Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan (PEK) SV UGM Siap dibuka pada PMB 2017/2018

Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB) Sekolah Vokasi (SV) UGM resmi membuka Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan (PEK) pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) SV UGM tahun akademik 2017/2018. Pendirian program studi tersebut dilatarbelakangi adanya dinamika perencanaan pembangunan di Indonesia pada masa mendatang. Perencanaan Ekonomi Kewilayahan fokus pada wilayah untuk mendukung pembangunan sektoral, sebagai salah satu kontribusi nyata UGM terhadap negara dalam hal pengurangan kemiskinan, kesenjangan, dan pembangunan berkualitas.

Senin (27/3), bertempat di Hall Room Univercity Club UGM, Prof. Suratman selaku Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, berkesempatan hadir dan membuka acara Penandatanganan MoU serta Seminar yang diselenggarakan oleh DEB SV UGM. Bertemakan “Prospek dan Tantangan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah”, acara dihadiri oleh lebih dari 150 tamu undangan dari Kemendagri, Kemenpan, Bappenas (Pusbindiklatren), Kementristek DIKTI, Dirjen Dirmawa, Gubernur DIY, Walikota, Pemerintah Daerah, Bupati, Kepala Dinas, Asosiasi-asosiasi Pembangunan Wilayah Ekonomi dan perwakilan sekolah di DIY.

Acara diawali dengan penandatanganan MoU dan perjanjian kerjasama antara Dekan SV UGM dengan Bappenas (Ketua Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan/Pusbindiklatren), serta SV UGM dengan Ketua Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I). Dihadapan seluruh peserta, Prof Suratman menyampaikan sambutan hangat atas inisiasi kerja sama tersebut, harapannya dengan pendirian D4 PEK dapat menjadi solusi atas permasalahan kesenjangan wilayah di Indonesia.

“Kepada Bapak/Ibu Kepala Sekolah, ini adalah kabar gembira bagi kita semua, dimana peran lulusan D4 PEK cukup strategis di Indonesia saat ini,” ungkap Prof Ratman.

Sementara itu, Wikan Sakarinto, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan SV menyampaikan bahwa SV UGM tidak berhenti untuk terus berinovasi. Salah satunya adalah dengan pendirian prodi D4 PEK yang merupakan satu-satunya dan pertama kali didirikan di Indonesia.

“Kurikulum, magang dan sertivikasi kami rancang harus link and match,” pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber Seminar, Drs. Sumedi Andoyo Mulyo, M.A.,Ph.D., selaku Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Pedesaaan dari Bapenas, serta Drs. Bob Ronald F. Sagala., M.Si., selaku Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah II Direktorat PEIPD.  Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang dipandu oleh Laksmi Yustika Devi, M.Si.,Ph.D., sebagai moderator.