Pos oleh :

faizal_makhrus

Sekolah Vokasi Merayakan Dies Natalis Ke-9

Sekolah Vokasi UGM tahun ini merayakan Dies Natalisnya yang ke-9. Mengambil tema “Sinergitas Penguatan Teaching Industry SV UGM Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0” Dies kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan rekognisi serta kontribusi Sekolah Vokasi yang menjadi ujung tombak hilirisasi penelitian UGM.

“Sekolah Vokasi adalah ujung tombak hilirisasi UGM. Tanpa Vokasi, UGM akan sulit untuk mengembangkan inovasinya. Itulah mengapa Sekolah Vokasi begitu penting,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.

Hal ini ia sampaikan saat membuka rangkaian acara Dies Natalis Sekolah Vokasi pada Kamis (26/7) yang diawali dengan kegiatan senam bersama. Dalam peringatan Dies Natalis ini, Paripurna berharap agar Sekolah Vokasi dapat terus memberikan kontribusi tidak hanya bagi UGM tetapi juga bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mencetak lulusan yang berkompeten serta menghasilkan produk-produk yang dapat mengurangi ketergantungan akan produk impor.

“Terlalu banyak barang yang masih diimpor sehingga devisa banyak keluar. Sekolah Vokasi memiliki tugas yang sangat penting untuk membantu negara menjalankan substitusi impor. Era sekarang adalah eranya vokasi,” ucapnya.

Acara pembukaan Dies Natalis ini juga melibatkan komunitas KAGAMA Virtual yang mendonasikan puluhan tanaman anggrek untuk ditanam di sekitar kampus Sekolah Vokasi. Anggrek-anggrek yang ditanam merupakan spesies anggrek dari berbagai daerah di Indonesi, termasuk beberapa jenis anggrek langka. Kegiatan penanaman anggrek ini dilakukan oleh sivitas akademika Sekolah Vokasi serta beberapa mitra yang turut hadir dalam acara pembukaan ini.

“Ada sekitar 20 jenis anggrek yang akan ditanam di Sekolah Vokasi. Penanaman anggrek ini jadi salah satu upaya untuk melestarikan aggrek asli Indonesia di tengah masuknya banyak anggrek dari negara lain,” ucap Ketua KAGAMA Virtual, Retno Dwidarsih.

Selain 2 kegiatan ini, rangkaian Dies Natalis yang akan diselenggarakan hingga 4 bulan ke depan akan diisi dengan berbagai kegiatan workshop dan seminar nasional. Kompetisi product design nasional, gathering, rapat senat terbuka, hingga agenda terakhir berupa job fair di bulan November mendatang.

“Selamat untuk kita semua, semoga ke depan kampus kita menjadi semakin bagus, semakin sukses, dan apa yang kita sudah rencanakan bisa mendatangkan hasil yang baik,” tutur Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. (Humas UGM/Gloria)

D3 Kearsipan UGM Gelar Seminar Nasional Kearsipan 2018

Dalam rangka Dies Natalis Sekolah Vokasi UGM ke-9, Program Studi D3 Kearsipan akan menyelenggarakan Seminar Nasional Kearsipan 2018 dengan tema “Peran Strategis Kearsipan Dalam Menunjang Kinerja Organisasi Publik dan Privat”. Seminar nasional ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Oktober 2018 bertempat di Hall Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM. Dengan mendatangkan tiga pembicara yaitu Drs. Mustari Irawan, M.P.A selaku Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia; Widiyastuti, S.S., M.Hum selaku Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta; dan Waluyo, S.S., M.hum selaku Kaprodi Kearsipan UGM.

Seminar Nasional Kerasipan UGM 2018 juga mengundang pemakalah untuk mempresentasikan hasil penelitiannya melalui  Call For Paper dengan  beberapa sub tema sebagai berikut:

  1. Pengelolaan Arsip di Organisasi Publik dan Privat
  2. Big Data Perkembangan Teknologi Informasi
  3. Pelayanan Informasi dan Bisnis
  4. Manajemen Informasi dan Pengetahuan
  5. Preservasi dan Konservasi
  6. Komunitas Sosial dan Sosial Media
  7. Dinamika Arsip, Perpustakaan dan Museum
  8. Pengelolaan Arsip di Organisasi Publik dan Privat
  9. Big Data Perkembangan Teknologi Informasi
  10. Pelayanan Informasi dan Bisnis
  11. Manajemen Informasi dan Pengetahuan
  12. Preservasi dan Konservasi
  13. Komunitas Sosial dan Sosial Media
  14. Dinamika Arsip, Perpustakaan dan Museum

Mengingat keterbatasan kuota,maka diharapkan peserta untuk memperhatikan alur pendaftaran untuk seminar nasional berikut:

  1. Calon peserta mengisi form sesuai kategori di bit.ly/DaftarSemnasKearsipan
  2. Calon peserta akan mendapat konfirmasi via whatsapp/sms dari panitia
  3. Calon peserta seminar dimohon untuk melakukan transfer biaya pendaftaran di No. rekening BRI 0385-01-027809-50-2 n. Hanom Yoga Bintoro (mahasiswa Rp20.000,- umum Rp50.000,-) , atau melakukan pembayaran langsung melalui panitia.
  4. Peserta dimohon untuk mengirimkan buki pembayaran kepada panitia
  5. Panitia akan memberikan konfirmasi kepada peserta

Sementara untuk calon peserta Call For Paper dapat mengakses panduan penulisan makalah pada link: bit.ly/PanduanCallForPaper dan melakukan pendaftaran melalui link: bit.ly/PendaftaranCallForPaper.

