Dorong Pengembangan Pariwisata, Tim Raja Ampat Berkisah dan HPI Gelar Pelatihan Pramuwisata di Pulau Jefman

Pulau Jefman, 22 Juli 2025 — Monica, mahasiswa Program Studi BPW Sekolah Vokasi UGM dan anggota bidang pariwisata Tim KKN-PPM “Raja Ampat Berkisah” 2025, bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)  mengadakan pelatihan bagi calon pramuwisata di Pulau Jefman. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Jefman Barat, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan masyarakat lokal dalam mengelola sektor pariwisata secara mandiri dan berkelanjutan.

 Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan pramuwisata yang bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan pramuwisata yang bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)

Tim HPI tiba di Pulau Jefman pada Senin, 21 Juli 2025, dan melakukan observasi lapangan di dua kampung, yakni Jefman Timur dan Jefman Barat. Bersama tim KKN, mereka mengidentifikasi potensi wisata alam dan budaya yang dapat dikembangkan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan ekonomi berbasis pariwisata.

Pelatihan yang berlangsung keesokan harinya menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk remaja, orang dewasa, dan pelaku wisata dari Pulau Jefman dan Pulau Samate. Kegiatan ini dirancang sebagai sarana pemberdayaan komunitas melalui transfer pengetahuan dan keterampilan pramuwisata yang relevan dengan kebutuhan daerah.

Tim KKN-PPM “Raja Ampat Berkisah” Sekolah Vokasi UGM bersama perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan warga Pulau Jefman berjalan bersama menyusuri perkampungan.
Tim KKN-PPM “Raja Ampat Berkisah” Sekolah Vokasi UGM bersama perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan warga Pulau Jefman berjalan bersama menyusuri perkampungan.

“Dengan adanya kegiatan ini, bapak/ibu dan rekan-rekan pelaku wisata dapat berbagi ilmu secara langsung dengan para pramuwisata dari HPI. Harapannya, wisata pulau ini dapat berkembang seperti Misool dan Waigeo,” ujar Monica, mahasiswa BPW SV UGM, yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan.

Dalam sambutannya, Ferdinan, Ketua HPI, menyoroti keunikan Pulau Jefman sebagai kawasan strategis yang memiliki nilai sejarah — tempat berdirinya bandara pertama di Papua — serta kekayaan budaya dan alam yang potensial dikembangkan menjadi daya tarik wisata unggulan.

Selama pelatihan, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Materi yang disampaikan mencakup layanan pelanggan, sejarah dan budaya lokal, serta kesadaran lingkungan—tiga hal yang menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan pariwisata yang profesional dan berkelanjutan.

Pelatihan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin pendidikan berkualitas dan pemberdayaan masyarakat. Dengan membekali warga lokal dengan keterampilan praktis dan wawasan kewirausahaan, kegiatan ini diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi serta memperkuat kapasitas komunitas di Pulau Jefman.

Setelah pelatihan berakhir, banyak peserta menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan untuk belajar langsung dari para profesional berpengalaman. Mereka semakin menyadari peran strategis sektor pariwisata dalam mengubah wajah komunitas menjadi lebih mandiri dan sejahtera.

Kolaborasi antara HPI dan Tim KKN-PPM UGM “Raja Ampat Berkisah” ini menjadi tonggak penting dalam mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah Papua Barat Daya. Dengan berinvestasi pada potensi lokal, inisiatif ini membuka peluang baru bagi masyarakat untuk tumbuh bersama sektor pariwisata