Program Studi Pengelolaan Hutan menggelar kuliah umum dengan judul “Climate Changes, SDGs Opportunity through Urban Forestry to Reduce Urban Heat Island in the City”

Program Studi Pengelolaan Hutan menggelar kuliah umum dengan judul “Climate Changes, SDGs Opportunity through Urban Forestry to Reduce Urban Heat Island in the City” pada tanggal 4 September 2019 bertempat di ruang Mulitimedia Elisa Nugroho Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (THV). Acara tersebut terselenggara atas kerjasama antara Sekolah Vokasi UGM dengan Universiti Pendidikan Sultan Indris (UPSI) Malaysia. Pembicara pada kuliah umum tersebut adalah Assoc. Prof. Dr. Mohd Hairy Ibrahim dari UPSI. Beliau adalah pakar dibidang perubahan iklim dan SDGs.

Kuliah Umum ini diselengarakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan tentang pentingnya dunia kehutanan dalam rangka mengurangi dampak pemanasan global. Salah satu cara untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan membangun Hutan Kota. Kuliah Umum tersebut dikuti oleh mahasiswa Program Studi Pengeloaan Hutan angkatan tahun 2017 dan 2019 engan jumlah mencai 100 orang.

Assoc. Prof. Dr. Mohd Hairy Ibrahim menjelaskan bahwa suhu udara di dunia semakin hari semakin tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu dampak perubahan iklim. Suhu udara yang semakin tinggi menjadikan perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Beliau adalah dengan membuat kota hijau. Kota hijau merupakan konsep kota ramah lingkungan dengan memanfaatkan ruang terbuka sebagai hutan kota dan sebagai daerah resapan air. Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk dapat mengurangi dampak perubahan iklim bukan hanya sekedar perubahan fisik kota menjadi kota hijau, namun juga perlu perubahan dari dalam diri manusia penghuni kota tersebut. Perubahan diri masyarakat kota untuk lebih peduli tentang lingkungan hidup dan perubahan iklim merupakan kunci dari berhasilnya konsep kota hijau.

Harapanya dengan disampaikannya materi perubahan iklim pada kuliah umum tersebut adalah mahasiswa dapat menghayati pentingnya sektor kehutanan dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim dan diwujudkan dalam perbuatan. Mahasiswa adalah agen perubahan sehingga diharapkan pula mahasiwa mampu menularkan ilmu tersebut kepada masyarakat luas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*