Dekan Sekolah Vokasi UGM Terpilih sebagai Pembicara Ahli dalam Workshop Regional UNESCO di Bangkok

Yogyakarta, 28 Oktober 2024 – Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM. ASEAN.Eng., Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), telah diundang sebagai pembicara ahli dalam Workshop Pengembangan Kapasitas Regional UNESCO yang berlangsung di Bangkok, Thailand, dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2024. Workshop ini berfokus pada pendekatan Whole-School Approach (WSA) untuk Pendidikan Kewarganegaraan Global (GCED)  untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, diundang sebagai pembicara ahli dalam Workshop Pengembangan Kapasitas Regional UNESCO.
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, diundang sebagai pembicara ahli dalam Workshop Pengembangan Kapasitas Regional UNESCO.

Workshop ini diselenggarakan oleh UNESCO dengan dukungan dari Pemerintah Republik Korea. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas guru dan pemimpin sekolah di kawasan Asia-Pasifik dalam mengimplementasikan WSA dalam pendidikan kewarganegaraan global. Sekitar 60 guru dan pemimpin sekolah dari Bhutan, Filipina, dan Vietnam, serta peserta dari Thailand, mengikuti workshop ini bersama dengan 15 pakar GCED dari berbagai negara di Asia-Pasifik. Workshop GCED ini menghimpun pakar internasional, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dengan fokus pada kolaborasi lintas negara dalam menghadapi isu-isu global. Selama lima hari, berbagai sesi diselenggarakan, termasuk diskusi panel, studi kasus, kelompok kerja kolaboratif, dan sesi networking yang mempertemukan peserta internasional untuk memperkuat kemitraan dalam inisiatif berkelanjutan.

Sebagai pembicara ahli, Prof. Agus Maryono memberikan wawasan tentang Gerakan Restorasi Sungai Indonesia, sebuah inisiatif lingkungan yang berfokus pada restorasi sungai di Indonesia dengan pendekatan keberlanjutan, keterlibatan komunitas, dan pemberdayaan ekonomi. Melalui inisiatif ini, Prof. Maryono menyoroti kontribusi signifikan Indonesia dalam mencapai beberapa SDGs, termasuk SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi): Pemulihan ekosistem sungai untuk memastikan akses air bersih, SDG 13 (Aksi Iklim): Membangun ketahanan iklim melalui restorasi ekosistem alami, SDG 15 (Kehidupan di Daratan): Konservasi keanekaragaman hayati di habitat sungai, dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan): Penciptaan ruang hijau dan peningkatan kualitas air untuk memperbaiki kondisi hidup perkotaan. Prof. Agus Maryono juga menekankan filosofi gerakan restorasi ini untuk mempercepat implementasi GCED di sekolah-sekolah, khususnya pentingnya kesadaran lingkungan dalam pendidikan.

Workshop GCED ini menghasilkan komitmen baru di antara para peserta untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam praktik pendidikan dan komunitas. Partisipasi Prof. Agus Maryono tidak hanya menyoroti peran Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan, tetapi juga menginspirasi peserta lain untuk memulai inisiatif berbasis komunitas yang selaras dengan SDGs di wilayah mereka.

Di sela-sela workshop, Prof. Maryono mengadakan pertemuan dengan Direktur UNESCO Bangkok untuk membahas peluang kolaborasi antara Sekolah Vokasi UGM dan UNESCO. Kedua pihak menyepakati pentingnya kemitraan intensif dan eksplorasi kerjasama dengan UNESCO Indonesia guna memperkuat dukungan terhadap pendidikan berkelanjutan dan pengembangan komunitas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*