Sekolah Vokasi UGM dan PT. Xsis Mitra Utama sepakat untuk bersama-sama melaksanakan pelatihan dan sertifikasi untuk menghasilkan sertifikasi Oracle bertaraf internasional untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah. Kesepakatan keduanya tertuang dalam penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (19/7).
Pihak Sekolah Vokasi UGM diwakili Dekan, Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph.D., dan pihak PT. Xsis Mitra Utama diwakili Direktur Wisnu Wibowo. Dalam program pelatihan untuk sertifikasi Oracle ini setiap tahunnya diharapkan dapat menghasilkan ratusan sertifikasi.
Target tahun pertama sebanyak 600 orang sertifikasi Oracle dengan diawali 80 peserta setelah penandatanganan. Target tahun kedua sebanyak 700 orang sertifikasi Oracle dan tahun ketiga sebanyak 800 sertifikasi Oracle.
Wikan Sakarinto menjelaskan Oracle merupakan perusahaan IT dunia yang memiliki Oracle University untuk melakukan training guna menghasilkan sertifikat. Jika seseorang bisa mendapatkan serifikat Oracle tentu orang tersebut memiliki kesempatan bekerja dimanapun dan di belahan dunia manapun selama perusahaan atau industri yang akan dituju menggunakan sistem Oracle.
“Jadi, sistem Oracle ini dipergunakan banyak perusahaan-perusahaan besar di dunia, perusahaan dunia, di Amerika dan di Indonesia sendiri banyak yang memakai Oracle,” katanya.
Wikan menuturkan sebagai korporasi dunia Oracle memiliki Oracle University. Oracle University di Indonesia inilah yang kemudian merilis sertifikasi-sertifikasi untuk orang-orang Indonesia. Untuk DIY-Jateng, Oracle University di Indonesia menunjuk PT. Xsis Mitra Utama dan Sekolah Vokasi UGM.
“Sekolah Vokasi UGM nantinya akan menjadi training center untuk mereka yang ingin mendapat sertifikasi Oracle. Kenapa Sekolah Vokasi UGM karena beberapa materi training Oracle masuk dalam kurikulum beberapa program studi di SV UGM, seperti di Teknik Elektro, Komputer, Manajemen Konstruksi dan lain-lain,” jelasnya.
Meski di awal-awal pelatihan sertifikasi Oracle diprioritaskan untuk mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, namun tidak menutup kemungkinan nantinya terbuka untuk perguruan tinggi di DIY dan Jateng. Sementara terkait Sertifikasi Oracle, Sekolah Vokasi UGM telah menyiapkan 10 dosen untuk dilatih sebagai trainer.
“Sertifikasi ini tidak hanya masalah IT, namun semua, ekonomi bisa, teknik manufaktur, supply chain management, manajemen konstruksi dan lain,” katanya.
Wisnu Wibowo menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu wadah PT XSIS Mitra Utama berkontribusi kepada dunia pendidikan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperjelas dan memberi pemahaman maupun perkembangan tentang tren bekerja di dunia industri, baik saat ini maupun kedepan.
Dengan pelatihan sertifikasi Oracle, katanya, hal-hal yang diperlukan industri dapat dipersiapkan. Pelatihan ini sebagai upaya peningkatan keterampilan pekerja di Indonesia, khususnya mahasiswa Sekolah Vokasi UGM.
“Tentu saja, diharapkan dapat secara langsung membangun kemajuan ekonomi dan pembangunan di Indonesia, diantaranya bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Larasati, Pengurus Kadin Pusat Oracle University, mengatakan keberadaan Oracle University di Indonesia adalah untuk mendukung pelatihan dari perusahaan-perusahaan yang telah memakai dan memiliki Oracle. Pada awalnya pemberian pelatihan atau product knowledge hanya untuk korporasi saja.
“Sekarang program untuk student sama dengan program untuk korporasi. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran soal sertifikasi semacam ini. Ijazah memang perlu, tapi nilai tambah juga penting,” katanya. (Humas UGM/ Agung)