Yogyakarta, 9 September 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) melalui Program Studi Bahasa Inggris berperan sebagai co-host penyelenggaraan The 4th International Conference of Research on Language (IRoLe) 2025. Konferensi internasional ini digelar pada 8–10 September 2025 di Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM dengan tema “The Roles of Multilingualism and Multiculturalism in Achieving the Sustainable Development Goals across the Archipelago.”

IRoLe merupakan forum global yang digagas oleh Akademi Pengajian Bahasa UiTM Melaka, Malaysia. Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2016 sebagai konferensi nasional, IRoLe bertransformasi menjadi konferensi internasional pada tahun 2021, kemudian kembali digelar pada tahun 2023, dan kini memasuki penyelenggaraan keempat pada tahun 2025. Dalam perjalanannya, IRoLe menjadi wadah penting bagi akademisi, peneliti, mahasiswa, dan praktisi untuk berbagi pengetahuan mengenai bahasa, budaya, dan komunikasi.
Rangkaian acara dimulai pada 8 September 2025 dengan sesi pra-konferensi berupa workshop yang menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Mohammad Nor Afandi Ibrahim dari UiTM Melaka dan Fatmawati Djafri, Ph.D. dari UGM. Workshop ini dimoderatori oleh Ms. Siti Zuraina Gafar @ Abd Ghaffar dan menjadi pembuka yang memberikan wawasan awal sebelum rangkaian konferensi utama.
Pembukaan konferensi dilaksanakan pada 9 September 2025 dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, serta Asisten Rektor Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Melaka, Dr. Mohammad Halim Bin Mahphoth, yang hadir mewakili Rektor UiTM Cawangan Melaka. Kehadiran para pemimpin akademik ini menandai pentingnya forum internasional tersebut sebagai ruang kolaborasi dan pertukaran gagasan lintas negara.
Dalam sambutannya, Prof. Wening menekankan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat kesadaran multibahasa dan multikultural sebagai salah satu pondasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, Dr. Mohammad Halim menyampaikan bahwa kolaborasi antara UiTM dan UGM menjadi bukti sinergi akademik di tingkat global.

Konferensi utama kemudian berlangsung pada 9 hingga 10 September 2025. Sepanjang acara, peserta mengikuti plenary session yang menghadirkan pembicara ternama, serta parallel session yang menjadi ruang bagi para peserta untuk mempresentasikan hasil riset mereka. Kegiatan ini menjaring lebih dari 100 peserta dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Australia, Jepang, Pakistan, dan Arab Saudi. Para peserta yang hadir terdiri dari akademisi, peneliti, mahasiswa, hingga praktisi di bidang bahasa, pendidikan, dan komunikasi.
Melalui pelaksanaan IRoLe 2025, Sekolah Vokasi UGM bersama UiTM Melaka menegaskan komitmen untuk terus membangun kolaborasi internasional dalam bidang penelitian bahasa dan budaya. Hasil dari konferensi ini tidak hanya diharapkan menghadirkan publikasi ilmiah dan rekomendasi strategis, tetapi juga memperkokoh peran bahasa sebagai jembatan pemersatu dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di dunia.