Tak Hanya Lihai di Hutan, Mahasiswa DIII Pengelolaan Hutan SV UGM Sukses Gelar Acara Kreatif dan Sosial

Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (FORKOMMADIKA) Sekolah Vokasi UGM menggelar acara bertajuk Cassuarina Project, yang merupakan akronim dari Collaboration of Art, Solidarity, Humanity For Nature. Kegiatan yang memuat nilai- niai solidaritas, kemanusiaan, dan kesenian serta kelestarian alam terbagi dalam 3 rangkaian acara, yaitu Seminar Lingkungan Hidup, Merti Pantai, dan ditutup dengan acara Echoes of Wood.

Digelar pada 25 November 2017, Seminar Lingkungan Hidup menghadirkan dua pembicara, yaitu Taiki Miyazaki selaku founder “Gomishori Project” atau komunitas yang bergerak di bidang cinta lingkungan. Taiki Miyazaki sendiri merupakan warga Jepang yang telah lama berdomisili di Indonesia. Salah satu kegiatan komunitasnya adalah membersihkan sampah di Malioboro serta pengolahan sampah. Narasumber kedua yaitu Kusnadi Priyono (Ketua Kelompok Pengelola Sampah Plastik menjadi bahan bakar alternatif) asli Yogyakarta. Acara ini diselenggrakan untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis. Antusiasme peserta yang datang relatif banyak mencapai 150 pendaftar yang berasal dari Mahasiswa UGM. UNY, UPN, dan Dosen di beberapa Universitas di Yogyakarta-Jateng.

Merti pantai adalah rangkaian acara kedua yang digelar setelah Seminar Lingkungan Hidup. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berupa penanaman mangrove sekaligus bersih pantai  di Pantai Baros, Bantul. Seperti acara sebelumnya, Merti Pantai ini juga dibuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 Desember 2017 lalu. Setidaknya lebih kurang 50 peserta ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

 

Kegiatan penutup dalam rangkaian acara Cassuarina Project adalah acara donor darah serta malam puncak “Echoes of Wood”. Dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2017, acara ini menekankan pada nilai kepedulian terhadap sesama (kemanusiaan) dan malam kesenian. Acara ini  berperan sebagai wadah untuk mengapresiasi anak- anak Difabel yang berasal dari Yayasan Sayap Ibu, Yogyakarta, dengan menampilkan bakatnya yang luar biasa sekaligus pemberian donasi. Donasi yang diberikan, merupakan hasil kerjasama panitia dengan pihak- pihak Sponsorship. Tak hanya itu, dalam acara ini pula juga menampilkan band- band DIII pengelolaan hutan baik angkatan 2016, 2017 maupun alumi yang dapat menambah keakraban seluruh peserta.

Al- Fatih Naufal. H, selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa meski serangkaian acara yang berturut- turut dan juga memiliki keterbatasan dana, namun semuanya dapat terlaksana sesuai harapan.

“Semoga acara ini dapat berlanjut ditahun-tahun berikutnya, dan memberi manfaat bagi banyak orang. Salam rimbawan!” pungkasnya.