SV UGM Jadi Tuan Rumah Monev Eksternal Hibah Katalisator Berdikari 2025: Dorong Riset Infrastruktur dan Pertanian Cerdas

Yogyakarta, 26 Juni 2025 –Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Eksternal Program Hibah Katalisator Kemitraan Berdikari 2025 yang didukung oleh Minat Sains dan Teknologi (Saintek) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kegiatan ini dilangsungkan pada hari Rabu, 25 Juni 2025 di Ruang 201 TILC SV UGM dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam program riset berbasis kemitraan tersebut.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng.,
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng.,

Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., yang mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan dua tim peneliti dari SV UGM yang lolos seleksi hibah nasional ini. Ia menekankan pentingnya riset yang berdampak langsung terhadap masyarakat. “Kami bangga karena riset-riset yang dikembangkan tidak hanya berhenti di ruang laboratorium, tetapi mampu menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Ini adalah bukti bahwa Sekolah Vokasi UGM terus berkomitmen dalam menghasilkan solusi berbasis sains dan teknologi yang aplikatif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Agus. Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi titik awal penting bagi penguatan kapasitas riset dan inovasi di lingkungan vokasi, yang selama ini sering kali dipandang sebelah mata dalam bidang penelitian.

Ir. Suhadi Lili, M.T.I.,
Ir. Suhadi Lili, M.T.I.,

Sementara itu, reviewer dari tim pakar, Ir. Suhadi Lili, M.T.I., dalam arahannya menyampaikan bahwa peran reviewer bukan hanya menilai, tetapi juga sebagai perwakilan dari perspektif investor. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan (sustainability) dalam riset multidisiplin yang sedang dikembangkan. “Riset tidak cukup hanya selesai dibuat; bagaimana produk atau inovasi ini bisa dipasarkan, memberi dampak luas, dan dikelola dengan model bisnis yang tepat adalah hal yang tidak kalah penting. Kita harus siapkan strategi pemasaran dan keberlanjutan agar investasi negara tidak hilang begitu saja,” tegasnya. Ia juga menyoroti perlunya perencanaan manajemen pemasaran terhadap alat yang masih dalam tahap pengembangan.

 

Dalam sesi pemaparan, Dr.Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng. selaku ketua tim proyek Empowering Road Infrastructure with Intelligent Insights, menyampaikan progres riset mereka yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan jalan berbasis kecerdasan digital. Ia menjelaskan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan melalui kanal resmi menjadi latar belakang penting proyek ini. “Masyarakat lebih sering mengunggah kerusakan jalan di media sosial ketimbang menyampaikan ke instansi terkait, sehingga potensi kontribusi warga desa terhadap manajemen infrastruktur belum sepenuhnya tergarap,” jelasnya. Dengan teknologi berbasis data spasial dan partisipatif, tim berharap solusi ini dapat mendorong partisipasi warga dalam pemeliharaan infrastruktur jalan yang berkelanjutan. Dari pihak reviewer, catatan teknis diberikan terkait perlunya peningkatan akurasi agar tidak terjadi deteksi berganda pada sistem pelaporan otomatis.

Sementara itu, Dr. Eng. Yosephus Ardean Kurnianto Prayitno, S.T., M.Eng. sebagai ketua tim proyek FASTAN (Fabrikasi Fasilitas Smart-Agri Tepat Guna Skala Petani), turut memaparkan progres proyeknya. Fokus utama proyek ini adalah mengembangkan fasilitas pertanian cerdas skala kecil yang dapat digunakan langsung oleh petani untuk meningkatkan efisiensi budidaya tanaman hortikultura. Saat ini proyek tengah memasuki masa pemantauan hingga panen, dengan riset lanjutan yang mengeksplorasi potensi bibit melon berkualitas tinggi yang memiliki harga pasar baik, masa tanam singkat, serta perawatan sederhana. Reviewer menanggapi dengan dorongan agar riset ini dapat diperluas untuk tanaman lain yang juga bernilai ekonomi tinggi seperti cabai.

Di sela kegiatan, Prof. Agus Maryono turut mendampingi Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, M.Si., selaku Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi di Kemendiktisaintek, untuk melakukan kunjungan ke salah satu laboratorium di Departemen Teknik Sipil SV UGM yang menjadi basis utama pengembangan riset. Kunjungan ini bertujuan meninjau fasilitas dan mendukung upaya hilirisasi hasil riset agar dapat lebih dekat dengan kebutuhan pengguna akhir di masyarakat.

Kegiatan Monev Eksternal ini tidak hanya menjadi momen evaluatif, tetapi juga ruang dialog konstruktif antara akademisi, pemerintah, dan mitra pengguna riset seperti petani penerima manfaat yang turut hadir. Harapannya, program Katalisator Kemitraan Berdikari 2025 mampu mendorong terbentuknya ekosistem riset terapan yang kolaboratif, berorientasi pada solusi nyata, dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Penulis: Febriana Trisnawati