dipandu oleh Dr.Eng. Yosephus Ardean Kurnianto Prayitno, S.T., M.Eng. (Dosen Sekolah Vokasi UGM) dan Dipl.Ing (BA), Cahya Kusuma Ratih, S.ST, MT (Deputy Director for Programme SEAMEO SEAMOLEC) selaku moderator. Peserta dari seluruh wilayah Asia Tenggara mengeksplorasi berbagai peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh EdTech, dan pada akhirnya menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan bagi pembuat kebijakan dan praktisi untuk meningkatkan efektivitas ODL menggunakan AI dan teknologi terbaru.
Penulis: Nadiva Rizkita Agustin
Editor: Humas SV UGM