Arsip:

SDGs10 Berkurangnya Kesenjangan

Para mahasiswa Sekolah Vokasi UGM sedang berpartisipasi dalam sesi pembelajaran bahasa Jepang dan Korea, mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya yang esensial untuk mendukung keberlanjutan dan global citizenship.

Memahami Latar Belakang Budaya dan Pola Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan Bahasa Korea di Sekolah Vokasi UGM

Di era globalisasi yang semakin mendominasi, pentingnya pendidikan bahasa asing tidak bisa diabaikan. Penguasaan bahasa asing dan kemampuan berkomunikasi lintas budaya adalah keterampilan dasar yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan dan karier di masa depan dan termasuk ke dalam kerangka keterampilan utama di abad ke21. Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga profesional terampil di pasar kerja global, kebutuhan untuk berkomunikasi secara efektif dan memahami berbagai budaya menjadi semakin vital. Pembelajaran bahasa asing di perguruan tinggi berfokus pada pengembangan kompetensi manusia yang dilengkapi dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni serta pemahaman mendalam mengenai interaksi budaya. Hal ini selaras dengan kebutuhan pasar kerja yang menginginkan individu yang mampu beradaptasi dalam lingkungan budaya yang beragam.

Kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan Desa Wisata Grogol menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan komunitas.

Pengembangan Paket Wisata Berbasis Event Budaya di Desa Wisata Grogol

Dalam sebuah inisiatif penting untuk mempromosikan pariwisata budaya, Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata (BPW) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Desa Wisata Grogol di Gunungkidul untuk mengembangkan paket wisata berbasis event budaya yang disebut “Kanca Budaya.” Paket inovatif ini bertujuan untuk menarik wisatawan domestik dan internasional dengan menawarkan berbagai aktivitas budaya yang menampilkan warisan kaya daerah tersebut.

ilustrasi: pinjaman online

Tim Pengabdian Sekolah Vokasi UGM Mendorong Kelompok Muda Demangrejo Buat Video Edukasi “Pinjol”

Kelompok pengabdian Sekolah Vokasi (SV) UGM mendorong pemberdayaan pemuda lokal dari Demangrejo, Kulon Progo, hingga berhasil memproduksi video edukasi bertajuk “Pinjol” (pinjaman online). Proyek ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memberikan akses yang setara terhadap informasi dan bantuan pengembangan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Elsa Firlyani, Mahasiswi SV UGM Raih Penghargaan Peduli Difabel di Pilmapres Nasional 2024

Elsa Firlyani, Mahasiswi SV UGM Raih Penghargaan Peduli Difabel di Pilmapres Nasional 2024

Ikon SDGs 4 Pendidikan BermutuIkon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasiElsa Firlyani, mahasiswi program studi Manajemen Penilaian Properti Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2021, berhasil meraih penghargaan khusus di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2024. Pilmapres atau Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merupakan kompetisi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional yang ada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahunnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa terbaik yang siap menjadi agen perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Adapun peserta kegiatan ini terdiri dari mahasiswa perwakilan dari berbagai universitas di Indonesia. Melalui serangkaian proses seleksi, peserta yang berhasil lolos untuk tahap final terdiri dari 15 peserta program Diploma dan 16 peserta program Sarjana.

mahasiswa internasional berkesempatan untuk merasakan langsung budaya dan kehidupan masyarakat setempat melalui berbagai aktivitas

Validasi Pasar Paket Wisata Live In di Desa Wisata Grogol

Pada bulan Juli 2024, Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata (BPW) di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan uji coba paket wisata live in di Desa Wisata Grogol. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 5-6 Juli 2024, bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional UGM. Program ini melibatkan sepuluh mahasiswa internasional dari berbagai negara, termasuk Tanzania, Kamboja, Timor Leste, Filipina, Kolombia, Rwanda, dan Gambia.