Pada bulan Juli 2024, Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata (BPW) di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan uji coba paket wisata live in di Desa Wisata Grogol. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 5-6 Juli 2024, bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional UGM. Program ini melibatkan sepuluh mahasiswa internasional dari berbagai negara, termasuk Tanzania, Kamboja, Timor Leste, Filipina, Kolombia, Rwanda, dan Gambia.
Selama tinggal di desa, para mahasiswa internasional berkesempatan untuk merasakan langsung budaya dan kehidupan masyarakat setempat melalui berbagai aktivitas. Mereka bermain dakon, belajar membuat tempe tradisional, menonton pertunjukan wayang kulit, dan menikmati sarapan di sawah dengan sajian khas Gunungkidul, Sega Berkat. Inisiatif ini tidak hanya memberikan pengalaman unik bagi para mahasiswa, tetapi juga mendukung upaya validasi pasar untuk paket wisata live in di Desa Wisata Grogol.
Para mahasiswa internasional mengungkapkan apresiasi mereka terhadap keindahan dan kehangatan suasana pedesaan di Grogol. Namun, mereka mencatat bahwa waktu sehari semalam terasa tidak cukup untuk menjelajahi semua aspek kehidupan desa. Mereka memberikan umpan balik konstruktif, terutama mengenai perlunya peningkatan standar homestay dan aksesibilitas jalan menuju desa.
Program ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan ekonomi di daerah tersebut dengan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan bisnis lokal. Dengan melibatkan mahasiswa internasional, UGM berharap dapat menciptakan jembatan antara budaya dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang cara hidup masyarakat setempat. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan membangun komunitas yang inklusif.
Umpan balik dari para mahasiswa akan sangat berharga dalam menyempurnakan paket wisata live in. Wawasan mereka akan membantu pemangku kepentingan lokal memahami harapan wisatawan internasional dan meningkatkan pengalaman secara keseluruhan. Upaya kolaboratif antara UGM dan komunitas Grogol ini merupakan langkah menuju penciptaan model pariwisata berkelanjutan yang menguntungkan baik pengunjung maupun penduduk.
Lebih jauh lagi, program ini menyoroti pentingnya pertukaran budaya dalam pariwisata. Dengan memungkinkan mahasiswa internasional untuk mengalami budaya lokal secara langsung, inisiatif ini mempromosikan saling menghormati dan pemahaman. Imersi budaya ini sangat penting untuk membangun industri pariwisata yang berkelanjutan yang menghormati dan melestarikan tradisi lokal sambil memberikan peluang ekonomi bagi komunitas.
Seiring dengan perkembangan Desa Wisata Grogol dalam menawarkan produk pariwisata, wawasan yang diperoleh dari uji coba validasi pasar ini akan memainkan peran penting dalam membentuk inisiatif di masa depan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang dinamis yang tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga memberdayakan komunitas lokal secara ekonomi dan budaya.
Sebagai kesimpulan, validasi pasar paket wisata live in di Desa Wisata Grogol merupakan langkah signifikan menuju pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan fokus pada pengembangan ekonomi, pertukaran budaya, dan keterlibatan komunitas, UGM dan pemangku kepentingan lokal sedang membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi desa dan pengunjungnya.
Red: Rina Widiastuti