 

SV UGM dan PT Xsis Kerja sama Pelatihan Sertifikasi Oracle

Sekolah Vokasi UGM dan PT. Xsis Mitra Utama sepakat untuk bersama-sama melaksanakan pelatihan dan sertifikasi untuk menghasilkan sertifikasi Oracle bertaraf internasional untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah. Kesepakatan keduanya tertuang dalam penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (19/7).

Pihak Sekolah Vokasi UGM diwakili Dekan, Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph.D., dan pihak PT. Xsis Mitra Utama diwakili Direktur Wisnu Wibowo. Dalam program pelatihan untuk sertifikasi Oracle ini setiap tahunnya diharapkan dapat menghasilkan ratusan sertifikasi.

Target tahun pertama sebanyak 600 orang sertifikasi Oracle dengan diawali 80 peserta setelah penandatanganan. Target tahun kedua sebanyak 700 orang sertifikasi Oracle dan tahun ketiga sebanyak 800 sertifikasi Oracle.

Wikan Sakarinto menjelaskan Oracle merupakan perusahaan IT dunia yang memiliki Oracle University untuk melakukan training guna menghasilkan sertifikat. Jika seseorang bisa mendapatkan serifikat Oracle tentu orang tersebut memiliki kesempatan bekerja dimanapun dan di belahan dunia manapun selama perusahaan atau industri yang akan dituju menggunakan sistem Oracle.

“Jadi, sistem Oracle ini dipergunakan banyak perusahaan-perusahaan besar di dunia, perusahaan dunia, di Amerika dan di Indonesia sendiri banyak yang memakai Oracle,” katanya.

Wikan menuturkan sebagai korporasi dunia Oracle memiliki Oracle University. Oracle University di Indonesia inilah yang kemudian merilis sertifikasi-sertifikasi untuk orang-orang Indonesia. Untuk DIY-Jateng, Oracle University di Indonesia menunjuk PT. Xsis Mitra Utama dan Sekolah Vokasi UGM.

“Sekolah Vokasi UGM nantinya akan menjadi training center untuk mereka yang ingin mendapat sertifikasi Oracle. Kenapa Sekolah Vokasi UGM karena beberapa materi training Oracle masuk dalam kurikulum beberapa program studi di SV UGM, seperti di Teknik Elektro, Komputer, Manajemen Konstruksi dan lain-lain,” jelasnya.

Meski di awal-awal pelatihan sertifikasi Oracle diprioritaskan untuk mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, namun tidak menutup kemungkinan nantinya terbuka untuk perguruan tinggi di DIY dan Jateng. Sementara terkait Sertifikasi Oracle, Sekolah Vokasi UGM telah menyiapkan 10 dosen untuk dilatih sebagai trainer.

“Sertifikasi ini tidak hanya masalah IT, namun semua, ekonomi bisa, teknik manufaktur, supply chain management, manajemen konstruksi dan lain,” katanya.

Wisnu Wibowo menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu wadah PT XSIS Mitra Utama berkontribusi kepada dunia pendidikan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperjelas dan memberi pemahaman maupun perkembangan tentang tren bekerja di dunia industri, baik saat ini maupun kedepan.

Dengan pelatihan sertifikasi Oracle, katanya, hal-hal yang diperlukan industri dapat dipersiapkan. Pelatihan ini sebagai upaya peningkatan keterampilan pekerja di Indonesia, khususnya mahasiswa Sekolah Vokasi UGM.

“Tentu saja, diharapkan dapat secara langsung membangun kemajuan ekonomi dan pembangunan di Indonesia, diantaranya bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Larasati, Pengurus Kadin Pusat Oracle University, mengatakan keberadaan Oracle University di Indonesia adalah untuk mendukung pelatihan dari perusahaan-perusahaan yang telah memakai dan memiliki Oracle. Pada awalnya pemberian pelatihan atau product knowledge hanya untuk korporasi saja.

“Sekarang program untuk student sama dengan program untuk korporasi. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran soal sertifikasi semacam ini. Ijazah memang perlu, tapi nilai tambah juga penting,” katanya. (Humas UGM/ Agung)

UGM dan Panasonic Kerja Sama Tingkatkan Kompetensi Teknisi

Yogyakarta, Semakin meningkatnya kebutuhan akan sumber daya teknisi yang berkompeten di Indonesia mendorong UGM dan PT Panasonic Gobel Indonesia menjalin kerja sama di dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang pelayanan teknis.

Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua institusi pada Jumat (13/7) di Gedung Pusat UGM.

“Hari ini kita menandatangani nota kesepahaman antara Panasonic dan UGM dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui pelatihan, dan jika memungkinkan nanti bisa ada program bersama antara kedua belah pihak untuk mempersiapkan calon tenaga kerja dengan kemampuan teknis yang baik,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Dr. Supriyadi, M.Sc., Akt.

Selain keterampilan teknis, jelas Supriyadi, pendidikan di UGM juga menitikberatkan pada pengembangan karakter. Karena itu, ia berharap program bersama yang dikerjakan kedua belah pihak dapat pula menjadi sarana untuk membentuk karakter mahasiswa UGM yang tekun, mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, serta memiliki integritas yang tinggi.

Kualitas-kualitas ini, imbuhnya, sesuai dengan target yang ingin dicapai pemerintah dalam skema pengembangan pendidikan vokasional untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri di berbagai sektor penting.

“Mudah-mudahan nota kesepahaman ini segera dapat diikuti dengan perjanjian kerja teknis,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, HR Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Wendy Syofyan, mengutarakan apresiasi atas dukungan serta kesempatan kerja sama yang diberikan oleh UGM. Kerja sama ini, menurutnya, menjadi salah satu bentuk komitmen Panasonic dan UGM dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia terutama dalam bidang teknik terintegrasi.

“Kami berupaya menghadirkan teknisi yang memiliki kompetensi, komunikasi, serta karakter yang baik serta untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang berintegrasi dengan kebutuhan pelayanan.

Dalam waktu dekat, Panasonic akan memberikan pelatihan terkait pengetahuan dasar dan praktik keterampilan mengenai pengelasan, instalasi AC, reparasi AC, serta pengetahuan produk. Peserta pelatihan nantinya juga akan menerima sertifikat dari Panasonic. Tahap pertama pelatihan di Yogyakarta akan berlangsung selama sekitar 6 bulan di Cabang Service Panasonic Yogyakarta, sedangkan pada tahap berikutnya Panasonic berencana membuat tempat pelatihan di dalam kampus.

Pelatihan ini, ujar Wendy, dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing lulusan perguruan tinggi, memperluas wawasan tentang teknologi baru, dan memberikan tempat pembelajaran praktik.

“Dengan ini kami berharap akan memberikan peluang munculnya tenaga terampil di seluruh wilayah Indonesia,”imbuhnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)

Lampu Edukatif Berbasis Sensor Suara Sebagai Sarana Edukasi dan Terapi Bagi Anak Autis

Yogyakarta, Terapi bagi para penderita autis bermacam-macam. Sifat dari terapi tersebut salah satunya yakni  menyenangkan, yang diwujudkan dengan bermain. Sarana terapi membawa anak ke dalam kondisi menyenangkan yang memiliki  dampak yang positif, contohnya saja mampu melatih berbagai potensi yang terdapat pada anak tersebut.

Melihat kondisi tersebut, alat terapi bagi anak penderita autis memiliki potensi untuk dikembangkan yang memungkinkan melatih kognitif sekaligus motorik pada anak penderita autism, khususnya bagi anak penderita Hipoaktif. Ketertarikan anak penderita autisme terhadap sarana terapi autis sendiri merupakan salah satu kunci dari suksesnya pelaksanaan terapi.

Tiga mahasiswa UGM yakni Raka Cahya Prambada (D3 Teknologi Instrumentasi 2017), Melia Rosmawati (S1 Ilmu Keperawatan 2017), Nia Lestari Muqarohmah (S1 Ilmu Keperawatan 2017) mengembangkan sebuah alat terapi berwujud lampu edukatif berbasis sensor suara yang ditujukan untuk anak penderita autis.

Alat ini berbekal pita LED dan microphone yang berperan sebagai sensor suara yang tersambung dengan microcontroller. Alat ini memberi respon berupa menyalanya lampu LED setelah sensor berupa suara di tangkap oleh microphone yang kemudian diproses oleh microcontroller.  “Hal ini memang sangat sederhana dan banyak orang bisa mewujudkannya tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Walaupun efek yang dapat diamati membutuhkan jangka waktu yang cukup lama, namun kami berharap alat ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat memnberikan efek terapi yang optimal. ” ujar Raka.

Alat ini merupakan sebuah inovasi perwujudan sarana terapi autis yang lebih modern dan lebih interaktif . Alat ini diharapkan mampu memberikan dampak sebagai sarana terapi maupun sarana edukasi sehingga penderita mampu belajar bagaimana cara mengontrol dan mengelola diri sendiri, serta mampu memberikan sarana terapi yang responsif terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para penderita autis, seperti dapat bertepuk tangan yang merupakan bentuk upaya untuk mengasah motorik dan juga melatih anak untuk mampu berkomunikasi.

“Kami berharap alat ini mampu dikembangkan lagi dan mampu menggugah khalayak umum untuk mewujudkan segala bentuk kepedulian terhadap kaum disabilitas khususnya terhadap anak penderita autis,” tutur Melia.